PESAN TOLERANSI BERAGAMA DALAM LIRIK LAGU DUA RATUS DUA BELAS KARYA JASON RANTI (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES)

Aldi Madagi
{"title":"PESAN TOLERANSI BERAGAMA DALAM LIRIK LAGU DUA RATUS DUA BELAS KARYA JASON RANTI (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES)","authors":"Aldi Madagi","doi":"10.53878/jr.v5i2.119","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Melihat besarnya kritisisme yang timbul dalam setiap sepak terjangnya Jason Ranti dalam menyikapi fenomena-fenomena yang ada di Indonesia, membuat penulis tertarik untuk meneliti salah satu lirik lagu Karya Jason Ranti yang berjudul “Dua Ratus Dua Belas” dan dikaitkan dengan pesan toleransi beragama yang tersirat dalam lirik lagu tersebut. Metodologi penelitian pesan toleransi beragama dalam lirik lagu “Dua Ratus Dua Belas” karya Jason Ranti ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Bog dan Taylor penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Menurut Kenneth D. Balley penelitian deskriptif adalah salah satu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu fenomena secara detail (untuk menggambarkan apa yang terjadi). Adapun paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian kontruktivis. Teknik pengumpulan data membaginya dua unsur pengumpulan data, yaitu primer dan sekunder. Data primernya berupa lirik lagu “Dua Ratus Dua Belas” karya Jason Rianti. Sedangkan untuk sekunder yakni video klip, compac disc, jurnal, berita luring dan daring, interview. Untuk teknik analisis datanya didasarkan pada metode semiotika konotasi dan denotasi Roland Barthes yang menekankan produksi tanda dengan mengkaji proses pertukaran makna dari sebuah tanda yang diciptakan seorang dalam melakukan aktivitas komunikasi. Lagu Dua Ratus Dua Belas karya Jason Ranti lahir dari beberapa hal. Berdasarkan makna pesan toleransi beragama secara denotasi di dalam empat belas bait lagu tersebut, ada tujuh bait yang berkenaan dengan pesan toleransi beragama yaitu bait ke satu, tiga, lima, delapan, sembilan, sepuluh dan tiga belas. Dari ketujuh bait tersebut secara denotasi memberikan pesan bahwa kelompok beragama minoritas sering disudutkan oleh kelompok beragama mayoritas dan seolah-olah kata kafir adalah sumber masalah di negara Indonesia. Serta berdasarkan makna konotasi dalam lirik lagu tersebut setelah dianalisis bahwa ada tujuh bait yang mendominasi pesan toleransi beragama di dalamnya. Bait tersebut memaparkan bahwa kehidupan umat minoritas beragama sangatlah dipandang sebagai pembawa masalah pada polemik besar pada medio 2014-2019 di negara Indonesia, sehingga sikap intoleran lebih mendominasi ketimbang toleransi yang ada. Pada lagu Dua Ratus Dua Belas Karya Jason Ranti mitos di dalamnya yaitu suatu pesan yang menyatakan bahwa toleransi beragama adalah ajaran kebaikan yang perlu dimiliki oleh seluruh umat manusia yang memeluk agama. Sementara intoleransi tidak diperkenankan oleh seluruh pemeluk agama. Sikap toleransi harus tetap dijaga pengimplementasiannya sebagai upaya menjaga persatuan di atas keberagaman.Kata Kunci: Jason Ranti, Toleransi, Lagu Dua Ratus Dua Belas","PeriodicalId":177630,"journal":{"name":"Jurnal Renaissance","volume":"29 21","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Renaissance","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53878/jr.v5i2.119","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Melihat besarnya kritisisme yang timbul dalam setiap sepak terjangnya Jason Ranti dalam