Tri Widya Laksana Putra, Kunarso Kunarso, Anastasia Rita Tisisana Dwi K.
{"title":"温度的分布,盐度和密度在均匀的层和马卡萨海峡的温度计中","authors":"Tri Widya Laksana Putra, Kunarso Kunarso, Anastasia Rita Tisisana Dwi K.","doi":"10.14710/ijoce.v2i2.8078","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Selat Makassar merupakan salah satu celah penghubung antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia dengan karakteristik oseanografi lebih dipengaruhi oleh Samudera Pasifik melalui sirkulasi Arlindo. Sirkulasi Arlindo bersama dengan variasi pergerakan angin muson akan berpengaruh terhadap distribusi suhu, salinitas dan densitas di lapisan homogen dan termoklin. Penelitian ini bertujuan mengkaji distribusi suhu, salinitas dan densitas di lapisan homogen dan termoklin perairan Selat Makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015. Data diperoleh dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir (P3SDLP) dengan data primer berupa data suhu, salinitas, densitas dan kedalaman menggunakan instrumen CTD. Stasiun pengambilan data terdiri dari 18 stasiun pengambilan data berdasarkan metode purposive sampling. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode analisis statistik deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa ketebalan lapisan homogen antara 19,5-68,5 m. Ketebalan lapisan termoklin bervariasi antara 50-220 m. Variabilitas ketebalan lapisan homogen dan lapisan termoklin disebabkan beberapa faktor seperti tekanan angin, pemanasan matahari, transpor massa air, dan aktivitas gelombang internal. Sebaran nilai suhu di lapisan homogen bervariasi antara 25,35-29,94 oC. Suhu permukaan laut cenderung lebih tinggi di bagian utara Selat Makassar. Suhu di lapisan termoklin berkisar antara 12,09-29,22 oC. Salinitas di lapisan homogen bervariasi antara 33,91-34,59 ‰. Nilai salinitas permukaan laut cenderung lebih tinggi di selatan Selat Makassar. Hal ini diduga disebabkan pengaruh dari Laut Jawa dan Laut Flores. Salinitas di lapisan termoklin bervariasi antara 34,18-34,88 ‰. Nilai densitas di lapisan homogen bervariasi antara 20,93-22,93 kg/m3. Nilai densitas di lapisan termoklin bervariasi antara 21,47-26,13 kg/m3. Gradien rata – rata temperatur lapisan termoklin antara 0,07-0,14 oC/m. Gradien rata – rata temperatur berbanding terbalik dengan ketebalan lapisan termoklin. Makassar Strait is a pathway that connected the Pacific Ocean and the Indian Ocean with oceanographic characteristics more influenced by the Pacific Ocean through Arlindo. Arlindo circulation and movement variations of the monsoon will affect the distribution of temperature, salinity and density in homogeneous and thermocline layer. The aims of this study is were to assess the distribution of temperature, salinity and density in homogeneous and thermocline layer of Makassar Strait. This research was conducted in October 2015. Data were obtained from the Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir (P3SDLP) with the primary data that were temperature, salinity, density and depth by using CTD instruments. Data measurement station consists of 18 stations based on purposive sampling method. Data were analyzed using descriptive statistical analysis method. The results showed that the homogeneous layer thickness were vary with range from 19.5 m to 68.5 m. Thermocline layer thickness between 50-220 m. Variability homogeneous layer thickness and the thermocline were caused by several factors such as air pressure, solar heating, water mass transport, and internal wave activity. The distribution of temperature in a homogeneous layer were vary with range from 25.35 ° C to 29.94 ° C. Sea-surface temperatures tend to be higher in the northern of Makassar Strait. Temperatures in the thermocline layer