家庭主义:在Covid-19大流行期间,托普多的一种受欢迎且有利可图的政治派别

Iin Indriani
{"title":"家庭主义:在Covid-19大流行期间,托普多的一种受欢迎且有利可图的政治派别","authors":"Iin Indriani","doi":"10.37035/alqisthas.v13i1.5946","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak \nMasa pandemi banyak membuat perubahan dari segala sendi kehidupan manusia. Bahkan, keadaan ini menjadi salah satu kesempatan besar menarik banyak orang untuk dipercaya mengatur stabilisasi masyarakat dengan baik. Dalam kondisi ini juga, banyak yang terbuai karena citra yang dijual oleh oknum calon pemimpin di depan masyarakat. Karena hal tersebutlah, seringkali sistem politik yang dirancang dan ditawarkan pada masyarakat tidak sesuai dengan kerja pemimpin. Pihak-pihak yang berkuasa membangun sebuah dinasti politik familisme untuk memperkuat dirinya dan kesempatannya dalam masa kedudukannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat indikasi dan pola tindakan korupsi yang dilakukan berulang kali dengan familisme dan berlindung dibawah citra baik didepan publik. Metode dari penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Selain itu, dalam penelitian ini akan dikaji dalam perspektif teori dramaturgi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sebagaimana para pemimpin menggunakan citra maupun popularitas familinya untuk menutupi wajah aslinya didepan publik dengan Membuat karakter yang berbeda dengan karakter yang dia miliki sesungguhnya, menjadikan hal tersebut sebagai alat yang dapat memanipulasi khalayak agar tetap percaya kepada kepemimpinannya. \nKata kunci: korupsi, pandemi, politik, familisme. \n  \nAbstract \nThe pandemic period has made many changes in all aspects of human life. In fact, this situation became one of the great opportunities to attract many people to be trusted to regulate the stabilization of society properly. In this condition too, many are lulled by the image that is sold by unscrupulous leaders in front of the public. Because of this, often the political system designed and offered to the public is not in accordance with the work of the leader. The ruling parties built a familial political dynasty to strengthen themselves and their chances in their tenure. This study aims to look at the indications and patterns of acts of corruption that are carried out repeatedly with familism and taking refuge under a good image in public. The method of this study will use a qualitative method using a phenomenological approach. In addition, this research will examine the perspective of dramaturgy theory. The results of this study show that leaders use the image and popularity of their families to cover their real faces in public by creating a different character from the character they actually have, making it a tool that can manipulate audiences to keep believing in their leadership. \nKeywords: corruption, pandemic, politics, familism. \n ","PeriodicalId":292649,"journal":{"name":"Al Qisthas Jurnal Hukum dan Politik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Familisme: Gaya Politik Populer dan Menguntungkan Koruptor Nakal Di Desa Tropodo Pada Masa Pandemi Covid-19\",\"authors\":\"Iin Indriani\",\"doi\":\"10.37035/alqisthas.v13i1.5946\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak \\nMasa pandemi banyak membuat perubahan dari segala sendi kehidupan manusia. Bahkan, keadaan ini menjadi salah satu kesempatan besar menarik banyak orang untuk dipercaya mengatur stabilisasi masyarakat dengan baik. Dalam kondisi ini juga, banyak yang terbuai karena citra yang dijual oleh oknum calon pemimpin di depan masyarakat. Karena hal tersebutlah, seringkali sistem politik yang dirancang dan ditawarkan pada masyarakat tidak sesuai dengan kerja pemimpin. Pihak-pihak yang berkuasa membangun sebuah dinasti politik familisme untuk memperkuat dirinya dan kesempatannya dalam masa kedudukannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat indikasi dan pola tindakan korupsi yang dilakukan berulang kali dengan familisme dan berlindung dibawah citra baik didepan publik. Metode dari penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Selain itu, dalam penelitian ini akan dikaji dalam perspektif teori dramaturgi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sebagaimana para pemimpin menggunakan citra maupun popularitas familinya untuk menutupi wajah aslinya didepan publik dengan Membuat karakter yang berbeda dengan karakter yang dia miliki sesungguhnya, menjadikan hal tersebut sebagai alat yang dapat memanipulasi khalayak agar tetap percaya kepada kepemimpinannya. \\nKata kunci: korupsi, pandemi, politik, familisme. \\n  \\nAbstract \\nThe pandemic period has made many changes in all aspects of human life. In fact, this situation became one of the great opportunities to attract many people to be trusted to regulate the stabilization of society properly. In this condition too, many are lulled by the image that is sold by unscrupulous leaders in front of the public. Because of