Instagram Sebagai Ruang Cyberbullying untuk Memenuhi Kebutuhan Gaya Hidup Hedonis Siswa Sekolah Menengah Atas

Elcindi Lazuardin Zamzamima, I. Hambali, Rizka Apriani
{"title":"Instagram Sebagai Ruang Cyberbullying untuk Memenuhi Kebutuhan Gaya Hidup Hedonis Siswa Sekolah Menengah Atas","authors":"Elcindi Lazuardin Zamzamima, I. Hambali, Rizka Apriani","doi":"10.17977/um059v2i22022p87-96","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Recently, social media has been an integral part of adolescents’ life, serving as a medium for their self-actualization. On the other hand, adolescents use social media for hostile activities, such as bullying. This study describes Instagram as a platform for cyberbullying as it allows students to demonstrate their hedonist lifestyle. In this study, we used a descriptive qualitative approach. For the data collection, we involved two senior high school students, who were selected through purposive sampling with the criteria of undertaking cyberbullying acts to fulfill their needs for a hedonist lifestyle. The data were collected through structured interviews and documentation. The obtained data were analyzed using the Miles and Huberman model, which consisted of three stages, namely data reduction, data presentation, and conclusion making. The data validity was examined using the data triangulation technique. Our findings suggested that students commit cyberbullying to fulfill their lifestyle and attain recognition from their surroundings. Thus, the school’s guidance and counseling service should further regard our findings in providing the guidance and counseling services.Abstrak: Media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan remaja sebagai media aktualisasi diri. Di sisi lain, remaja juga memanfaatan media sosial untuk hal-hal yang bersifat negatif, salah satunya adalah bullying. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan Instagram sebagai ruang cyberbullying untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup hedonis siswa sekolah menengah atas (SMA). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitiatif deskriptif. Subjek utama adalah dua orang siswa SMA yang ditetapkan melalui teknik purposive sampling dengan kriteria siswa yang melakukan cyberbullying untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup hedonisnya. Pengumpulan data melalui wawancara tak berstruktur dan studi dokumentasi. Data penelitian dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahapan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang cenderung melakukan tindakan cyberbullying di instagram bertujuan untuk memenuhi gaya hidup dan mendapat pengakuan dari lingkungan sekitar. Implikasi temuan penelitian ini terhadap layanan bimbingan dan konseling dibahas lebih lanjut.","PeriodicalId":350673,"journal":{"name":"Buletin Konseling Inovatif","volume":"14 6","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Konseling Inovatif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um059v2i22022p87-96","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Abstract: Recently, social media has been an integral part of adolescents’ life, serving as a medium for their self-actualization. On the other hand, adolescents use social media for hostile activities, such as bullying. This study describes Instagram as a platform for cyberbullying as it allows students to demonstrate their hedonist lifestyle. In this study, we used a descriptive qualitative approach. For the data collection, we involved two senior high school students, who were selected through purposive sampling with the criteria of undertaking cyberbullying acts to fulfill their needs for a hedonist lifestyle. The data were collected through structured interviews and documentation. The obtained data were analyzed using the Miles and Huberman model, which consisted of three stages, namely data reduction, data presentation, and conclusion making. The data validity was examined using the data triangulation technique. Our findings suggested that students commit cyberbullying to fulfill their lifestyle and attain recognition from their surroundings. Thus, the school’s guidance and counseling service should further regard our findings in providing the guidance and counseling services.Abstrak: Media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan remaja sebagai media aktualisasi diri. Di sisi lain, remaja juga memanfaatan media sosial untuk hal-hal yang bersifat negatif, salah satunya adalah bullying. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan Instagram sebagai ruang cyberbullying untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup hedonis siswa sekolah menengah atas (SMA). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitiatif deskriptif. Subjek utama adalah dua orang siswa SMA yang ditetapkan melalui teknik purposive sampling dengan kriteria siswa yang melakukan cyberbullying untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup hedonisnya. Pengumpulan data melalui wawancara tak berstruktur dan studi dokumentasi. Data penelitian dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahapan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang cenderung melakukan tindakan cyberbullying di instagram bertujuan untuk memenuhi gaya hidup dan mendapat pengakuan dari lingkungan sekitar. Implikasi temuan penelitian ini terhadap layanan bimbingan dan konseling dibahas lebih lanjut.
Instagram作为一个网络欺凌的空间,以满足高中生享乐主义生活方式的需要
摘要:近年来,社交媒体已经成为青少年生活中不可或缺的一部分,成为青少年自我实现的媒介。另一方面,青少年使用社交媒体进行敌对活动,如欺凌。这项研究将Instagram描述为网络欺凌的平台,因为它允许学生展示他们的享乐主义生活方式。在本研究中,我们使用了描述性定性方法。在数据收集方面,我们涉及两名高中生,他们通过有目的的抽样选择,以采取网络欺凌行为来满足他们对享乐主义生活方式的需求。数据是通过结构化访谈和文件收集的。使用Miles和Huberman模型对获得的数据进行分析,该模型由数据简化、数据呈现和结论得出三个阶段组成。采用数据三角剖分技术对数据有效性进行检验。我们的研究结果表明,学生实施网络欺凌是为了满足他们的生活方式,并获得周围环境的认可。因此,学校的指导咨询服务在提供指导咨询服务时应进一步参考我们的研究结果。[摘要]媒体社交媒体menjadi bagian dari kehidupan remaja sebagai Media aktualisasi diri。迪塞西兰、雷贾贾贾·曼塔塔和媒体社交媒体对阿达拉持负面态度,对阿达拉进行欺凌。Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan Instagram sebagai ruang网络欺凌untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup hedonis siswa sekolah menengah atas (SMA)。Penelitian ini menggunakan pendekatan质量描述。主题为:网络欺凌、网络暴力、网络暴力、网络暴力、网络暴力、网络暴力、网络暴力、网络暴力、网络暴力。彭普兰的数据与研究文献相结合。数据penarikan分析menggunakan模型Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahapan yitu: reduksi数据,penyajian数据,dan penarikan kespulan。彭格坎的keabsahan数据,孟古纳坎的teknik三角数据。哈西尔penelitian menunjukkan bahwa siswa yang cenderung melakukan tindakan网络欺凌instagram bertujuan untuk memenuhi hidup dan mendakuan dari lingkungan sekitar。Implikasi temuanpenelitian是指一种可穿戴设备,可穿戴设备,可穿戴设备,可穿戴设备。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信