A. M. Lusiastuti, Bambang S. Sihananto, Christina Wianty
{"title":"Etiologi, Deteksi dan Pengendalian Penyakit Tumor Mutiara pada Ikan Gabus, Channa striata","authors":"A. M. Lusiastuti, Bambang S. Sihananto, Christina Wianty","doi":"10.32491/semnasikan-mii-2022-p.1-7","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit tumor mutiara (pearl-like nodul disease) yang disebabkan oleh virus dari genus Lymphocyctis, Family Iridoviridae merupakan salah satu kendala pada budidaya ikan gabus. Tujuan penulisan ini adalah mendiskripsikan penyakit tumor mutiara (LCDV) pada ikan gabus dari identifikasi virus penyebabnya, cara deteksi dan pengendalian LCDV di akuakultur. Kondisi stress merupakan pemicu berkembangnya penyakit LCDV atau Lymphocystis Disease Virus ini pada tubuh ikan. Virus yang bersifat dermotropic ini menyebabkan penyakit yang bersifat self-limiting disease, atau dapat sembuh dengan sendirinya jika kondisi tubuh dan lingkungannya membaik. Deteksi level 1 seperti gejala klinis, level 2 melalui histopatologis dan level 3 yang bersifat konfirmasi dengan PCR, in situ hybridisasi maupun loop mediated isothermal amplification untuk skrining infeksi yang bersifat subklinis telah banyak digunakan. Gejala klinis yang khas adalah timbulnya tumor menyerupai buah anggur atau mutiara. Histopatologi yang pathognomonis adalah sel limfosit hipertrofi dikelilingi kapsul hyaline dan ditemukan basophilic intracytoplasmic inclusion. PCR konvensional dan qPCR digunakan untuk deteksi kualitatif dan kuantitatif. Sinyal hibridisasi pada deteksi ISH menunjukkan adanya perkembangan virus di dalam tubuh ikan. Ikan dapat sembuh dengan sendirinya dan mempunyai kekebalan perolehan. Kondisi ikan yang sehat dan lingkungan yang baik dapat mencegah berkembangnya virus.","PeriodicalId":293901,"journal":{"name":"Tantangan Ekonomi Biru Berkelanjutan dalam Budidaya, Pengelolaan dan Konservasi Sumber Daya Ikan","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tantangan Ekonomi Biru Berkelanjutan dalam Budidaya, Pengelolaan dan Konservasi Sumber Daya Ikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32491/semnasikan-mii-2022-p.1-7","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Penyakit tumor mutiara (pearl-like nodul disease) yang disebabkan oleh virus dari genus Lymphocyctis, Family Iridoviridae merupakan salah satu kendala pada budidaya ikan gabus. Tujuan penulisan ini adalah mendiskripsikan penyakit tumor mutiara (LCDV) pada ikan gabus dari identifikasi virus penyebabnya, cara deteksi dan pengendalian LCDV di akuakultur. Kondisi stress merupakan pemicu berkembangnya penyakit LCDV atau Lymphocystis Disease Virus ini pada tubuh ikan. Virus yang bersifat dermotropic ini menyebabkan penyakit yang bersifat self-limiting disease, atau dapat sembuh dengan sendirinya jika kondisi tubuh dan lingkungannya membaik. Deteksi level 1 seperti gejala klinis, level 2 melalui histopatologis dan level 3 yang bersifat konfirmasi dengan PCR, in situ hybridisasi maupun loop mediated isothermal amplification untuk skrining infeksi yang bersifat subklinis telah banyak digunakan. Gejala klinis yang khas adalah timbulnya tumor menyerupai buah anggur atau mutiara. Histopatologi yang pathognomonis adalah sel limfosit hipertrofi dikelilingi kapsul hyaline dan ditemukan basophilic intracytoplasmic inclusion. PCR konvensional dan qPCR digunakan untuk deteksi kualitatif dan kuantitatif. Sinyal hibridisasi pada deteksi ISH menunjukkan adanya perkembangan virus di dalam tubuh ikan. Ikan dapat sembuh dengan sendirinya dan mempunyai kekebalan perolehan. Kondisi ikan yang sehat dan lingkungan yang baik dapat mencegah berkembangnya virus.