{"title":"高中教师对小学/MI国家考试的看法","authors":"Safari Safari","doi":"10.24832/jpnk.v14i071.3086","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab beberapa permasalahan: (1) Setujukah diadakan Ujian Nasional (UN) SD/MI? (2) Apakah terdapat perbedaan persepsi guru mata pelajaran SMA terhadap: (a) motivasi belajar siswa terhadap materi, (b) kemampuan akademik siswa, (c) keinginan melanjutkan ke SMP/MTs, (d) akhlak siswa, (e) keobjektifan guru dalam memberi skor/nilai ujian, (f) kemampuan guru menulis soal; selama tidak ada UN. Berdasarkan analisis deskriptif dan uji Chi-Square dari 257 responden/guru mata pelajaran diperoleh hasil sebagai berikut. Pertama, sebagian besar 145 responden (56,4%) guru mata pelajaran SMA menyatakan setuju diadakannya UN SD/MI dan hanya 101 responden (39,3%) yang menyatakan tidak setuju, serta 11 responden (4,3%) responden yang tidak menjawab. Kedua, pelaksanaan ujian SD/MI selama belum adapengganti UN, sebagian besar guru mata pelajaran SMA menyatakan “sedang” pada keenam aspek: (1) motivasi belajar siswa, (2) kemampuan akademik siswa, (3) keinginan siswa SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs, (4) akhlak siswa, (5) guru objektif dalam memberi skor/nilai ujian, (6) kemampuan guru menulis soal. Hal ini menunjukkan adanya indikasi perbedaan persepsi guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan ujian SD/MI selama tidak ada pengganti UN adalah tidak terbukti (P>0,05).","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Persepsi Guru SMA Terhadap Ujian Nasional SD/MI\",\"authors\":\"Safari Safari\",\"doi\":\"10.24832/jpnk.v14i071.3086\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab beberapa permasalahan: (1) Setujukah diadakan Ujian Nasional (UN) SD/MI? (2) Apakah terdapat perbedaan persepsi guru mata pelajaran SMA terhadap: (a) motivasi belajar siswa terhadap materi, (b) kemampuan akademik siswa, (c) keinginan melanjutkan ke SMP/MTs, (d) akhlak siswa, (e) keobjektifan guru dalam memberi skor/nilai ujian, (f) kemampuan guru menulis soal; selama tidak ada UN. Berdasarkan analisis deskriptif dan uji Chi-Square dari 257 responden/guru mata pelajaran diperoleh hasil sebagai berikut. Pertama, sebagian besar 145 responden (56,4%) guru mata pelajaran SMA menyatakan setuju diadakannya UN SD/MI dan hanya 101 responden (39,3%) yang menyatakan tidak setuju, serta 11 responden (4,3%) responden yang tidak menjawab. Kedua, pelaksanaan ujian SD/MI selama belum adapengganti UN, sebagian besar guru mata pelajaran SMA menyatakan “sedang” pada keenam aspek: (1) motivasi belajar siswa, (2) kemampuan akademik siswa, (3) keinginan siswa SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs, (4) akhlak siswa, (5) guru objektif dalam memberi skor/nilai ujian, (6) kemampuan guru menulis soal. Hal ini menunjukkan adanya indikasi perbedaan persepsi guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan ujian SD/MI selama tidak ada pengganti UN adalah tidak terbukti (P>0,05).\",\"PeriodicalId\":32523,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-08-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24832/jpnk.v14i071.3086\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v14i071.3086","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab beberapa permasalahan: (1) Setujukah diadakan Ujian Nasional (UN) SD/MI? (2) Apakah terdapat perbedaan persepsi guru mata pelajaran SMA terhadap: (a) motivasi belajar siswa terhadap materi, (b) kemampuan akademik siswa, (c) keinginan melanjutkan ke SMP/MTs, (d) akhlak siswa, (e) keobjektifan guru dalam memberi skor/nilai ujian, (f) kemampuan guru menulis soal; selama tidak ada UN. Berdasarkan analisis deskriptif dan uji Chi-Square dari 257 responden/guru mata pelajaran diperoleh hasil sebagai berikut. Pertama, sebagian besar 145 responden (56,4%) guru mata pelajaran SMA menyatakan setuju diadakannya UN SD/MI dan hanya 101 responden (39,3%) yang menyatakan tidak setuju, serta 11 responden (4,3%) responden yang tidak menjawab. Kedua, pelaksanaan ujian SD/MI selama belum adapengganti UN, sebagian besar guru mata pelajaran SMA menyatakan “sedang” pada keenam aspek: (1) motivasi belajar siswa, (2) kemampuan akademik siswa, (3) keinginan siswa SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs, (4) akhlak siswa, (5) guru objektif dalam memberi skor/nilai ujian, (6) kemampuan guru menulis soal. Hal ini menunjukkan adanya indikasi perbedaan persepsi guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan ujian SD/MI selama tidak ada pengganti UN adalah tidak terbukti (P>0,05).