{"title":"分析Makassar市的财务状况","authors":"R. MuhNur","doi":"10.30651/blc.v16i2.3139","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT This study aims to answer a number of key issues, including: (1) What is the level of financial capacity in the city of Makassar, (2) What is the contribution of local revenue to the regional income and expenditure budget in the city of Makassar. Regional financial capacity in the era of regional autonomy is often measured using PAD performance. The method used in this study is descriptive quantitative and the types of relevant research such as triangles on regional financial data. The analysis technique used is the Routine Financial Ability Index (IKR) determined by BAPPENAS. While the data used is the APBD of the city of Makassar in 2011-2015. The results of the study show that regional financial independence ratios have an average yield of 50.60% or are in a pattern of participatory relationships. The ratio of the degree of fiscal decentralization and the ratio of routine ability index that shows the ability of regional finances is quite good, amounting to 30.92% and 37.42%. In the harmony ratio, routine expenditure is greater than development spending. The contribution of PAD to the APBD was 31.03%. By looking at the results of the analysis, the development of the financial capacity of Makassar City in 2011-2015 was considered quite good.Keywords : Ratio, Finance, Performance, IndependenceCorrespondence to : muhnur@unismuh.ac.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menjawab beberapa permasalahan pokok, antara lain: (1) Bagaimana tingkat kemampuan keuangan daerah kota Makassar, (2) Bagaimana kontribusi pendapatan asli daerah terhadap anggaran pendapatan dan belanja daerah di kota Makassar. Kemampuan keuangan daerah dalam era otonomi daerah sering diukur dengan menggunakan kinerja PAD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan jenis-jenis penelitian yang relevan seperti triangulasiterhadap data-data keuangan daerah. Teknik analisis yang digunakan adalah Indeks Kemampuan Keuangan Rutin (IKR) yang ditetapkan oleh BAPPENAS. Sedangkan data yang digunakan digunakan adalah APBD kota Makassar tahun 2011-2015. Hasil penelitian menunjukkan rasio kemandirian keuangan daerah yang memperoleh hasil rata-rata sebesar 50,60% atau berada pada pola hubungan partisipatif. Rasio derajat desentralisasi fiskal dan rasio indeks kemampuan rutin yang menunjukkan kemampuan keuangan daerah cukup baik, yaitu sebesar 30,92% dan 37,42%. Pada rasio keserasian, pengeluaran belanja rutin lebih besar dibandingkan dengan belanja pembangunan. Konstribusi PAD terhadap APBD sebesar 31,03%. Dengan melihat hasil analisis tersebut, perkembangan kemampuan keuangan Kota Makassar tahun 2011-2015 dianggap cukup baik.Kata kunci : Rasio, Keuangan, Kinerja, KemandirianKorespondensi : muhnur@unismuh.ac.id","PeriodicalId":342761,"journal":{"name":"BALANCE: Economic, Business, Management and Accounting Journal","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Kemampuan Keuangan Daerah Kota Makassar\",\"authors\":\"R. MuhNur\",\"doi\":\"10.30651/blc.v16i2.3139\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACT This study aims to answer a number of key issues, including: (1) What is the level of financial capacity in the city of Makassar, (2) What is the contribution of local revenue to the regional income and expenditure budget in the city of Makassar. Regional financial capacity in the era of regional autonomy is often measured using PAD performance. The method used in this study is descriptive quantitative and the types of relevant research such as triangles on regional financial data. The analysis technique used is the Routine Financial Ability Index (IKR) determined by BAPPENAS. While the data used is the APBD of the city of Makassar in 2011-2015. The results of the study show that regional financial independence ratios have an average yield of 50.60% or are in a pattern of participatory relationships. The ratio of the degree of fiscal decentralization and the ratio of routine ability index that shows the ability of regional finances is quite good, amounting to 30.92% and 37.42%. In the harmony ratio, routine expenditure is greater than development spending. The contribution of PAD to the APBD was 31.03%. By looking at the results of the analysis, the development of the financial capacity of Makassar City in 2011-2015 was considered quite good.Keywords : Ratio, Finance, Performance, IndependenceCorrespondence to : muhnur@unismuh.ac.