menyikapi fenomena-fenomena yang ada di Indonesia, membuat penulis tertarik untuk meneliti salah satu lirik lagu Karya Jason Ranti yang berjudul “Dua Ratus Dua Belas” dan dikaitkan dengan pesan toleransi beragama yang tersirat dalam lirik lagu tersebut. Metodologi penelitian pesan toleransi beragama dalam lirik lagu “Dua Ratus Dua Belas” karya Jason Ranti ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Bog dan Taylor penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Menurut Kenneth D. Balley penelitian deskriptif adalah salah satu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu fenomena secara detail (untuk menggambarkan apa yang terjadi). Adapun paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian kontruktivis. Teknik pengumpulan data membaginya dua unsur pengumpulan data, yaitu primer dan sekunder. Data primernya berupa lirik lagu “Dua Ratus Dua Belas” karya Jason Rianti. Sedangkan untuk sekunder yakni video klip, compac disc, jurnal, berita luring dan daring, interview. Untuk teknik analisis datanya didasarkan pada metode semiotika konotasi dan denotasi Roland Barthes yang menekankan produksi tanda dengan mengkaji proses pertukaran makna dari sebuah tanda yang diciptakan seorang dalam melakukan aktivitas komunikasi. Lagu Dua Ratus Dua Belas karya Jason Ranti lahir dari beberapa hal. Berdasarkan makna pesan toleransi beragama secara denotasi di dalam empat belas bait lagu tersebut, ada tujuh bait yang berkenaan dengan pesan toleransi beragama yaitu bait ke satu, tiga, lima, delapan, sembilan, sepuluh dan tiga belas. Dari ketujuh bait tersebut secara denotasi memberikan pesan bahwa kelompok beragama minoritas sering disudutkan oleh kelompok beragama mayoritas dan seolah-olah kata kafir adalah sumber masalah di negara Indonesia. Serta berdasarkan makna konotasi dalam lirik lagu tersebut setelah dianalisis bahwa ada tujuh bait yang mendominasi pesan toleransi beragama di dalamnya. Bait tersebut memaparkan bahwa kehidupan umat minoritas beragama sangatlah dipandang sebagai pembawa masalah pada polemik besar pada medio 2014-2019 di negara Indonesia, sehingga sikap intoleran lebih mendominasi ketimbang toleransi yang ada. Pada lagu Dua Ratus Dua Belas Karya Jason Ranti mitos di dalamnya yaitu suatu pesan yang menyatakan bahwa toleransi beragama adalah ajaran kebaikan yang perlu dimiliki oleh seluruh umat manusia yang memeluk agama. Sementara intoleransi tidak diperkenankan oleh seluruh pemeluk agama. Sikap toleransi harus tetap dijaga pengimplementasiannya sebagai upaya menjaga persatuan di atas keberagaman.Kata Kunci: Jason Ranti, Toleransi, Lagu Dua Ratus Dua Belas
杰森·兰蒂(罗兰·巴特的符号学分析)在他的二百一十二首歌的歌词中传达了宗教宽容的信息
考虑到杰森·兰蒂(Jason Ranti)在处理印尼的现象方面所表现出的严厉批评,这使得作者有兴趣研究杰森·兰蒂(Jason Ranti)的一首名为《二百一十二》(二百一十二)的歌曲歌词,并与歌词中隐含的宗教宽容信息联系在一起。研究宗教宽容信息的方法,在杰森·兰蒂的《二百一十二》歌词中使用了定性的方法。根据Bog和Taylor的研究,定性研究是产生口头或书面数据和观察人员行为的研究程序之一。据Kenneth D. Balley说,描述性研究是旨在详细描述一种现象(描述发生了什么)的研究之一。此外,本研究中使用的研究范例是建筑主义研究。数据收集技术将数据收集的两个元素分成两部分,即一次和二次。原始数据是杰森·里安蒂的《二百一十二》的歌词。而次要的是视频剪辑、光盘、期刊、离线新闻和在线采访。数据分析技术是基于罗兰·巴特的内涵和分法方法,他通过研究一个人在交流活动中创造的标志的意义交换过程来强调马克的产生。杰森·兰蒂的二百一十二首歌诞生于几件事。根据这首歌的14节经文中的宗教宽容信息的公分性,有7节与宗教宽容信息有关,即第1、3、5、8、9、10和13节。从这七节经文中,我们可以推断出,少数宗教团体经常被占多数的宗教团体所困扰,就好像“异教徒”这个词在这个国家是一个问题的根源。这首歌的内涵是分析了其中的宗教宽容信息的7节。这篇文章指出,宗教少数民族的生活在很大程度上被认为是印度尼西亚medio 2014-2019年大型民意调查中的一个问题,因此不宽容取代了现有的宽容。在杰森·兰蒂(Jason Ranti)的120首歌曲中,他的神话是一个信息,即宗教宽容是所有信奉宗教的人都需要拥有的善良的教义。然而,所有宗教都不允许不容忍。宽容应该继续执行,以使统一超越多样性。关键词:杰森·兰蒂,宽容,两百一十二首歌
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信