I Komang Gelda Manika Aprizio, Pande Putu Dwi Novigga Artha, A. A. Ngurah Agung Candra Gupta, Nyoman Andy Armawan
{"title":"Eksistensi Ruko dan Relevansi Desainnya Dalam Perkembangan Bisnis di Kawasan Heritage, Gajah Mada, Denpasar","authors":"I Komang Gelda Manika Aprizio, Pande Putu Dwi Novigga Artha, A. A. Ngurah Agung Candra Gupta, Nyoman Andy Armawan","doi":"10.22225/undagi.11.1.7425.165-170","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kawasan cagar budaya memberikan wawasan yang berkorelasi dengan nilai sejarah kawasan tersebut. Nilai sejarah mencirikan keunikan kawasan dan mempengaruhi perkembangan fisik kota secara umum. Peradaban masa lalu kota ini menjadi daya tarik utama. Perspektif pariwisata menawarkan perubahan paradigma dalam masyarakat dan pemikiran wisatawan. Kawasan cagar budaya Jalan Gajah Mada Denpasar merupakan cerminan kota kuno Denpasar saat ini. Kawasan Gajah Mada dikelilingi oleh bangunan tua yang berfungsi sebagai pertokoan. Rumah toko (ruko) di kawasan cagar budaya Gajah Mada sudah ada sejak tahun 1920-an dan mulai dibangun secara masif pada tahun 1970-an. Hingga saat ini, telah berdiri sekitar 312 ruko di sepanjang Jalan Gajah Mada, Jalan Sulawesi, dan Jalan Kartini. Dalam penelitian ini, melalui wawancara, observasi, dan analisis, diperoleh keberadaan dan relevansi ruko di sepanjang Jalan Gajah Mada, Jalan Sulawesi, dan Jalan Kartini. Penelitian ini mengambil 8 sampel untuk mengetahui bangunan yang dipilih yaitu berdasarkan lokasi (Jalan Gajah Mada, Jalan Sulawesi, Jalan Kartini), fungsi bangunan (makanan dan minuman, kedai kopi, toko kain, dll), dan jumlah lantai. (2 lantai, 3 lantai, dan 4 lantai). \n ","PeriodicalId":184070,"journal":{"name":"Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22225/undagi.11.1.7425.165-170","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kawasan cagar budaya memberikan wawasan yang berkorelasi dengan nilai sejarah kawasan tersebut. Nilai sejarah mencirikan keunikan kawasan dan mempengaruhi perkembangan fisik kota secara umum. Peradaban masa lalu kota ini menjadi daya tarik utama. Perspektif pariwisata menawarkan perubahan paradigma dalam masyarakat dan pemikiran wisatawan. Kawasan cagar budaya Jalan Gajah Mada Denpasar merupakan cerminan kota kuno Denpasar saat ini. Kawasan Gajah Mada dikelilingi oleh bangunan tua yang berfungsi sebagai pertokoan. Rumah toko (ruko) di kawasan cagar budaya Gajah Mada sudah ada sejak tahun 1920-an dan mulai dibangun secara masif pada tahun 1970-an. Hingga saat ini, telah berdiri sekitar 312 ruko di sepanjang Jalan Gajah Mada, Jalan Sulawesi, dan Jalan Kartini. Dalam penelitian ini, melalui wawancara, observasi, dan analisis, diperoleh keberadaan dan relevansi ruko di sepanjang Jalan Gajah Mada, Jalan Sulawesi, dan Jalan Kartini. Penelitian ini mengambil 8 sampel untuk mengetahui bangunan yang dipilih yaitu berdasarkan lokasi (Jalan Gajah Mada, Jalan Sulawesi, Jalan Kartini), fungsi bangunan (makanan dan minuman, kedai kopi, toko kain, dll), dan jumlah lantai. (2 lantai, 3 lantai, dan 4 lantai).