Prevalensi dan Gambaran Kualitas Hidup Pasien Kusta di Kota Mataram

Sari Putu Suwita, Rika Hastuti Setyorini, Eva Triani, Dini Suryani, Rizka Vidya Lestari
{"title":"Prevalensi dan Gambaran Kualitas Hidup Pasien Kusta di Kota Mataram","authors":"Sari Putu Suwita, Rika Hastuti Setyorini, Eva Triani, Dini Suryani, Rizka Vidya Lestari","doi":"10.29303/jku.v11i2.702","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang: \nKusta merupakan penyakit infeksi menular kronis yang memiliki dampak yang kompleks, tidak hanya dari segi medis tetapi juga menyebabkan masalah sosial, ekonomi, dan budaya. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae ini menyerang saraf tepi dan dapat menyebabkan deformitas atau kecacatan permanen. Meskipun mengalami penurunan setiap tahunnya, Indonesia masih berada pada urutan ketiga penderita kusta tertinggi di dunia. Saat ini belum ada penelitian mengenai kualitas hidup penderita kusta terutama di Kota Mataram. \nMetode: \nPenelitian ini merupakan studi potong lintang untuk mengetahui prevalensi dan gambaran kualitas hidup pasien kusta pada periode 2019-2020. Data pasien kusta diperoleh dari seluruh puskesmas di Kota Mataram. Kualitas hidup dinilai  menggunakan kuesioner WHO (WHOQoL-BREF) \nHasil: \nSelama periode 2019-2020 tercatatat 25 pasien penderita kusta di wilayah Kota Mataram atau setara dengan prevalensi 0,0000504 atau 0,5 kasus per 10.000 penduduk. Sebanyak 20 responden berhasil diwawancarai, dengan hasil rerata kualitas hidup domain kesehatan fisik sebesar 57,32; psikologi 59,79; hubungan sosial 59,58; dan lingkungan 57,81. Berdasarkan kategori kualitas hidup, sebanyak 11 responden (55%) termasuk ke dalam kelompok skor rendah pada domain kesehatan fisik dan psikologis dan 13 responden (65%) termasuk kelompok rendah pada domain hubungan sosial dan lingkungan \nKesimpulan: \nPrevalensi kusta di Kota Mataram mencapai 0,5 kasus per 10.000 penduduk, lebih rendah dari prevalensi nasional tahun 2017. Sebagian pasien memiliki kualitas hidup yang tergolong rendah terutama pada domain kesehatan fisik dan psikologi serta hubungan sosial dan lingkungan. Manajemen pasien kusta perlu memperhatikan tatalaksana pasca pengobatan terutama terkait kecacatan kusta.","PeriodicalId":135675,"journal":{"name":"Unram Medical Journal","volume":"12 12","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Unram Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/jku.v11i2.702","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Latar belakang: Kusta merupakan penyakit infeksi menular kronis yang memiliki dampak yang kompleks, tidak hanya dari segi medis tetapi juga menyebabkan masalah sosial, ekonomi, dan budaya. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae ini menyerang saraf tepi dan dapat menyebabkan deformitas atau kecacatan permanen. Meskipun mengalami penurunan setiap tahunnya, Indonesia masih berada pada urutan ketiga penderita kusta tertinggi di dunia. Saat ini belum ada penelitian mengenai kualitas hidup penderita kusta terutama di Kota Mataram. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang untuk mengetahui prevalensi dan gambaran kualitas hidup pasien kusta pada periode 2019-2020. Data pasien kusta diperoleh dari seluruh puskesmas di Kota Mataram. Kualitas hidup dinilai  menggunakan kuesioner WHO (WHOQoL-BREF) Hasil: Selama periode 2019-2020 tercatatat 25 pasien penderita kusta di wilayah Kota Mataram atau setara dengan prevalensi 0,0000504 atau 0,5 kasus per 10.000 penduduk. Sebanyak 20 responden berhasil diwawancarai, dengan hasil rerata kualitas hidup domain kesehatan fisik sebesar 57,32; psikologi 59,79; hubungan sosial 59,58; dan lingkungan 57,81. Berdasarkan kategori kualitas hidup, sebanyak 11 responden (55%) termasuk ke dalam kelompok skor rendah pada domain kesehatan fisik dan psikologis dan 13 responden (65%) termasuk kelompok rendah pada domain hubungan sosial dan lingkungan Kesimpulan: Prevalensi kusta di Kota Mataram mencapai 0,5 kasus per 10.000 penduduk, lebih rendah dari prevalensi nasional tahun 2017. Sebagian pasien memiliki kualitas hidup yang tergolong rendah terutama pada domain kesehatan fisik dan psikologi serta hubungan sosial dan lingkungan. Manajemen pasien kusta perlu memperhatikan tatalaksana pasca pengobatan terutama terkait kecacatan kusta.
马塔兰市麻风病患者的流行和生活质量概述
背景:麻风病是一种长期传染病,不仅在医学上,而且对社会、经济和文化问题产生了复杂的影响。这种由黑菌引起的疾病侵入边缘神经,可能导致永久性畸形或残疾。尽管每年都下降,印尼仍然是世界上麻风病第三高的国家之一。目前还没有对麻风病患者生活质量的研究,尤其是在马塔兰市。方法:本研究为了解麻风病患者在2020年的流行情况和生活质量概述提供了一项割伤性研究。麻风病患者的数据来自马塔兰市的所有医疗中心。生活质量可以用世界卫生组织的调查问卷来衡量:在2011 -2020年期间,在马塔兰地区有25名麻风病患者,或者相当于1万居民中有0.0000504或0.5例病例。多达20名受访者接受了测试,结果为身体健康域的生活质量平均值为57.32;59.79心理学;社交关系59.58;还有57.81病房。类别,共有11的受访者(55%)的生活质量包括进组低分在生理和心理上的健康领域和13岁的受访者(65%)包括域组低在社会和环境关系马塔兰镇上的结论:麻风病患病率达到0.5每10,000居民为例,从2017年全国的患病率较低。一些患者的生活质量较差,尤其是在生理和心理健康领域以及社会和环境关系方面。麻风病患者的管理需要关注治疗后的外观,特别是关于麻风病的残疾。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信