{"title":"黄竹竹笋(Bambusa vulchard)的肝保护器活性在雄性白老鼠GALUR WISTAR","authors":"Doni Anshar Nuari, Atun Qowwiyah, Dina Eksyawati","doi":"10.52434/JFB.V9I2.505","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hati merupakan organ utama dan pertama dalam proses metabolisme sehingga kesehatan hati harus selalu di jaga. Kerusakan hati dapat disebabkan antara lain oleh obat, virus dan berbagai senyawa kimia lain yang memiliki daya hepatotoksik. Hati yang sudah rusak sulit sekali untuk kembali normal seperti semula, sehingga obat yang diberikan berupa hepatoprotektor yaitu senyawa obat yang memiliki efek terapeutik, untuk memulihkan, memelihara dan mengobati kerusakan dari fungsi hati. Secara empiris rebung dari tanaman bambu kuning (Bambusa vulgaris Schard) dipercaya memiliki kemampuan sebagai hepatoprotektor. Mengingat hal tersebut perlu adanya pengujian untuk membuktian khasiat hepatoprotektor dari rebung bambu kuning (Bambusa vulgaris Schard). Pengujian efek hepatoprotektor dengan ekstrak etanol rebung bambu kuning (Bambusa vulgaris Schard) ini dilakukan dengan metode induksi parasetamol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol rebung Bambusa vulgaris Schard dengan dosis 50 mg/kg bb, 100 mg/kg bb, 200 mg/kg bb memiliki aktivitas hepatoprotektor dengan mempertahankan aktivitas SGPT (IU/L), kadar bilirubin (mg/dL) dan indeks organ hati tikus yang diinduksi hepatotoksik parasetamol. \n \n \nKata kunci: Bambu Kuning, Hepatoprotektor, Hepatotoksik, Parasetamol, SGPT","PeriodicalId":197039,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmako Bahari","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"AKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK ETANOL REBUNG BAMBU KUNING (Bambusa vulgaris Schard) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR\",\"authors\":\"Doni Anshar Nuari, Atun Qowwiyah, Dina Eksyawati\",\"doi\":\"10.52434/JFB.V9I2.505\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Hati merupakan organ utama dan pertama dalam proses metabolisme sehingga kesehatan hati harus selalu di jaga. Kerusakan hati dapat disebabkan antara lain oleh obat, virus dan berbagai senyawa kimia lain yang memiliki daya hepatotoksik. Hati yang sudah rusak sulit sekali untuk kembali normal seperti semula, sehingga obat yang diberikan berupa hepatoprotektor yaitu senyawa obat yang memiliki efek terapeutik, untuk memulihkan, memelihara dan mengobati kerusakan dari fungsi hati. Secara empiris rebung dari tanaman bambu kuning (Bambusa vulgaris Schard) dipercaya memiliki kemampuan sebagai hepatoprotektor. Mengingat hal tersebut perlu adanya pengujian untuk membuktian khasiat hepatoprotektor dari rebung bambu kuning (Bambusa vulgaris Schard). Pengujian efek hepatoprotektor dengan ekstrak etanol rebung bambu kuning (Bambusa vulgaris Schard) ini dilakukan dengan metode induksi parasetamol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol rebung Bambusa vulgaris Schard dengan dosis 50 mg/kg bb, 100 mg/kg bb, 200 mg/kg bb memiliki aktivitas hepatoprotektor dengan mempertahankan aktivitas SGPT (IU/L), kadar bilirubin (mg/dL) dan indeks organ hati tikus yang diinduksi hepatotoksik parasetamol. \\n \\n \\nKata kunci: Bambu Kuning, Hepatoprotektor, Hepatotoksik, Parasetamol, SGPT\",\"PeriodicalId\":197039,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmiah Farmako Bahari\",\"volume\":\"89 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-04-22\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmiah Farmako Bahari\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52434/JFB.V9I2.505\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Farmako Bahari","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52434/JFB.V9I2.505","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
肝脏是代谢过程中的主要和第一个器官,所以肝脏的健康必须时刻保持。肝脏损伤可能是由药物、病毒和其他具有肝毒性的化合物引起的。受损的肝脏很难恢复正常,因此接受肝保护剂的药物是一种具有治疗效果的化合物,用于修复、维持和治疗肝脏功能的损伤。从黄竹的经验来看,人们相信竹笋具有核保护器的能力。考虑到这一点,需要测试才能证明黄竹笋的肝保护功能。用黄竹笋乙醇(Bambusa vulchard)提取物测试肝保护剂效果。研究表明,由50毫克(mg/ kg) bb、100毫克(100毫克/kg) bb等剂量的乙醇提取物和200毫克(IU/L)、胆红素水平(mg/dL)和诱导肝毒性扑热息痛的鼠肝器官索引提供肝外皮活性。关键词:黄竹竿,肝保护器,肝毒性,扑热息痛,SGPT
AKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK ETANOL REBUNG BAMBU KUNING (Bambusa vulgaris Schard) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR
Hati merupakan organ utama dan pertama dalam proses metabolisme sehingga kesehatan hati harus selalu di jaga. Kerusakan hati dapat disebabkan antara lain oleh obat, virus dan berbagai senyawa kimia lain yang memiliki daya hepatotoksik. Hati yang sudah rusak sulit sekali untuk kembali normal seperti semula, sehingga obat yang diberikan berupa hepatoprotektor yaitu senyawa obat yang memiliki efek terapeutik, untuk memulihkan, memelihara dan mengobati kerusakan dari fungsi hati. Secara empiris rebung dari tanaman bambu kuning (Bambusa vulgaris Schard) dipercaya memiliki kemampuan sebagai hepatoprotektor. Mengingat hal tersebut perlu adanya pengujian untuk membuktian khasiat hepatoprotektor dari rebung bambu kuning (Bambusa vulgaris Schard). Pengujian efek hepatoprotektor dengan ekstrak etanol rebung bambu kuning (Bambusa vulgaris Schard) ini dilakukan dengan metode induksi parasetamol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol rebung Bambusa vulgaris Schard dengan dosis 50 mg/kg bb, 100 mg/kg bb, 200 mg/kg bb memiliki aktivitas hepatoprotektor dengan mempertahankan aktivitas SGPT (IU/L), kadar bilirubin (mg/dL) dan indeks organ hati tikus yang diinduksi hepatotoksik parasetamol.
Kata kunci: Bambu Kuning, Hepatoprotektor, Hepatotoksik, Parasetamol, SGPT