ranged from 12.09 °C to 29.22 °C. Salinity in a homogeneous layer werer vary with range from 33.91 ‰ to 34.59 ‰. Sea surface salinity were higher in the southern of Makassar Strait. This was assumed due to the influence of the Java Sea and Flores Sea. Salinity in the thermocline layer were vary with range from 34.18 ‰ to 34.88 ‰. The density in a homogeneous layer vary among 20.93-22.93 kg/m3. The density in the thermocline layer were vary with range from 21.47 kg/m3 to 26.13 kg/m3. Average gradient temperature of the thermocline layer were vary with range from 0.07 °C/m to 0.14 °C/m. Average gradient of temperature was inversely proportional to the thickness of the thermocline layer.","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"Distribusi Suhu, Salinitas dan Densitas di Lapisan Homogen dan Termoklin Perairan Selat Makassar\",\"authors\":\"Tri Widya Laksana Putra, Kunarso Kunarso, Anastasia Rita Tisisana Dwi K.\",\"doi\":\"10.14710/ijoce.v2i2.8078\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Selat Makassar merupakan salah satu celah penghubung antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia dengan karakteristik oseanografi lebih dipengaruhi oleh Samudera Pasifik melalui sirkulasi Arlindo. Sirkulasi Arlindo bersama dengan variasi pergerakan angin muson akan berpengaruh terhadap distribusi suhu, salinitas dan densitas di lapisan homogen dan termoklin. Penelitian ini bertujuan mengkaji distribusi suhu, salinitas dan densitas di lapisan homogen dan termoklin perairan Selat Makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015. Data diperoleh dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir (P3SDLP) dengan data primer berupa data suhu, salinitas, densitas dan kedalaman menggunakan instrumen CTD. Stasiun pengambilan data terdiri dari 18 stasiun pengambilan data berdasarkan metode purposive sampling. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode analisis statistik deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa ketebalan lapisan homogen antara 19,5-68,5 m. Ketebalan lapisan termoklin bervariasi antara 50-220 m. Variabilitas ketebalan lapisan homogen dan lapisan termoklin disebabkan beberapa faktor seperti tekanan angin, pemanasan matahari, transpor massa air, dan aktivitas gelombang internal. Sebaran nilai suhu di lapisan homogen bervariasi antara 25,35-29,94 oC. Suhu permukaan laut cenderung lebih tinggi di bagian utara Selat Makassar. Suhu di lapisan termoklin berkisar antara 12,09-29,22 oC. Salinitas di lapisan homogen bervariasi antara 33,91-34,59 ‰. Nilai salinitas permukaan laut cenderung lebih tinggi di selatan Selat Makassar. Hal ini diduga disebabkan pengaruh dari Laut Jawa dan Laut Flores. Salinitas di lapisan termoklin bervariasi antara 34,18-34,88 ‰. Nilai densitas di lapisan homogen bervariasi antara 20,93-22,93 kg/m3. Nilai densitas di lapisan termoklin bervariasi antara 21,47-26,13 kg/m3. Gradien rata – rata temperatur lapisan termoklin antara 0,07-0,14 oC/m. Gradien rata – rata temperatur berbanding terbalik dengan ketebalan lapisan termoklin. Makassar Strait is a pathway that connected the Pacific Ocean and the Indian Ocean with oceanographic characteristics more influenced by the Pacific Ocean through Arlindo. Arlindo circulation and movement variations of the monsoon will affect the distribution of temperature, salinity and density in homogeneous and thermocline layer. The aims of this study is were to assess the distribution of temperature, salinity and density in homogeneous and thermocline layer of Makassar Strait. This research was conducted in October 2015. Data were obtained from the Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir (P3SDLP) with the primary data that were temperature, salinity, density