{"title":"在巴布亚省KEEROM地区JKN在PUSKESMAS实施前和之后对药物的可用性进行评估","authors":"Ivonie Carolien, Achmad Fudholi, Dwi Endarti","doi":"10.22146/JMPF.367","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ketersediaan obat di puskesmas sangat terkait dengan sistem pengelolaan obat yang harus didukung oleh sumber daya yang cukup dan berkesinambungan. Apalagi dengan pelaksanaan program JKN yang berpotensi meningkatkan kebutuhan obat di fasilitas kesehatan. Tujuan penelitian ini, 1). mengetahui gambaran ketersediaan obat pada puskesmas di Kabupaten Keerom sebelum dan sesudah JKN, 2). mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan obat pada puskesmas, 3). merumuskan solusi untuk meningkatkan ketersediaan obat pada puskesmas di Kabupaten Keerom. Metode penelitian adalah deskriptif. Data diperoleh melalui observasi dokumen obat puskesmas tahun 2012-2015, terhadap 35 jenis obat indikator, serta wawancara dengan pengelola obat dan kepala puskesmas, pengelola obat IFK dan kepala dinas kesehatan Kabupaten Keerom. Analisis data dilengkapi dengan gambar dan tabel. serta uraian secara naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1). Ketersediaan obat pada puskesmas di Kabupaten Keerom sebelum dan sesudah JKN, adalah sama yaitu dalam kategori aman, tetapi belum mencukupi kebutuhan puskesmas. Ketersediaan obat dengan DOEN/Fornas dan pola penyakit belum sesuai standar, masih ditemukan obat rusak dan kadaluarsa di puskesmas, serta adanya peningkatan waktu kekosongan obat sesudah JKN, 2). faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan obat selama periode tersebut, antara lain, permintaan belum optimal, distribusi yang tidak cukup dan merata dari IFK, kurangnya SDM kefarmasian dan dukungan biaya distribusi obat, 3). solusi yang diusulkan adalah peningkatan pengetahuan dan ketrampilan bagi pengelola obat puskesmas, perencanaan kebutuhan SDM kefarmasian, pengadaan SIM persediaan obat, perencanaan obat terpadu dan penyediaan biaya distribusi yang cukup.","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"500 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":"{\"title\":\"EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI JKN PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN KEEROM, PROVINSI PAPUA\",\"authors\":\"Ivonie Carolien, Achmad Fudholi, Dwi Endarti\",\"doi\":\"10.22146/JMPF.367\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Ketersediaan obat di puskesmas sangat terkait dengan sistem pengelolaan obat yang harus didukung oleh sumber daya yang cukup dan berkesinambungan. Apalagi dengan pelaksanaan program JKN yang berpotensi meningkatkan kebutuhan obat di fasilitas kesehatan. Tujuan penelitian ini, 1). mengetahui gambaran ketersediaan obat pada puskesmas di Kabupaten Keerom sebelum dan sesudah JKN, 2). mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan obat pada puskesmas, 3). merumuskan solusi untuk meningkatkan ketersediaan obat pada puskesmas di Kabupaten Keerom. Metode penelitian adalah deskriptif. Data diperoleh melalui observasi dokumen obat puskesmas tahun 2012-2015, terhadap 35 jenis obat indikator, serta wawancara dengan pengelola obat dan kepala puskesmas, pengelola obat IFK dan kepala dinas kesehatan Kabupaten Keerom. Analisis data dilengkapi dengan gambar dan tabel. serta uraian secara naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1). Ketersediaan obat pada puskesmas di Kabupaten Keerom sebelum dan sesudah JKN, adalah sama yaitu dalam kategori aman, tetapi belum mencukupi kebutuhan puskesmas. Ketersediaan obat dengan DOEN/Fornas dan pola penyakit belum sesuai standar, masih