{"title":"Perkembangan Jumlah Fasilitas dan Pengunjung Objek Wisata di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung","authors":"Muhammad Akbar Pratama, Lia Warlina","doi":"10.34010/miu.v20i1.7715","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kecamatan Rancabali menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung termasuk dalam kawasan hirarki IV yang dipilih sebagai pusat wisata. Kecamatan Rancabali banyak menyimpan keindahan alam, kebudayaan tradisional sunda dan hingga wisata edukasi masyarakat. Perkembangan pariwisata di Kecamatan Rancabali sangat terlihat jelas dalam jangka waktu lima tahun yaitu antara tahun 2013 hingga 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan pariwisata berdasarkan perkembangan fasilitas setiap objek wisata, pengelolaan objek pariwisata dan laju pertumbuhan pengunjung yang terjadi di Kecamatan Rancabali. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dan wawancara dengan pengelola objek pariwisata. Perkembangan yang di amati adalah kondisi objek wisata selama lima tahun di Kecamatan Rancabali. Dalam kurun waktu lima tahun terdapat tiga objek wisata baru dari 13 objek wisata yang ada di Kecamatan Rancabali, terdapat perkembangan fasilita di setiap objek wisata diantaranya terdapat 18 penginapan baru, lima kolam pemandian baru, tiga cafe, dan satu outbound dalam waktu lima tahun. Pengelolaan objek wisata di Kecamatan Rancabali berbeda-beda lama waktu dikelolanya, terlama ada pada objek wisata Situ Patenggang yang sudah sewa lahan selam 42 tahun hingga tahun 2018, laju pertumbuhan pengunjung menggambarkan adanya perkembangan pariwisata di Kecamatan Rancabali, laju pertumbuhan terbesar berada di objek wisata baru Glamping Lakeside dimana memiliki rata-rata pertumbuhan sebanyak 47% selama tiga tahun. Hasil identifikasi perkembangan pariwisata di kecamatan Rancabali menunjukan ada empat bentuk perkembangan yaitu, adanya tiga objek wisata baru dalam jangka waktu lima tahun, bertambahnya jumlah fasilitas di setiap objek wisata, pengelolaan setiap objek wisata yang berbeda-beda, dan terdapatnya jumlah laju pertumbuhan pengunjung dalam jangka waktu lima tahun. \n \nKata Kunci: fasilitas pariwisata, Kecamatan Rancabali ,objek wisata, pengelolaan pariwisata \n ","PeriodicalId":297715,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah UNIKOM","volume":"158 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Majalah Ilmiah UNIKOM","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34010/miu.v20i1.7715","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kecamatan Rancabali menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung termasuk dalam kawasan hirarki IV yang dipilih sebagai pusat wisata. Kecamatan Rancabali banyak menyimpan keindahan alam, kebudayaan tradisional sunda dan hingga wisata edukasi masyarakat. Perkembangan pariwisata di Kecamatan Rancabali sangat terlihat jelas dalam jangka waktu lima tahun yaitu antara tahun 2013 hingga 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan pariwisata berdasarkan perkembangan fasilitas setiap objek wisata, pengelolaan objek pariwisata dan laju pertumbuhan pengunjung yang terjadi di Kecamatan Rancabali. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dan wawancara dengan pengelola objek pariwisata. Perkembangan yang di amati adalah kondisi objek wisata selama lima tahun di Kecamatan Rancabali. Dalam kurun waktu lima tahun terdapat tiga objek wisata baru dari 13 objek wisata yang ada di Kecamatan Rancabali, terdapat perkembangan fasilita di setiap objek wisata diantaranya terdapat 18 penginapan baru, lima kolam pemandian baru, tiga cafe, dan satu outbound dalam waktu lima tahun. Pengelolaan objek wisata di Kecamatan Rancabali berbeda-beda lama waktu dikelolanya, terlama ada pada objek wisata Situ Patenggang yang sudah sewa lahan selam 42 tahun hingga tahun 2018, laju pertumbuhan pengunjung menggambarkan adanya perkembangan pariwisata di Kecamatan Rancabali, laju pertumbuhan terbesar berada di objek wisata baru Glamping Lakeside dimana memiliki rata-rata pertumbuhan sebanyak 47% selama tiga tahun. Hasil identifikasi perkembangan pariwisata di kecamatan Rancabali menunjukan ada empat bentuk perkembangan yaitu, adanya tiga objek wisata baru dalam jangka waktu lima tahun, bertambahnya jumlah fasilitas di setiap objek wisata, pengelolaan setiap objek wisata yang berbeda-beda, dan terdapatnya jumlah laju pertumbuhan pengunjung dalam jangka waktu lima tahun.
Kata Kunci: fasilitas pariwisata, Kecamatan Rancabali ,objek wisata, pengelolaan pariwisata