and depth by using CTD instruments. Data measurement station consists of 18 stations based on purposive sampling method. Data were analyzed using descriptive statistical analysis method. The results showed that the homogeneous layer thickness were vary with range from 19.5 m to 68.5 m. Thermocline layer thickness between 50-220 m. Variability homogeneous layer thickness and the thermocline were caused by several factors such as air pressure, solar heating, water mass transport, and internal wave activity. The distribution of temperature in a homogeneous layer were vary with range from 25.35 ° C to 29.94 ° C. Sea-surface temperatures tend to be higher in the northern of Makassar Strait. Temperatures in the thermocline layer ranged from 12.09 °C to 29.22 °C. Salinity in a homogeneous layer werer vary with range from 33.91 ‰ to 34.59 ‰. Sea surface salinity were higher in the southern of Makassar Strait. This was assumed due to the influence of the Java Sea and Flores Sea. Salinity in the thermocline layer were vary with range from 34.18 ‰ to 34.88 ‰. The density in a homogeneous layer vary among 20.93-22.93 kg/m3. The density in the thermocline layer were vary with range from 21.47 kg/m3 to 26.13 kg/m3. Average gradient temperature of the thermocline layer were vary with range from 0.07 °C/m to 0.14 °C/m. Average gradient of temperature was inversely proportional to the thickness of the thermocline layer.\",\"PeriodicalId\":274305,\"journal\":{\"name\":\"Indonesian Journal of Oceanography\",\"volume\":\"14 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-06-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesian Journal of Oceanography\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14710/ijoce.v2i2.8078\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Oceanography","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v2i2.8078","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
摘要
望加锡海峡是太平洋和印度洋之间的一个缺口,其海洋学特征受到阿林多环流的更大影响。艾林多环流及其穆森风运动的变化将影响气候的分布、均质和温跃层的盐度和密度。这项研究的目的是研究马卡萨海峡水温的温度分布、盐度和密度。该研究于2015年10月进行。数据来自海洋和沿海资源开发中心(P3SDLP),使用CTD仪器获得初级温度、盐度、密度和深度数据。数据检索站由18个基于采样方法的数据检索站组成。然后使用描述性统计分析方法分析所获得的数据。结果表明,共层厚度在195 - 68.5米(3英尺)之间。温度计层的厚度在50-220米(1749英尺)之间。均质层和温度计层的变化是由风、太阳变暖、水质量转移和内波活动等因素引起的。均质层的温度分布在2535 - 29.94盎司(25.29.94盎司)之间。位于马卡萨海峡北部的海平面上升。温度计层的温度从1209 - 29.22摄氏度不等。均质层盐度不等33,91-34,59‰。海平面的盐度在马卡萨海峡以南往往更高。这可能是由于爪哇海和弗洛雷斯海的影响。温跃层不等层盐度34,18-34,88‰。均质层的密度在2093公斤/m3时不同。温跃层的密度在21.47 - 26.13公斤/m3公斤之间变化。平均梯度——温度计层的平均温度在0.07 - 0.14 oC/m之间。平均梯度——温度与温度计层的厚度成反比。望加锡海峡是连接太平洋和海洋海洋characteristics的一种方法,更多的影响太平洋通过Arlindo。季风的变化和变化将影响温度的分布、同质和热层的盐碱性和密度。这项研究的条件是评估温度的分布、同质和热层的耐久性。这项研究是2015年10月委托的。来自海洋和沿海资源开发中心(P3SDLP)的数据主要来自使用CTD仪器的温度、复制、密度和深度。18个基于采样方法的工作站清单。数据是用解析统计统计方法分析的方法。推介人指出,同层的厚度从19.5米到68.5米不等。热层的厚度是50-220米。同层同热层是由这样的水压力、太阳能加热、水质量运输和内部电波活动引起的。《a homogeneous层层是vary distribution of温度和射程从25到35°C到29 . 94°C . Sea-surface temperatures tend to be之《北高望加锡海峡。《thermocline层层Temperatures ranged从12 . 09°C到29 22°C。Salinity in a homogeneous层层werer vary与射程从91。33‰到34 - 59‰。海面上的盐碱度在南马卡萨海峡中都很高。这是对爪哇海和弗洛雷斯海的影响的评估。《thermocline层层是vary Salinity和射程从34 . 18‰到34 88‰。同质层的密度乘以20.93-22公斤/m3公斤。热层中的密度从23.47公斤到26.13公斤/m3公斤不等。平均gradient of the thermocline层层的温度是vary与射程从0。07°C / m到0。14°C / m。温度的平均水平与热层层的厚度相反。
Distribusi Suhu, Salinitas dan Densitas di Lapisan Homogen dan Termoklin Perairan Selat Makassar
