{"title":"MODEL KOMUNIKASI ANTARETNIK DI PERBATASAN (Studi kasus Etnik Iban dan Melayu di Badau)","authors":"Ibrahim Ibrahim","doi":"10.24260/AL-HIKMAH.V13I1.1328","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"In recent decades, the issue of ethnicity is an issue of lively chatter, especially regarding issues of social relations and conflicts often occur in many areas of the country, not least in West Kalimantan. In the interior of Kapuas Hulu, precisely in Badau, a form of ethnic communities can coexist in peace and harmony, namely ethnic Iban and Malays. Social history shows that there has been significant conflict between the two ethnics. It seemed to be an exception to some cases of ethnic conflict in the social history in West Kalimantan. Field research is found several factors that the reason for the establishment of good communication and harmonious inter-ethnic Iban and Malays in Badau. In the political aspect showed as shape of togetherness and good political cooperation in the form of \"power sharing\". In the aspect of social perceptions of his form a positive view of inter-ethnic. In terms of the reality of cultural values and acculturative accommodating culture of mutual understanding, respect and complement each other. In the experience of social interaction is also a manifestation of the form of social relations based on the spirit of togetherness, tolerance and mutual support the creation of a model of communication and relationships of peace and harmony among ethnic Iban and Malays in Badau. \n \n[Dalam beberapa dekade terakhir, persoalan etnik menjadi isu yang ramai dibincangkan, terutama menyangkut permasalahan hubungan sosial dan konflik yang kerap terjadi di banyak wilayah di tanah air, tak terkecuali di Kalimantan Barat. Di pedalaman Kapuas Hulu, tepatnya di Badau, wujud masyarakat etnik yang dapat hidup berdampingan dalam damai dan harmonis, yakni etnik Iban dan etnik Melayu. Sejarah sosial menunjukkan bahwa tidak pernah terjadi konflik yang berarti di antara kedua etnik tersebut. Hal ini seakan menjadi pengecualian terhadap beberapa kasus konflik etnik dalam sejarah sosial di Kalimantan Barat. Kajian di lapangan mendapati beberapa faktor yang menjadi alasan terbangunnya komunikasi yang baik dan harmonis antar etnik Iban dan Melayu di Badau. Dari aspek politik misalnya wujud kebersamaan dan kerjasama politik yang baik dalam bentuk ”sharing power”. Dari aspek persepsi sosial wujudnya pandangan yang positif antar etnik. Dari sisi budaya wujudnya nilai-nilai akomodatif dan akulturatif budaya yang saling memahami, menghargai dan mengisi satu sama lain. Dari sisi pengalaman interaksi sosial juga wujud satu bentuk hubungan sosial yang dilandasi pada semangat kebersamaan, toleransi dan saling mendukung terciptanya satu model komunikasi dan hubungan sosial yang damai dan harmonis antar etnik Iban dan Melayu di Badau] \n \nKata kunci: Komunikasi, hubungan sosial, etnik, harmonisasi.","PeriodicalId":178799,"journal":{"name":"Al-Hikmah","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Hikmah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24260/AL-HIKMAH.V13I1.1328","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
