{"title":"PEMANFAATAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH (FABA) SEBAGAI PENUDUNG MATERIAL POTENTIAL ACID FORMING (PAF) –HAL – HAL YANG MEMPENGARUHI PEMBACAAN KADAR OKSIGEN","authors":"Rizky Muhib, Nanang Supriyadi, Kris Pranoto","doi":"10.36986/impj.v4i1.49","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penetapan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) sebagai limbah Non B3 terdaftar pada PP 22/2021 tidak menghilangkan kewajiban untuk pengelolaan FABA secara bertanggung jawab. Setelah peraturan tersebut terbit, pemanfaatan FABA di KPC masih merujuk pada izin pemanfaatan FABA yang dimiliki, yaitu sebagai bahan baku lapisan penudung batuan yang berpotensi asam (Potential Acid Forming / PAF). Fungsi utama FABA sebagai lapisan penudung PAF adalah untuk menghalangi difusi oksigen ke dalam lapisan batuan asam sehingga tidak terjadi oksidasi yang dapat memicu terjadinya Air Asam Tambang. Pemanfaatan FABA dengan metode ini memerlukan pembuktian bahwa lapisan FABA tersebut mampu menahan difusi oksigen sehingga diperlukan pemantauan kadar oksigen dalam tiap lapisan penudung. Akurasi pembacaan kadar oksigen menjadi faktor yang sangat penting, sementara pembacaan sensor dapat menjadi tidak akurat karena dipengaruhi beberapa hal. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pembacaan kadar oksigen pada lapisan NAF, FABA dan PAF. Fluktuasi kadar oksigen dalam lapisan penudung dipantau menggunakan sensor oksigen Apogee SO-210 yang dihubungkan ke data logger CR-1000X Campbell Scientific untuk perekaman data. Selain itu juga dilakukan perbandingan spesifikasi instrumen yang digunakan saat ini dengan penelitian sebelumnya. Dari hasil pengukuran dan pengamatan dapat disimpulkan bahwa sekurang-kurangnya ada 7 hal yang dapat mempengaruhi pembacaan kadar oksigen dalam lapisan penudung, yaitu: tipe alat ukur, survey topografi, pengeboran lubang monitoring, metode penutupan lubang bor, kompatibilitas data logger, kalibrasi sensor, dan konektivitas sensor.","PeriodicalId":239963,"journal":{"name":"Indonesian Mining Professionals Journal","volume":"88 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Mining Professionals Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36986/impj.v4i1.49","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penetapan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) sebagai limbah Non B3 terdaftar pada PP 22/2021 tidak menghilangkan kewajiban untuk pengelolaan FABA secara bertanggung jawab. Setelah peraturan tersebut terbit, pemanfaatan FABA di KPC masih merujuk pada izin pemanfaatan FABA yang dimiliki, yaitu sebagai bahan baku lapisan penudung batuan yang berpotensi asam (Potential Acid Forming / PAF). Fungsi utama FABA sebagai lapisan penudung PAF adalah untuk menghalangi difusi oksigen ke dalam lapisan batuan asam sehingga tidak terjadi oksidasi yang dapat memicu terjadinya Air Asam Tambang. Pemanfaatan FABA dengan metode ini memerlukan pembuktian bahwa lapisan FABA tersebut mampu menahan difusi oksigen sehingga diperlukan pemantauan kadar oksigen dalam tiap lapisan penudung. Akurasi pembacaan kadar oksigen menjadi faktor yang sangat penting, sementara pembacaan sensor dapat menjadi tidak akurat karena dipengaruhi beberapa hal. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pembacaan kadar oksigen pada lapisan NAF, FABA dan PAF. Fluktuasi kadar oksigen dalam lapisan penudung dipantau menggunakan sensor oksigen Apogee SO-210 yang dihubungkan ke data logger CR-1000X Campbell Scientific untuk perekaman data. Selain itu juga dilakukan perbandingan spesifikasi instrumen yang digunakan saat ini dengan penelitian sebelumnya. Dari hasil pengukuran dan pengamatan dapat disimpulkan bahwa sekurang-kurangnya ada 7 hal yang dapat mempengaruhi pembacaan kadar oksigen dalam lapisan penudung, yaitu: tipe alat ukur, survey topografi, pengeboran lubang monitoring, metode penutupan lubang bor, kompatibilitas data logger, kalibrasi sensor, dan konektivitas sensor.