{"title":"ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM BINA KELUARGA BALITA PADA ERA PANDEMI COVID-19 DI LOKUS DESA STUNTING KECAMATAN KERSANA KABUPATEN BREBES","authors":"Afiyah Hidayati, Farid Agushybana, Ayun Sriatmi","doi":"10.31596/jkm.v10i2.1230","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tingginya kasus stunting di Kabupaten Brebes membutuhkan upaya penanganan stunting melalui program Bina Keluarga Balita (BKB). Namun cakupan BKB di Kabupaten Brebes belum mencapai target sasaran dan saat pandemi COVID-19 baru tercapai 5,7% pada tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan program BKB pada era pandemi COVID-19 di lokus desa stunting Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam kepada informan utama dan informan triangulasi. Informan utama adalah pelaksana program. Informan triangulasi terdiri dari peserta program dan pengelola program. Pengolahan dan analisa data menggunakan metode analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi perencanaan program BKB sudah dilakukan yakni sudah menetapkan tujuan dan target kinerja akan tetapi terdapat keterbatasan antara lain belum semua kelompok BKB memiliki buku pedoman atau petunjuk teknis, belum ada Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan program BKB era pandemi COVID-19 , belum dibuat peta kerja, keterbatasan perencanaan sumber daya meliputi Sumber Daya manusia (SDM), sarana dan prasarana, anggaran operasional, serta belum disusunnya program kerja BKB. Fungsi pengorganisasian program BKB sudah berjalan ini dapat dilihat dari sudah adanya pembagian tugas akan tetapi belum mempertimbangkan kompetensi dan belum ada pembuatan jadwal piket. Fungsi penggerakkan program BKB sudah dijalankan antara lain pengelola BKB sudah memberikan arahan atau bimbingan pada pelaksana BKB, sudah ada kerjasama lintas sektor dan mitra terkait, akan tetapi pada masa pandemi COVID belum semua kelompok melakukan inovasi. Fungsi pengawasan program BKB sudah berjalan dengan baik dimana sudah ada monitoring dan evaluasi capaian kinerja. Upaya perbaikan kinerja dilakukan dengan cara meningkatkan promosi program BKB melalui media dan advokasi dalam rangka mendapatkan dukungan.","PeriodicalId":163077,"journal":{"name":"JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31596/jkm.v10i2.1230","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM BINA KELUARGA BALITA PADA ERA PANDEMI COVID-19 DI LOKUS DESA STUNTING KECAMATAN KERSANA KABUPATEN BREBES
Tingginya kasus stunting di Kabupaten Brebes membutuhkan upaya penanganan stunting melalui program Bina Keluarga Balita (BKB). Namun cakupan BKB di Kabupaten Brebes belum mencapai target sasaran dan saat pandemi COVID-19 baru tercapai 5,7% pada tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan program BKB pada era pandemi COVID-19 di lokus desa stunting Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam kepada informan utama dan informan triangulasi. Informan utama adalah pelaksana program. Informan triangulasi terdiri dari peserta program dan pengelola program. Pengolahan dan analisa data menggunakan metode analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi perencanaan program BKB sudah dilakukan yakni sudah menetapkan tujuan dan target kinerja akan tetapi terdapat keterbatasan antara lain belum semua kelompok BKB memiliki buku pedoman atau petunjuk teknis, belum ada Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan program BKB era pandemi COVID-19 , belum dibuat peta kerja, keterbatasan perencanaan sumber daya meliputi Sumber Daya manusia (SDM), sarana dan prasarana, anggaran operasional, serta belum disusunnya program kerja BKB. Fungsi pengorganisasian program BKB sudah berjalan ini dapat dilihat dari sudah adanya pembagian tugas akan tetapi belum mempertimbangkan kompetensi dan belum ada pembuatan jadwal piket. Fungsi penggerakkan program BKB sudah dijalankan antara lain pengelola BKB sudah memberikan arahan atau bimbingan pada pelaksana BKB, sudah ada kerjasama lintas sektor dan mitra terkait, akan tetapi pada masa pandemi COVID belum semua kelompok melakukan inovasi. Fungsi pengawasan program BKB sudah berjalan dengan baik dimana sudah ada monitoring dan evaluasi capaian kinerja. Upaya perbaikan kinerja dilakukan dengan cara meningkatkan promosi program BKB melalui media dan advokasi dalam rangka mendapatkan dukungan.