近几十年来,种族问题是一个活跃的话题,特别是关于社会关系的问题,冲突经常发生在该国的许多地区,尤其是在西加里曼丹。在Kapuas Hulu的内部,正是在Badau,一种民族社区的形式可以和平和谐地共存,即伊班族和马来人。社会历史表明,这两个民族之间存在着重大冲突。这似乎是西加里曼丹社会历史上一些种族冲突案例中的一个例外。实地考察发现了峇都岛伊班与马来人之间建立良好沟通、和谐相处的几个因素。在政治方面表现为团结的形态,以“权力分享”的形式进行良好的政治合作。在社会认知方面,他形成了对民族间的积极看法。在现实文化价值观和异文化包容文化方面相互理解、尊重、互补。在社会交往的经验中,也体现了以团结、容忍和相互支持的精神为基础的社会关系形式,在巴道的伊班人和马来人之间建立了一种交流和和平与和谐关系的模式。[Dalam beberapa dekade terakhir, persoalan etnik menjadi isu yang ramai dibincangkan, terutama menjadi permasalahan hubungan,社会dan konflik yang kerap terjadi di banyak wilayah di tanah air, tak terkecuali di Kalimantan Barat]。Di pedalaman Kapuas Hulu, tepatnya Di Badau, wujud masyarakat etnik yang dapat hidup berdampingan dalam damai dan harmonis, yakni etnik Iban dan etnik Melayu。西jarah社会menunjukkan bahwa tidak pernah terjadi konflik yang berarti di antara kedua etnik tersebut。加里曼丹市:我是加里曼丹市人民,我是加里曼丹市人民。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。达里语政客misalnya wujud kebersamaan和kerjasama政客yang baik dalam bentuk“分享权力”。达里语,人声交际,人声交际,人声交际。达里西西布达亚乌居尼亚尼拉-尼拉-尼拉akomodatif旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦。[中文][中文][中文][中文][中文][中文][中文][中文][中文][中文][中文][中文][中文][中文]
MODEL KOMUNIKASI ANTARETNIK DI PERBATASAN (Studi kasus Etnik Iban dan Melayu di Badau)
In recent decades, the issue of ethnicity is an issue of lively chatter, especially regarding issues of social relations and conflicts often occur in many areas of the country, not least in West Kalimantan. In the interior of Kapuas Hulu, precisely in Badau, a form of ethnic communities can coexist in peace and harmony, namely ethnic Iban and Malays. Social history shows that there has been significant conflict between the two ethnics. It seemed to be an exception to some cases of ethnic conflict in the social history in West Kalimantan. Field research is found several factors that the reason for the establishment of good communication and harmonious inter-ethnic Iban and Malays in Badau. In the political aspect showed as shape of togetherness and good political cooperation in the form of "power sharing". In the aspect of social perceptions of his form a positive view of inter-ethnic. In terms of the reality of cultural values and acculturative accommodating culture of mutual understanding, respect and complement each other. In the experience of social interaction is also a manifestation of the form of social relations based on the spirit of togetherness, tolerance and mutual support the creation of a model of communication and relationships of peace and harmony among ethnic Iban and Malays in Badau.
[Dalam beberapa dekade terakhir, persoalan etnik menjadi isu yang ramai dibincangkan, terutama menyangkut permasalahan hubungan sosial dan konflik yang kerap terjadi di banyak wilayah di tanah air, tak terkecuali di Kalimantan Barat. Di pedalaman Kapuas Hulu, tepatnya di Badau, wujud masyarakat etnik yang dapat hidup berdampingan dalam damai dan harmonis, yakni etnik Iban dan etnik Melayu. Sejarah sosial menunjukkan bahwa tidak pernah terjadi konflik yang berarti di antara kedua etnik tersebut. Hal ini seakan menjadi pengecualian terhadap beberapa kasus konflik etnik dalam sejarah sosial di Kalimantan Barat. Kajian di lapangan mendapati beberapa faktor yang menjadi alasan terbangunnya komunikasi yang baik dan harmonis antar etnik Iban dan Melayu di Badau. Dari aspek politik misalnya wujud kebersamaan dan kerjasama politik yang baik dalam bentuk ”sharing power”. Dari aspek persepsi sosial wujudnya pandangan yang positif antar etnik. Dari sisi budaya wujudnya nilai-nilai akomodatif dan akulturatif budaya yang saling memahami, menghargai dan mengisi satu sama lain. Dari sisi pengalaman interaksi sosial juga wujud satu bentuk hubungan sosial yang dilandasi pada semangat kebersamaan, toleransi dan saling mendukung terciptanya satu model komunikasi dan hubungan sosial yang damai dan harmonis antar etnik Iban dan Melayu di Badau]
Kata kunci: Komunikasi, hubungan sosial, etnik, harmonisasi.