Selat Makassar merupakan salah satu celah penghubung antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia dengan karakteristik oseanografi lebih dipengaruhi oleh Samudera Pasifik melalui sirkulasi Arlindo. Sirkulasi Arlindo bersama dengan variasi pergerakan angin muson akan berpengaruh terhadap distribusi suhu, salinitas dan densitas di lapisan homogen dan termoklin. Penelitian ini bertujuan mengkaji distribusi suhu, salinitas dan densitas di lapisan homogen dan termoklin perairan Selat Makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015. Data diperoleh dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir (P3SDLP) dengan data primer berupa data suhu, salinitas, densitas dan kedalaman menggunakan instrumen CTD. Stasiun pengambilan data terdiri dari 18 stasiun pengambilan data berdasarkan metode purposive sampling. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode analisis statistik deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa ketebalan lapisan homogen antara 19,5-68,5 m. Ketebalan lapisan termoklin bervariasi antara 50-220 m. Variabilitas ketebalan lapisan homogen dan lapisan termoklin disebabkan beberapa faktor seperti tekanan angin, pemanasan matahari, transpor massa air, dan aktivitas gelombang internal. Sebaran nilai suhu di lapisan homogen bervariasi antara 25,35-29,94 oC. Suhu permukaan laut cenderung lebih tinggi di bagian utara Selat Makassar. Suhu di lapisan termoklin berkisar antara 12,09-29,22 oC. Salinitas di lapisan homogen bervariasi antara 33,91-34,59 ‰. Nilai salinitas permukaan laut cenderung lebih tinggi di selatan Selat Makassar. Hal ini diduga disebabkan pengaruh dari Laut Jawa dan Laut Flores. Salinitas di lapisan termoklin bervariasi antara 34,18-34,88 ‰. Nilai densitas di lapisan homogen bervariasi antara 20,93-22,93 kg/m3. Nilai densitas di lapisan termoklin bervariasi antara 21,47-26,13 kg/m3. Gradien rata – rata temperatur lapisan termoklin antara 0,07-0,14 oC/m. Gradien rata – rata temperatur berbanding terbalik dengan ketebalan lapisan termoklin. Makassar Strait is a pathway that connected the Pacific Ocean and the Indian Ocean with oceanographic characteristics more influenced by the Pacific Ocean through Arlindo. Arlindo circulation and movement variations of the monsoon will affect the distribution of temperature, salinity and density in homogeneous and thermocline layer. The aims of this study is were to assess the distribution of temperature, salinity and density in homogeneous and thermocline layer of Makassar Strait. This research was conducted in October 2015. Data were obtained from the Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir (P3SDLP) with the primary data that were temperature, salinity, density and depth by using CTD instruments. Data measurement station consists of 18 stations based on purposive sampling method. Data were analyzed using descriptive statistical analysis method. The results showed that the homogeneous layer thickness were vary with range from 19.5 m to 68.5 m. Thermocline layer thickness between 50-220 m. Variability homogeneous layer thickness and the thermocline were caused by several factors such as air pressure, solar heating, water mass transport, and internal wave activity. The distribution of temperature in a homogeneous layer were vary with range from 25.35 ° C to 29.94 ° C. Sea-surface temperatures tend to be higher in the northern of Makassar Strait. Temperatures in the thermocline layer ranged from 12.09 °C to 29.22 °C. Salinity in a homogeneous layer werer vary with range from 33.91 ‰ to 34.59 ‰. Sea surface salinity were higher in the southern of Makassar Strait. This was assumed due to the influence of the Java Sea and Flores Sea. Salinity in the thermocline layer were vary with range from 34.18 ‰ to 34.88 ‰. The density in a homogeneous layer vary among 20.93-22.93 kg/m3. The density in the thermocline layer were vary with range from 21.47 kg/m3 to 26.13 kg/m3. Average gradient temperature of the thermocline layer were vary with range from 0.07 °C/m to 0.14 °C/m. Average gradient of temperature was inversely proportional to the thickness of the thermocline layer.