{"title":"Pembingkaian Berita SKB 3 Menteri Tentang Atribut Sekolah Pada Media Online Republika.co.id Dan Kompas.com Periode Februari 2021","authors":"Aisyah Fadhilah, Yuli Candrasari","doi":"10.33592/dk.v9i2.1757","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Di awal tahun 2021 terdapat salah satu berita yang sempat menjadi headline di berbagai media yaitu berita mengenai pemberlakuan SKB 3 Menteri. Salah satu poin utama SKB 3 Menteri ini menyangkut peraturan mengenai penggunaan seragam dan atribut keagamaan di lingkungan sekolah yang menimbulkan berbagai respon dari masyarakat. Untuk menganalisis fenomena ini, maka digunakan teknik analisis framing yang melihat penekanan pada seleksi isu dan/atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pemberitaan mengenai SKB 3 Menteri tentang Atribut Sekolah ini dibingkai oleh Republika.co.id dan Kompas.com. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Republika.co.id membuat bingkai bahwa SKB 3 Menteri merupakan peraturan yang bermasalah terutama ketika diterapkan di Indonesia sebagai negara yang berlandaskan asas Ketuhanan Yang Maha Esa, sedangkan bingkai yang dibentuk Kompas.com yakni sebenarnya yang menjadi permasalahan terletak pada unsur pemaksaan pada penggunaan atribut agama yang tidak sesuai dengan keyakinan seseorang, bukan melarang pengggunaan seragam dengan atribut agama di lingkungan sekolah.","PeriodicalId":240448,"journal":{"name":"DIALEKTIKA KOMUNIKA: Jurnal Kajian Komunikasi dan Pembangunan Daerah","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"DIALEKTIKA KOMUNIKA: Jurnal Kajian Komunikasi dan Pembangunan Daerah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33592/dk.v9i2.1757","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Di awal tahun 2021 terdapat salah satu berita yang sempat menjadi headline di berbagai media yaitu berita mengenai pemberlakuan SKB 3 Menteri. Salah satu poin utama SKB 3 Menteri ini menyangkut peraturan mengenai penggunaan seragam dan atribut keagamaan di lingkungan sekolah yang menimbulkan berbagai respon dari masyarakat. Untuk menganalisis fenomena ini, maka digunakan teknik analisis framing yang melihat penekanan pada seleksi isu dan/atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pemberitaan mengenai SKB 3 Menteri tentang Atribut Sekolah ini dibingkai oleh Republika.co.id dan Kompas.com. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Republika.co.id membuat bingkai bahwa SKB 3 Menteri merupakan peraturan yang bermasalah terutama ketika diterapkan di Indonesia sebagai negara yang berlandaskan asas Ketuhanan Yang Maha Esa, sedangkan bingkai yang dibentuk Kompas.com yakni sebenarnya yang menjadi permasalahan terletak pada unsur pemaksaan pada penggunaan atribut agama yang tidak sesuai dengan keyakinan seseorang, bukan melarang pengggunaan seragam dengan atribut agama di lingkungan sekolah.