{"title":"水生番石榴(Syzygium samarangense)的生长。在母植物治疗和IBA专注上的图像","authors":"Sumarni, A. Rahayu, Yanyan Mulyaningsih","doi":"10.30997/jag.v8i2.7668","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan setek tanaman jambu air kultivar Citra pada berbagai perlakuan tanaman induk dan konsentrasi IBA. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama berupa perlakuan fisik, yaitu kontrol (tanpa banding/naungan), banding, dan naungan, sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi IBA (0 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 300 ppm, dan 450 ppm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase setek hidup tertinggi terdapat pada tanaman induk jambu air yang diberi perlakuan naungan. Jumlah tunas, jumlah daun dan panjang tunas total tertinggi terdapat pada perlakuan fisik kontrol. Pemberian IBA hingga 450 ppm menurunkan persentase setek hidup, jumlah tunas, jumlah daun dan panjang tunas total. Persentase setek bertunas dari tanaman induk naungan semakin menurun dengan bertambahnya konsentrasi IBA, sedangkan pada kontrol dan banding tidak berbeda antar konsentrasi IBA. Pada semua perlakuan fisik tanaman induk, bahan setek yang direndam dengan 450 ppm IBA tidak menghasilkan setek berakar dan bertunas, tetapi menghasilkan setek berkalus paling tinggi. Pertumbuhan akar (lebar perakaran, volume akar, jumlah akar dan panjang akar) optimal setek asal tanaman induk kontrol pada konsentrasi 150 ppm IBA, sedangkan pada setek dari banding pada 300 ppm, dan setek dari tanaman induk naungan pada 0 ppm IBA. Perlakuan naungan pada tanaman induk dapat mengurangi penggunaan IBA untuk menginduksi akar pada setek.","PeriodicalId":357096,"journal":{"name":"JURNAL AGRONIDA","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PERTUMBUHAN SETEK TANAMAN JAMBU AIR (Syzygium samarangense (Blume) Merr.) cv. CITRA PADA BERBAGAI PERLAKUAN TANAMAN INDUK DAN KONSENTRASI IBA\",\"authors\":\"Sumarni, A. Rahayu, Yanyan Mulyaningsih\",\"doi\":\"10.30997/jag.v8i2.7668\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan setek tanaman jambu air kultivar Citra pada berbagai perlakuan tanaman induk dan konsentrasi IBA. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama berupa perlakuan fisik, yaitu kontrol (tanpa banding/naungan), banding, dan naungan, sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi IBA (0 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 300 ppm, dan 450 ppm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase setek hidup tertinggi terdapat pada tanaman induk jambu air yang diberi perlakuan naungan. Jumlah tunas, jumlah daun dan panjang tunas total tertinggi terdapat pada perlakuan fisik kontrol. Pemberian IBA hingga 450 ppm menurunkan persentase setek hidup, jumlah tunas, jumlah daun dan panjang tunas total. Persentase setek bertunas dari tanaman induk naungan semakin menurun dengan bertambahnya konsentrasi IBA, sedangkan pada kontrol dan banding tidak berbeda antar konsentrasi IBA. Pada semua perlakuan fisik tanaman induk, bahan setek yang direndam dengan 450 ppm IBA tidak menghasilkan setek berakar dan bertunas, tetapi menghasilkan setek berkalus paling tinggi. Pertumbuhan akar (lebar perakaran, volume akar, jumlah akar dan panjang akar) optimal setek asal tanaman induk kontrol pada konsentrasi 150 ppm IBA, sedangkan pada setek dari banding pada 300 ppm, dan setek dari tanaman induk naungan pada 0 ppm IBA. Perlakuan naungan pada tanaman induk dapat mengurangi penggunaan IBA untuk menginduksi akar pada setek.\",\"PeriodicalId\":357096,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL AGRONIDA\",\"volume\":\"19 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-01-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL AGRONIDA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30997/jag.v8i2.7668\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL AGRONIDA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30997/jag.v8i2.7668","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PERTUMBUHAN SETEK TANAMAN JAMBU AIR (Syzygium samarangense (Blume) Merr.) cv. CITRA PADA BERBAGAI PERLAKUAN TANAMAN INDUK DAN KONSENTRASI IBA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan setek tanaman jambu air kultivar Citra pada berbagai perlakuan tanaman induk dan konsentrasi IBA. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama berupa perlakuan fisik, yaitu kontrol (tanpa banding/naungan), banding, dan naungan, sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi IBA (0 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 300 ppm, dan 450 ppm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase setek hidup tertinggi terdapat pada tanaman induk jambu air yang diberi perlakuan naungan. Jumlah tunas, jumlah daun dan panjang tunas total tertinggi terdapat pada perlakuan fisik kontrol. Pemberian IBA hingga 450 ppm menurunkan persentase setek hidup, jumlah tunas, jumlah daun dan panjang tunas total. Persentase setek bertunas dari tanaman induk naungan semakin menurun dengan bertambahnya konsentrasi IBA, sedangkan pada kontrol dan banding tidak berbeda antar konsentrasi IBA. Pada semua perlakuan fisik tanaman induk, bahan setek yang direndam dengan 450 ppm IBA tidak menghasilkan setek berakar dan bertunas, tetapi menghasilkan setek berkalus paling tinggi. Pertumbuhan akar (lebar perakaran, volume akar, jumlah akar dan panjang akar) optimal setek asal tanaman induk kontrol pada konsentrasi 150 ppm IBA, sedangkan pada setek dari banding pada 300 ppm, dan setek dari tanaman induk naungan pada 0 ppm IBA. Perlakuan naungan pada tanaman induk dapat mengurangi penggunaan IBA untuk menginduksi akar pada setek.