INOVASI GALERI DAN PEMASARAN BERBASIS DIGITAL UNTUK PRODUK KAIN TENUN KHAS SUKU BADUY

Suhartono, Mulyono, Eli Yuliansari, Hudri
{"title":"INOVASI GALERI DAN PEMASARAN BERBASIS DIGITAL UNTUK PRODUK KAIN TENUN KHAS SUKU BADUY","authors":"Suhartono, Mulyono, Eli Yuliansari, Hudri","doi":"10.33830/prosidingsenmaster.v2i1.702","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tenun Baduy adalah warisan nenek moyang suku Baduy. Awalnya bahan tenun terbuat dari kulit kayu, konon waktu itu kapas sangat sulit di dapat. Kain yang terbuat dari kulit kayu disebut Samping Popok. Seiring berjalannya waktu tenun mulai diproduksi dengan bahan yang terbuat dari benang berwarna putih. Pada tahun 1990 Tenun Baduy mulai di kenal masyarakat luas sehingga banyak wisatawan yang berdatangan untuk mengenal lebih dekat. Terdapat 20 nama motif kain tenun Baduy, salah satunya adalah suat songket, adumancung, dan susuatan. Tenun baduy identik dengan kaum perempuan, bagi perempuan suku Baduy luar, menenun menjadi tolak ukur kesabaran kepribadian. Menenun membutuhkan kesabaran yang luar biasa. Satu helai kain tenun Baduy ukuran 100x200cm, membutuhkan waktu pembuatan hingga tiga minggu. Dengan harga jual Rp. 300.000-350.000 perhelai kain tenun, tentu ini bukan pendapatan yang seimbang, jika dibandingkan dengan lama pembuatannya, tetapi bagi mereka keahlian lebih mahal dari nilai rupiah. Melalui program pemberdayaan penenun di lingkungan suku Baduy luar, pada tahun 2022 dilaksanakan program pendampingan dan bantuan modal usaha melalui program wirausaha muda mandiri LPPM-UT. Kegiatan ini bertujuan menghasilkan kain tenun yang memiliki nilai ekonomi lebih baik tanpa mengurangi kualitasnya. Dengan melibatkan para mahasiswa Universitas Terbuka yang berdomisili sekitar Baduy berupaya mengembangkan inovasi galeri dan mengemas pemasaran berbasis digital pada produk tenun. Kegiatan ini berlangsung selama delapan bulan dengan menghasilkan kain tenun berbagai macam ukuran dan motif serta memadukan bahan tenun menjadi bentuk fashion kekinian.","PeriodicalId":405943,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33830/prosidingsenmaster.v2i1.702","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Tenun Baduy adalah warisan nenek moyang suku Baduy. Awalnya bahan tenun terbuat dari kulit kayu, konon waktu itu kapas sangat sulit di dapat. Kain yang terbuat dari kulit kayu disebut Samping Popok. Seiring berjalannya waktu tenun mulai diproduksi dengan bahan yang terbuat dari benang berwarna putih. Pada tahun 1990 Tenun Baduy mulai di kenal masyarakat luas sehingga banyak wisatawan yang berdatangan untuk mengenal lebih dekat. Terdapat 20 nama motif kain tenun Baduy, salah satunya adalah suat songket, adumancung, dan susuatan. Tenun baduy identik dengan kaum perempuan, bagi perempuan suku Baduy luar, menenun menjadi tolak ukur kesabaran kepribadian. Menenun membutuhkan kesabaran yang luar biasa. Satu helai kain tenun Baduy ukuran 100x200cm, membutuhkan waktu pembuatan hingga tiga minggu. Dengan harga jual Rp. 300.000-350.000 perhelai kain tenun, tentu ini bukan pendapatan yang seimbang, jika dibandingkan dengan lama pembuatannya, tetapi bagi mereka keahlian lebih mahal dari nilai rupiah. Melalui program pemberdayaan penenun di lingkungan suku Baduy luar, pada tahun 2022 dilaksanakan program pendampingan dan bantuan modal usaha melalui program wirausaha muda mandiri LPPM-UT. Kegiatan ini bertujuan menghasilkan kain tenun yang memiliki nilai ekonomi lebih baik tanpa mengurangi kualitasnya. Dengan melibatkan para mahasiswa Universitas Terbuka yang berdomisili sekitar Baduy berupaya mengembangkan inovasi galeri dan mengemas pemasaran berbasis digital pada produk tenun. Kegiatan ini berlangsung selama delapan bulan dengan menghasilkan kain tenun berbagai macam ukuran dan motif serta memadukan bahan tenun menjadi bentuk fashion kekinian.
以数字为基础的布织产品的画廊创新和营销风格的贝都因人
贝都因人的编织是贝都因部落祖先的遗产。这种编织材料最初是用树皮制成的,据说当时很难买到。用树皮做的布叫尿布旁边。随着时间的推移,织物开始用白色纱线制成。1990年,贝都因人开始熟悉这个广阔的社区,因此许多游客来到这里进行进一步的了解。贝都因织布的图案有20个名字,其中一个是suat songket、adumanket和susuatan。贝都因语是女性的同义词,对外界来说,贝都因语女性来说,这是衡量一个人耐心的尺度。编织需要非凡的耐心。贝多尼织的棉布有100x200厘米长,可能需要3周的时间。以每幅织布机售价30万-35万卢比的价格来说,与造纸的时间相比,这肯定不是一个平衡的收入,但对他们来说,工艺比美元还贵。2022年,通过外部贝都因社区的织工赋权计划,通过LPPM-UT独立的年轻企业家项目实施了就业和资本援助计划。这项活动的目的是在不降低其质量的情况下生产具有更好经济价值的织物。通过吸引住在贝都因附近的开放大学生,他们寻求发展画廊创新,并包装一种编织产品的数字营销。这项活动持续了8个月,生产了各种尺寸和图案的织布机,并将织布机整合成一种时尚形式。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信