this, often the political system designed and offered to the public is not in accordance with the work of the leader. The ruling parties built a familial political dynasty to strengthen themselves and their chances in their tenure. This study aims to look at the indications and patterns of acts of corruption that are carried out repeatedly with familism and taking refuge under a good image in public. The method of this study will use a qualitative method using a phenomenological approach. In addition, this research will examine the perspective of dramaturgy theory. The results of this study show that leaders use the image and popularity of their families to cover their real faces in public by creating a different character from the character they actually have, making it a tool that can manipulate audiences to keep believing in their leadership. \\nKeywords: corruption, pandemic, politics, familism. \\n \",\"PeriodicalId\":292649,\"journal\":{\"name\":\"Al Qisthas Jurnal Hukum dan Politik\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-08-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Al Qisthas Jurnal Hukum dan Politik\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37035/alqisthas.v13i1.5946\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al Qisthas Jurnal Hukum dan Politik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37035/alqisthas.v13i1.5946","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

大流行的影响很大程度上改变了人类生活的所有组成部分。事实上,这种情况是一个巨大的机会,它吸引了许多人相信可以很好地稳定社会。在这种情况下,许多人也被未来的领导人在公众面前出卖的形象所影响。由于这些原因,为社会设计和提供的政治制度往往不适合领导人的工作。当权者建立了一个家族政治王朝,以加强自己和他在位的机会。本研究旨在探讨反复出现的有关家庭主义腐败行为的迹象和模式,并在公众面前寻求庇护。本研究采用定性方法,采用现象学方法。此外,本研究将从戏剧理论的角度探讨。这项研究的结果表明,这就像领导人利用自己的家庭形象和受欢迎程度在公众面前掩盖自己的真实形象一样,通过塑造与他的真实性格不同的性格,这是一种工具,可以操纵公众对他的领导保持信心。关键词:腐败、流行病、政治、家庭主义。大流行区在人类所有的职业中都发生了许多变化。事实上,这种情况正在成为吸引许多人来监管房地产社会稳定的一个巨大机会。在这种情况下,许多人对公众面前不屑的领导人的形象视而不见。正因为如此,政治系统的设计和反对公众的活动并不符合领导者的工作。规则党建立一个家庭的政治王朝来巩固他们自己和他们触手可及的机会。这些研究表明,这些腐败行为的性质和模式得到了家庭的重复,并以良好的公众形象进行了辩诉交易。这项研究的方法将使用一种合理的方法来进行诊断。此外,这项研究将排除戏剧理论的可能性。这些研究表明,利用家庭的形象和大众形象,利用性格的不同特点来掩盖自己的真实面貌,他们实际上已经制作了一种可以操纵观众继续相信自己领导的工具。政治,家庭。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Familisme: Gaya Politik Populer dan Menguntungkan Koruptor Nakal Di Desa Tropodo Pada Masa Pandemi Covid-19
Abstrak Masa pandemi banyak membuat perubahan dari segala sendi kehidupan manusia. Bahkan, keadaan ini menjadi salah satu kesempatan besar menarik banyak orang untuk dipercaya mengatur stabilisasi masyarakat dengan baik. Dalam kondisi ini juga, banyak yang terbuai karena citra yang dijual oleh oknum calon pemimpin di depan masyarakat. Karena hal tersebutlah, seringkali sistem politik yang dirancang dan ditawarkan pada masyarakat tidak sesuai dengan kerja pemimpin. Pihak-pihak yang berkuasa membangun sebuah dinasti politik familisme untuk memperkuat dirinya dan kesempatannya dalam masa kedudukannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat indikasi dan pola tindakan korupsi yang dilakukan berulang kali dengan familisme dan berlindung dibawah citra baik didepan publik. Metode dari penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Selain itu, dalam penelitian ini akan dikaji dalam perspektif teori dramaturgi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sebagaimana para pemimpin menggunakan citra maupun popularitas familinya untuk menutupi wajah aslinya didepan publik dengan Membuat karakter yang berbeda dengan karakter yang dia miliki sesungguhnya, menjadikan hal tersebut sebagai alat yang dapat memanipulasi khalayak agar tetap percaya kepada kepemimpinannya. Kata kunci: korupsi, pandemi, politik, familisme.   Abstract The pandemic period has made many changes in all aspects of human life. In fact, this situation became one of the great opportunities to attract many people to be trusted to regulate the stabilization of society properly. In this condition too, many are lulled by the image that is sold by unscrupulous leaders in front of the public. Because of this, often the political system designed and offered to the public is not in accordance with the work of the leader. The ruling parties built a familial political dynasty to strengthen themselves and their chances in their tenure. This study aims to look at the indications and patterns of acts of corruption that are carried out repeatedly with familism and taking refuge under a good image in public. The method of this study will use a qualitative method using a phenomenological approach. In addition, this research will examine the perspective of dramaturgy theory. The results of this study show that leaders use the image and popularity of their families to cover their real faces in public by creating a different character from the character they actually have, making it a tool that can manipulate audiences to keep believing in their leadership. Keywords: corruption, pandemic, politics, familism.  
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信