印度尼西亚佛学委员会(MBI)对在楠榜佛教社区建立互动价值的作用

Tejo Ismoyo, Rapiadi Rapiadi, Susanto Susanto
{"title":"印度尼西亚佛学委员会(MBI)对在楠榜佛教社区建立互动价值的作用","authors":"Tejo Ismoyo, Rapiadi Rapiadi, Susanto Susanto","doi":"10.56325/jpbisk.v3i1.12","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan bagaimanakah nilai intersektarian berkembang pada masyarakat Buddha di Lampung dan bagaimanakah peran Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) terhadap penanaman nilai intersektarian pada masyarakat Buddha di Lampung tahun 2018. Belum meratanya  penanaman nilai intersektarian pada masyarakat Buddha di Lampung, hal ini terlihat pada saat melaksanakan puja bakti. Umat Buddha di Lampung masih cenderung puja bakti mengunakan paritta (tradisi Theravada). Penanaman nilai intersektarian di provinsi lampung yang belum merata menyebabkan pelaksanakan puja bakti masih difokuskan pada tradisi Theravada. Walaupun masih didominan pada tradisi Theravada, akan tetapi masih ada beberapa masyarakat melaksanakan puja bakti secara khusus menggunakan tradisi Mahayana dan Tantrayana. Nilai intersektarianpun masih belum sepenuhnya diterapkan sehingga terjadi dominasi pengunaan satu mahzab saja yang diangap paling baik, dan terjadi kesenjangan dalam bentuk kurang hormatnya terhadap mahzab lain. \nPendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Tempat dilaksanakan penelitian di Provinsi Lampung, waktu yang digunakan adalah 6 bulan, dimulai dari Juli sampai Desember 2018. Adapun Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data primer dan sekunder. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif dengan membuat gambaran yang dilakukan dengan cara (1) reduksi data atau penyederhanaan (data reduction), (2) paparan/sajian data (data display), dan (3) penarikan kesimpulan. \nProvinsi Lampung terdiri dari 164 wihara yang berada di bawah naungan Sangha Agung Indonesia (SAGIN). Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) sebagai pembatu tugas Sangha Agung Indonesia (SAGIN) membimbing Umat Buddha dalam menanamkan nilai intersektarian agar berkembang pada masyarakat Buddha di Lampung. Nilai intersektarian berkembang pada masyarakat Buddha di Lampung, tidak terlepas dari peran Sangha Agung Indonesia (SAGIN) dan Majelis Buddhayana Indonesia (MBI). \nBerkembangnya nilai intersektarian di Provinsi Lampung Melalui Tokoh Majelis Buddhayana Indonesia (MBI), Melalui Ceramah Dhamma dan Melalui Kunjungan Sangha. Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) memiliki peran penting dalam menanamkan nilai intersektarian dalam perkembangan agama Buddha di Provinsi Lampung. Berikut peran penting Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) dalam menanamkan nilai intersektarian: Membina Melalui Ceramah Dhamma, Pelayanan Puja Bhakti Keliling, Kunjungan Kasih, dan Pelatihan Pandeta.","PeriodicalId":242336,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer (JPBISK)","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PERAN MAJELIS BUDDHAYANA INDONESIA (MBI) TERHADAP PENANAMAN NILAI INTERSEKTARIAN PADA MASYARAKAT BUDDHA DI LAMPUNG\",\"authors\":\"Tejo Ismoyo, Rapiadi Rapiadi, Susanto Susanto\",\"doi\":\"10.56325/jpbisk.v3i1.12\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan bagaimanakah nilai intersektarian berkembang pada masyarakat Buddha di Lampung dan bagaimanakah peran Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) terhadap penanaman nilai intersektarian pada masyarakat Buddha di Lampung tahun 2018. Belum meratanya  penanaman nilai intersektarian pada masyarakat Buddha di Lampung, hal ini terlihat pada saat melaksanakan puja bakti. Umat Buddha di Lampung masih cenderung puja bakti mengunakan paritta (tradisi Theravada). Penanaman nilai intersektarian di provinsi lampung yang belum merata menyebabkan pelaksanakan puja bakti masih difokuskan pada tradisi Theravada. Walaupun masih didominan pada tradisi Theravada, akan tetapi masih ada beberapa masyarakat melaksanakan puja bakti secara khusus menggunakan tradisi Mahayana dan Tantrayana. Nilai intersektarianpun masih belum sepenuhnya diterapkan sehingga terjadi dominasi pengunaan satu mahzab saja yang diangap paling baik, dan terjadi kesenjangan dalam bentuk kurang hormatnya terhadap mahzab lain. \\nPendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Tempat dilaksanakan penelitian di Provinsi Lampung, waktu yang digunakan adalah 6 bulan, dimulai dari Juli sampai Desember 2018. Adapun Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data primer dan sekunder. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif dengan membuat gambaran yang dilakukan dengan cara (1) reduksi data atau penyederhanaan (data reduction), (2) paparan/sajian data (data display), dan (3) penarikan kesimpulan. \\nProvinsi Lampung terdiri dari 164 wihara yang berada di bawah naungan Sangha Agung Indonesia (SAGIN). Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) sebagai pembatu tugas Sangha Agung Indonesia (SAGIN) membimbing Umat Buddha dalam menanamkan nilai intersektarian agar berkembang pada masyarakat Buddha di Lampung. Nilai intersektarian berkembang pada masyarakat Buddha di Lampung, tidak terlepas dari peran Sangha Agung Indonesia (SAGIN) dan Majelis Buddhayana Indonesia (MBI). \\nBerkembangnya nilai intersektarian di Provinsi Lampung Melalui Tokoh Majelis Buddhayana Indonesia (MBI), Melalui Ceramah Dhamma dan Melalui Kunjungan Sangha. Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) memiliki peran penting dalam menanamkan nilai intersektarian dalam perkembangan agama Buddha di Provinsi Lampung. Berikut peran penting Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) dalam menanamkan nilai intersektarian: Membina Melalui Ceramah Dhamma, Pelayanan Puja Bhakti Keliling, Kunjungan Kasih, dan Pelatihan Pandeta.\",\"PeriodicalId\":242336,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer (JPBISK)\",\"volume\":\"89 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-06-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer (JPBISK)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.56325/jpbisk.v3i1.12\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer (JPBISK)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56325/jpbisk.v3i1.12","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

这项研究的目的是解释,在楠榜佛教社区内部的宗派价值是如何发展起来的,以及印度尼西亚佛教大会(MBI)对2018年在楠榜佛教社区的跨宗派价值投资所起的作用。在楠榜的佛教社区中,还没有种植出宗派价值,这在孝道中是很明显的。楠榜的佛教徒仍然倾向于使用帕利塔(Theravada传统)。在楠榜省的交叉值种植,导致该组织的慈善活动仍集中在Theravada的传统上。虽然它仍然主导着特拉瓦达的传统,但仍然有一些社区专门使用马海纳和坦特拉亚纳的传统进行礼拜。即使是因人而异的宗谱价值还没有得到充分的应用,只有一个mahzab的支配是最好的,而且对另一个mahzab的尊重存在着不平等。本研究采用的研究方法是定性的。从2018年7月到12月,在楠榜省进行研究的时间为6个月。至于本研究的数据收集技术,则采用初级和次要数据收集技术。本研究采用的数据分析技术是一种描述性技术,通过通过(1)数据还原或简化(数据还原)、(2)曝光/数据显示(数据显示)和(3)推断取样来实现。楠榜省由164座寺庙组成,由印度尼西亚大僧伽(SAGIN)主持。印度尼西亚佛教大会(MBI)是伟大的僧伽(SAGIN)的支持者,引导佛教徒向楠榜佛教社区灌输相互作用的价值观。在楠榜佛教社会中,宗派价值正在上升,而不是在印尼佛教大会(MBI)和佛教大会(SAGIN)中扮演的角色之外。楠榜省的宗派价值正在通过印度尼西亚佛法大会(MBI)、Dhamma演讲和僧伽访问而发展。印度尼西亚佛教大会(MBI)在在楠榜省灌输佛教信仰的发展中发挥了重要作用。以下是印度尼西亚佛法院(MBI)在灌输互动价值方面的重要作用:通过Dhamma的演讲、旅行崇拜、爱心访问和Pandeta培训来建立。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
PERAN MAJELIS BUDDHAYANA INDONESIA (MBI) TERHADAP PENANAMAN NILAI INTERSEKTARIAN PADA MASYARAKAT BUDDHA DI LAMPUNG
Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan bagaimanakah nilai intersektarian berkembang pada masyarakat Buddha di Lampung dan bagaimanakah peran Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) terhadap penanaman nilai intersektarian pada masyarakat Buddha di Lampung tahun 2018. Belum meratanya  penanaman nilai intersektarian pada masyarakat Buddha di Lampung, hal ini terlihat pada saat melaksanakan puja bakti. Umat Buddha di Lampung masih cenderung puja bakti mengunakan paritta (tradisi Theravada). Penanaman nilai intersektarian di provinsi lampung yang belum merata menyebabkan pelaksanakan puja bakti masih difokuskan pada tradisi Theravada. Walaupun masih didominan pada tradisi Theravada, akan tetapi masih ada beberapa masyarakat melaksanakan puja bakti secara khusus menggunakan tradisi Mahayana dan Tantrayana. Nilai intersektarianpun masih belum sepenuhnya diterapkan sehingga terjadi dominasi pengunaan satu mahzab saja yang diangap paling baik, dan terjadi kesenjangan dalam bentuk kurang hormatnya terhadap mahzab lain. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Tempat dilaksanakan penelitian di Provinsi Lampung, waktu yang digunakan adalah 6 bulan, dimulai dari Juli sampai Desember 2018. Adapun Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data primer dan sekunder. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif dengan membuat gambaran yang dilakukan dengan cara (1) reduksi data atau penyederhanaan (data reduction), (2) paparan/sajian data (data display), dan (3) penarikan kesimpulan. Provinsi Lampung terdiri dari 164 wihara yang berada di bawah naungan Sangha Agung Indonesia (SAGIN). Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) sebagai pembatu tugas Sangha Agung Indonesia (SAGIN) membimbing Umat Buddha dalam menanamkan nilai intersektarian agar berkembang pada masyarakat Buddha di Lampung. Nilai intersektarian berkembang pada masyarakat Buddha di Lampung, tidak terlepas dari peran Sangha Agung Indonesia (SAGIN) dan Majelis Buddhayana Indonesia (MBI). Berkembangnya nilai intersektarian di Provinsi Lampung Melalui Tokoh Majelis Buddhayana Indonesia (MBI), Melalui Ceramah Dhamma dan Melalui Kunjungan Sangha. Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) memiliki peran penting dalam menanamkan nilai intersektarian dalam perkembangan agama Buddha di Provinsi Lampung. Berikut peran penting Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) dalam menanamkan nilai intersektarian: Membina Melalui Ceramah Dhamma, Pelayanan Puja Bhakti Keliling, Kunjungan Kasih, dan Pelatihan Pandeta.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信