{"title":"begawi lampung 传统仪式中苍盖特舞的美学变革","authors":"M. Wazirudin, Nur, Wayan Dana","doi":"10.31955/mea.v8i2.4075","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Begawi adalah tradisi upacara adat Lampung yang dilakukan saat upacara perkawinan selama tujuh hari tujuh malam. Istilah lengkapnya adalah Begawi Cakak Papadun, karena hanya dilaksanakan oleh masyarakat suku Pepadun. Dalam serangkaian prosesi upacara adat Begawi teradapat malam Cangget Agung yang merupakan malam menari bagi Muli-Mekhanai (Bujang dan gadis) yang dilaksanakan pada malam terakhir upacara tersebut. Malam Cangget Agung tidak dapat dipisahkan dari upacara adat Begawi sekaligus merupakan pengesah upacara sebelum dilaksanakannya Mepadun atau naik tahta. Di dalam malam Cangget Agung dilaksanakan prosesi yang berupa tarian adat yang bernama tari Cangget. Tari Cangget ditarikan oleh putri-putri penyeimbang dengan jumlah penari kurang lebih sekitar 20-40 penari. Ragam gerak tari Cangget terdiri dari gerak sembah, ukel kilat mundur, ngecum, kenuy melayang, dan tutup malu. Ragam gerak tari cangget merupakan transformasi dari gerak tari Sai Batin. Selain itu dalam sajian tari Cangget terdapat beberapa unsur yang merupakan hasil transformasi dari kebudayaan sebelumnya, hal tersebut dilatarbelakangi oleh berkembangnya masyarakat Lampung dan akulturasi dari beberapa kebudayaan. Perubahan tersebut menghasilkan sebuah keestetikaan baru dalam sajian tari Cangget.","PeriodicalId":230876,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi (MEA)","volume":"7 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"TRANSFORMASI ESTETIKA TARI CANGGET DALAM UPACARA ADAT BEGAWI LAMPUNG\",\"authors\":\"M. Wazirudin, Nur, Wayan Dana\",\"doi\":\"10.31955/mea.v8i2.4075\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Begawi adalah tradisi upacara adat Lampung yang dilakukan saat upacara perkawinan selama tujuh hari tujuh malam. Istilah lengkapnya adalah Begawi Cakak Papadun, karena hanya dilaksanakan oleh masyarakat suku Pepadun. Dalam serangkaian prosesi upacara adat Begawi teradapat malam Cangget Agung yang merupakan malam menari bagi Muli-Mekhanai (Bujang dan gadis) yang dilaksanakan pada malam terakhir upacara tersebut. Malam Cangget Agung tidak dapat dipisahkan dari upacara adat Begawi sekaligus merupakan pengesah upacara sebelum dilaksanakannya Mepadun atau naik tahta. Di dalam malam Cangget Agung dilaksanakan prosesi yang berupa tarian adat yang bernama tari Cangget. Tari Cangget ditarikan oleh putri-putri penyeimbang dengan jumlah penari kurang lebih sekitar 20-40 penari. Ragam gerak tari Cangget terdiri dari gerak sembah, ukel kilat mundur, ngecum, kenuy melayang, dan tutup malu. Ragam gerak tari cangget merupakan transformasi dari gerak tari Sai Batin. Selain itu dalam sajian tari Cangget terdapat beberapa unsur yang merupakan hasil transformasi dari kebudayaan sebelumnya, hal tersebut dilatarbelakangi oleh berkembangnya masyarakat Lampung dan akulturasi dari beberapa kebudayaan. Perubahan tersebut menghasilkan sebuah keestetikaan baru dalam sajian tari Cangget.\",\"PeriodicalId\":230876,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi (MEA)\",\"volume\":\"7 5\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-06-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi (MEA)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31955/mea.v8i2.4075\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi (MEA)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31955/mea.v8i2.4075","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
Begawi 是楠榜的一种传统仪式,在结婚仪式上要举行七天七夜。全称是 "Begawi Cakak Papadun",因为只有佩帕敦(Pepadun)部落才举行这种仪式。在一系列 Begawi 传统仪式中,有一个 Cangget Agung 之夜,即在仪式的最后一晚为 Muli-Mekhanai (单身汉和女孩)举行的舞蹈之夜。Malam Cangget Agung 与 Begawi 传统仪式以及 Mepadun 或登基前的批准仪式密不可分。在 Cangget Agung 之夜,会以传统舞蹈 Cangget dance 的形式举行游行。 Cangget 舞由约 20-40 名舞者组成,由女儿们平衡着跳。Cangget 舞的动作种类繁多,包括拜神、ukel 向后闪电、ngecum、kenuy 漂浮和睑耻。Cangget 舞蹈动作的多样性是对 Sai Batin 舞蹈动作的改造。此外,在 Cangget 舞蹈的表现形式中,有几个元素是由以前的文化转变而来的,这是由楠榜社会的发展和多种文化的融合所促成的。这些变化为 Cangget 舞蹈带来了新的美感。
TRANSFORMASI ESTETIKA TARI CANGGET DALAM UPACARA ADAT BEGAWI LAMPUNG
Begawi adalah tradisi upacara adat Lampung yang dilakukan saat upacara perkawinan selama tujuh hari tujuh malam. Istilah lengkapnya adalah Begawi Cakak Papadun, karena hanya dilaksanakan oleh masyarakat suku Pepadun. Dalam serangkaian prosesi upacara adat Begawi teradapat malam Cangget Agung yang merupakan malam menari bagi Muli-Mekhanai (Bujang dan gadis) yang dilaksanakan pada malam terakhir upacara tersebut. Malam Cangget Agung tidak dapat dipisahkan dari upacara adat Begawi sekaligus merupakan pengesah upacara sebelum dilaksanakannya Mepadun atau naik tahta. Di dalam malam Cangget Agung dilaksanakan prosesi yang berupa tarian adat yang bernama tari Cangget. Tari Cangget ditarikan oleh putri-putri penyeimbang dengan jumlah penari kurang lebih sekitar 20-40 penari. Ragam gerak tari Cangget terdiri dari gerak sembah, ukel kilat mundur, ngecum, kenuy melayang, dan tutup malu. Ragam gerak tari cangget merupakan transformasi dari gerak tari Sai Batin. Selain itu dalam sajian tari Cangget terdapat beberapa unsur yang merupakan hasil transformasi dari kebudayaan sebelumnya, hal tersebut dilatarbelakangi oleh berkembangnya masyarakat Lampung dan akulturasi dari beberapa kebudayaan. Perubahan tersebut menghasilkan sebuah keestetikaan baru dalam sajian tari Cangget.