{"title":"千禧一代的DAKWAH数码:SURAKARTA OMAH n发薪区的一项实践研究","authors":"Ayu Kristina","doi":"10.18592/msr.v2i1.3665","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractTechnological progress has made the propaganda model more rapidly and dynamically developed. It is undeniable that content smells of radicalism, extremism is very quickly spread and able to enter all lines. So, the counter needs to bring fresh air like the Omah Ngaji Community. This study was conducted to find out how religion was understood and practiced by millennial generations and how da'wah was carried out in the millennial era. With a qualitative descriptive approach, through in-depth interviews of (5) informants determined based on purposive sampling the results of the study showed that religion was interpreted as a guideline for human life so as not to cause chaos. The delivery of religion in da'wah through the study of taklim, social media, and psychology emphasis to counter hate speech. That is the reason for the emergence of digital da'wah by 'ustad gaul' who are technologically literate AbstrakKemajuan teknologi mengakibatkan model dakwah semakin bekembang pesat dan dinamis. Tidak bisa dipungkiri bahwa konten-konten berbau radikalisme, ekstrimisme sangat cepat menyebar dan mampu masuk ke semua lini. Maka, perlu counter yang membawa angin segar seperti Komunitas Omah Ngaji. Studi ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana agama dipahami dan dipraktikkan generasi milenial dan bagaimana dakwah dilakukan di era milenial. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, melalui wawancara mendalam (in depth interview) dari (5) informan yang ditentukan berdasarkan purposive sampling hasil studi menunjukkan bahwa agama dimaknai sebagai pedoman hidup manusia agar tidak melakukan kekacauan. Penyampaian agama dalam dakwah melalui pengajian taklim, media sosial, dan pendekatan psikologi untuk menangkal jjalan Lebencian. Icj1ah a1asan mjncj1nya daLwah digica1 o1eh ‘jscad gaj1’ yang me1eL ceLno1ogi","PeriodicalId":226467,"journal":{"name":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"DAKWAH DIGITAL UNTUK GENERASI MILENIAL : STUDI ATAS PRAKTIK DAKWAH DI KOMUNITAS OMAH NGAJI, SURAKARTA\",\"authors\":\"Ayu Kristina\",\"doi\":\"10.18592/msr.v2i1.3665\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstractTechnological progress has made the propaganda model more rapidly and dynamically developed. It is undeniable that content smells of radicalism, extremism is very quickly spread and able to enter all lines. So, the counter needs to bring fresh air like the Omah Ngaji Community. This study was conducted to find out how religion was understood and practiced by millennial generations and how da'wah was carried out in the millennial era. With a qualitative descriptive approach, through in-depth interviews of (5) informants determined based on purposive sampling the results of the study showed that religion was interpreted as a guideline for human life so as not to cause chaos. The delivery of religion in da'wah through the study of taklim, social media, and psychology emphasis to counter hate speech. That is the reason for the emergence of digital da'wah by 'ustad gaul' who are technologically literate AbstrakKemajuan teknologi mengakibatkan model dakwah semakin bekembang pesat dan dinamis. Tidak bisa dipungkiri bahwa konten-konten berbau radikalisme, ekstrimisme sangat cepat menyebar dan mampu masuk ke semua lini. Maka, perlu counter yang membawa angin segar seperti Komunitas Omah Ngaji. Studi ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana agama dipahami dan dipraktikkan generasi milenial dan bagaimana dakwah dilakukan di era milenial. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, melalui wawancara mendalam (in depth interview) dari (5) informan yang ditentukan berdasarkan purposive sampling hasil studi menunjukkan bahwa agama dimaknai sebagai pedoman hidup manusia agar tidak melakukan kekacauan. Penyampaian agama dalam dakwah melalui pengajian taklim, media sosial, dan pendekatan psikologi untuk menangkal jjalan Lebencian. Icj1ah a1asan mjncj1nya daLwah digica1 o1eh ‘jscad gaj1’ yang me1eL ceLno1ogi\",\"PeriodicalId\":226467,\"journal\":{\"name\":\"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer\",\"volume\":\"76 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-07-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18592/msr.v2i1.3665\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18592/msr.v2i1.3665","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
摘要技术进步使宣传模式更加迅速、动态地发展。不可否认的是,内容带有激进主义的味道,极端主义的传播非常迅速,能够进入所有领域。所以,柜台需要像Omah Ngaji社区那样带来新鲜空气。本研究旨在了解千禧年世代如何理解和实践宗教,以及千禧年世代如何进行“达瓦”。采用定性描述的方法,通过有目的抽样确定的(5)名被调查者的深度访谈,研究结果表明,宗教被解释为人类生活的指导方针,以避免造成混乱。通过对伊斯兰教、社交媒体和心理学的研究,在达瓦传递宗教,强调反对仇恨言论。这就是那些精通技术的“传统高卢人”出现数字数据的原因。Tidak bisa dipungkiri bahwa konten-konten berbau radicalism, ekstrimisme sangat cepat menyebar dan mampu masuk ke semua lini。Maka, perlu counter yang membawa angin segar seperti Komunitas Omah Ngaji。研究ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana agama dipahami dandipraktikkan generasi millenial danbagaimana dakwah dilakukan di era millenial。(5)邓安彭德考坦质量评估报告(深度访谈)达里(5)杨德考坦有目的的抽样研究(menunjukkan bahwa agama dimaknai sebagai pedoman hidup manusia agar tidak melakukan kekacauan)。Penyampaian agama dalam dakwah melalui pengajian taklim,媒体社会,dan pendekatan心理学家untuk menangkal jjalan Lebencian。[1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1
DAKWAH DIGITAL UNTUK GENERASI MILENIAL : STUDI ATAS PRAKTIK DAKWAH DI KOMUNITAS OMAH NGAJI, SURAKARTA
AbstractTechnological progress has made the propaganda model more rapidly and dynamically developed. It is undeniable that content smells of radicalism, extremism is very quickly spread and able to enter all lines. So, the counter needs to bring fresh air like the Omah Ngaji Community. This study was conducted to find out how religion was understood and practiced by millennial generations and how da'wah was carried out in the millennial era. With a qualitative descriptive approach, through in-depth interviews of (5) informants determined based on purposive sampling the results of the study showed that religion was interpreted as a guideline for human life so as not to cause chaos. The delivery of religion in da'wah through the study of taklim, social media, and psychology emphasis to counter hate speech. That is the reason for the emergence of digital da'wah by 'ustad gaul' who are technologically literate AbstrakKemajuan teknologi mengakibatkan model dakwah semakin bekembang pesat dan dinamis. Tidak bisa dipungkiri bahwa konten-konten berbau radikalisme, ekstrimisme sangat cepat menyebar dan mampu masuk ke semua lini. Maka, perlu counter yang membawa angin segar seperti Komunitas Omah Ngaji. Studi ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana agama dipahami dan dipraktikkan generasi milenial dan bagaimana dakwah dilakukan di era milenial. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, melalui wawancara mendalam (in depth interview) dari (5) informan yang ditentukan berdasarkan purposive sampling hasil studi menunjukkan bahwa agama dimaknai sebagai pedoman hidup manusia agar tidak melakukan kekacauan. Penyampaian agama dalam dakwah melalui pengajian taklim, media sosial, dan pendekatan psikologi untuk menangkal jjalan Lebencian. Icj1ah a1asan mjncj1nya daLwah digica1 o1eh ‘jscad gaj1’ yang me1eL ceLno1ogi