ditemukan obat rusak dan kadaluarsa di puskesmas, serta adanya peningkatan waktu kekosongan obat sesudah JKN, 2). faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan obat selama periode tersebut, antara lain, permintaan belum optimal, distribusi yang tidak cukup dan merata dari IFK, kurangnya SDM kefarmasian dan dukungan biaya distribusi obat, 3). solusi yang diusulkan adalah peningkatan pengetahuan dan ketrampilan bagi pengelola obat puskesmas, perencanaan kebutuhan SDM kefarmasian, pengadaan SIM persediaan obat, perencanaan obat terpadu dan penyediaan biaya distribusi yang cukup.\",\"PeriodicalId\":125871,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Management and Pharmacy Practice\",\"volume\":\"500 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2017-03-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"4\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Management and Pharmacy Practice\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22146/JMPF.367\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Management and Pharmacy Practice","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/JMPF.367","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
摘要
儿童健康中心的药物可用性与药物管理系统密切相关,该系统必须得到适当和可持续的资源支持。特别是JKN的实施计划有可能增加医疗保健对药物的需求。本研究的目的是,1)……确定影响药物供应的因素,并确定影响药物供应的因素,并在基罗摄政(JKN, 2)。研究方法是描述性的。根据2011 -2015年临床药物管理局(puskesmas)对35种指标药物的观察记录,以及对药品经理和保障局局长(IFK)和Keerom县卫生保健负责人(Keerom department of health service)的访谈,获得了数据。数据分析带有图片和表格。以及叙事性描述。这项研究的结果表明,1)- Fornas啊,用药物和疾病模式标准,还发现坏了,过期药在诊所,以及增加时间JKN药之后,2)真空。那个时期的药物影响可用性的因素,除其他外,还要求最佳IFK不够而均匀的分布,缺乏人力资源部kefarmasian和药物配送成本的支持,建议的解决方案是改善临床药物管理人员的知识和技能,规划药方的需求,获得药物储备,综合药物计划和提供足够的分销成本。
EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI JKN PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN KEEROM, PROVINSI PAPUA
Ketersediaan obat di puskesmas sangat terkait dengan sistem pengelolaan obat yang harus didukung oleh sumber daya yang cukup dan berkesinambungan. Apalagi dengan pelaksanaan program JKN yang berpotensi meningkatkan kebutuhan obat di fasilitas kesehatan. Tujuan penelitian ini, 1). mengetahui gambaran ketersediaan obat pada puskesmas di Kabupaten Keerom sebelum dan sesudah JKN, 2). mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan obat pada puskesmas, 3). merumuskan solusi untuk meningkatkan ketersediaan obat pada puskesmas di Kabupaten Keerom. Metode penelitian adalah deskriptif. Data diperoleh melalui observasi dokumen obat puskesmas tahun 2012-2015, terhadap 35 jenis obat indikator, serta wawancara dengan pengelola obat dan kepala puskesmas, pengelola obat IFK dan kepala dinas kesehatan Kabupaten Keerom. Analisis data dilengkapi dengan gambar dan tabel. serta uraian secara naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1). Ketersediaan obat pada puskesmas di Kabupaten Keerom sebelum dan sesudah JKN, adalah sama yaitu dalam kategori aman, tetapi belum mencukupi kebutuhan puskesmas. Ketersediaan obat dengan DOEN/Fornas dan pola penyakit belum sesuai standar, masih ditemukan obat rusak dan kadaluarsa di puskesmas, serta adanya peningkatan waktu kekosongan obat sesudah JKN, 2). faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan obat selama periode tersebut, antara lain, permintaan belum optimal, distribusi yang tidak cukup dan merata dari IFK, kurangnya SDM kefarmasian dan dukungan biaya distribusi obat, 3). solusi yang diusulkan adalah peningkatan pengetahuan dan ketrampilan bagi pengelola obat puskesmas, perencanaan kebutuhan SDM kefarmasian, pengadaan SIM persediaan obat, perencanaan obat terpadu dan penyediaan biaya distribusi yang cukup.