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menjawab beberapa permasalahan pokok, antara lain: (1) Bagaimana tingkat kemampuan keuangan daerah kota Makassar, (2) Bagaimana kontribusi pendapatan asli daerah terhadap anggaran pendapatan dan belanja daerah di kota Makassar. Kemampuan keuangan daerah dalam era otonomi daerah sering diukur dengan menggunakan kinerja PAD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan jenis-jenis penelitian yang relevan seperti triangulasiterhadap data-data keuangan daerah. Teknik analisis yang digunakan adalah Indeks Kemampuan Keuangan Rutin (IKR) yang ditetapkan oleh BAPPENAS. Sedangkan data yang digunakan digunakan adalah APBD kota Makassar tahun 2011-2015. Hasil penelitian menunjukkan rasio kemandirian keuangan daerah yang memperoleh hasil rata-rata sebesar 50,60% atau berada pada pola hubungan partisipatif. Rasio derajat desentralisasi fiskal dan rasio indeks kemampuan rutin yang menunjukkan kemampuan keuangan daerah cukup baik, yaitu sebesar 30,92% dan 37,42%. Pada rasio keserasian, pengeluaran belanja rutin lebih besar dibandingkan dengan belanja pembangunan. Konstribusi PAD terhadap APBD sebesar 31,03%. Dengan melihat hasil analisis tersebut, perkembangan kemampuan keuangan Kota Makassar tahun 2011-2015 dianggap cukup baik.Kata kunci : Rasio, Keuangan, Kinerja, KemandirianKorespondensi : muhnur@unismuh.ac.id\",\"PeriodicalId\":342761,\"journal\":{\"name\":\"BALANCE: Economic, Business, Management and Accounting Journal\",\"volume\":\"62 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-07-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"BALANCE: Economic, Business, Management and Accounting Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30651/blc.v16i2.3139\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"BALANCE: Economic, Business, Management and Accounting Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30651/blc.v16i2.3139","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究旨在回答几个关键问题,包括:(1)望加锡市的财政能力水平是什么;(2)望加锡市地方收入对区域收支预算的贡献是什么。区域自治时代的区域财政能力通常以PAD绩效来衡量。本研究采用的方法是描述性定量分析和三角等区域金融数据的相关研究类型。使用的分析技术是由BAPPENAS确定的日常财务能力指数(IKR)。使用的数据是2011-2015年望加锡市的APBD。研究结果表明,区域财务独立比率的平均收益率为50.60%或呈参与式关系。财政分权程度与反映区域财政能力的常规能力指标之比比较好,分别为30.92%和37.42%。在和谐比中,日常支出大于发展支出。PAD对APBD的贡献率为31.03%。从分析结果来看,2011-2015年望加锡市的财政能力发展情况比较好。【关键词】比例、财务、绩效、独立对应:muhnur@unismuh.ac.id【摘要】Penelitian ini bertujuan untuk menjawab bemasalahan pokok, antara】:(1)Bagaimana tingkat kemampuan keuangan daerah koassar; (2) Bagaimana kontribusi pendapatan asli daerah terhadap anggaran pendapatan dan belanja daerah di koassar。Kemampuan keuangan daerah dalam era otonomi daerah服务diukur dengan menggunakan kinerja PAD。Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskrif - antitititif dan jenis- penelitian yang相关的和分离的三角数据- terhadap数据-data keangan daerah。技术分析yang digunakan adalah Indeks Kemampuan Keuangan Rutin (IKR) yang ditetapkan oleh BAPPENAS。Sedangkan数据yang digunakan digunakan adalah APBD哥打望加锡,tahun 2011-2015。Hasil penelitian menunjukkan rasio keangan daerah yang成员Hasil - rata-rata sebesar为50%,60%的成员Hasil -rata pola hubungan参与。Rasio derajat desentralisasi fiskal dan Rasio indeks kemampuan rutin yang menunjukkan kemampuan keuangan daerah cuup baik, yitu sebesar 30,92% dan 37,42%。帕达拉斯基亚人,彭尼拉斯基亚人,拉斯基亚人,拉斯基亚人,拉斯基亚人,拉斯基亚人,拉斯基亚人。Konstribusi PAD terhadap APBD的销量为31.03%。登甘melihat分析总结,perkembangan kemampuan keuangan Kota望加锡,2011-2015年,dianggap cuup baik。型kunci : Rasio、Keuangan Kinerja KemandirianKorespondensi : muhnur@unismuh.ac.id
ABSTRACT This study aims to answer a number of key issues, including: (1) What is the level of financial capacity in the city of Makassar, (2) What is the contribution of local revenue to the regional income and expenditure budget in the city of Makassar. Regional financial capacity in the era of regional autonomy is often measured using PAD performance. The method used in this study is descriptive quantitative and the types of relevant research such as triangles on regional financial data. The analysis technique used is the Routine Financial Ability Index (IKR) determined by BAPPENAS. While the data used is the APBD of the city of Makassar in 2011-2015. The results of the study show that regional financial independence ratios have an average yield of 50.60% or are in a pattern of participatory relationships. The ratio of the degree of fiscal decentralization and the ratio of routine ability index that shows the ability of regional finances is quite good, amounting to 30.92% and 37.42%. In the harmony ratio, routine expenditure is greater than development spending. The contribution of PAD to the APBD was 31.03%. By looking at the results of the analysis, the development of the financial capacity of Makassar City in 2011-2015 was considered quite good.Keywords : Ratio, Finance, Performance, IndependenceCorrespondence to : muhnur@unismuh.ac.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menjawab beberapa permasalahan pokok, antara lain: (1) Bagaimana tingkat kemampuan keuangan daerah kota Makassar, (2) Bagaimana kontribusi pendapatan asli daerah terhadap anggaran pendapatan dan belanja daerah di kota Makassar. Kemampuan keuangan daerah dalam era otonomi daerah sering diukur dengan menggunakan kinerja PAD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan jenis-jenis penelitian yang relevan seperti triangulasiterhadap data-data keuangan daerah. Teknik analisis yang digunakan adalah Indeks Kemampuan Keuangan Rutin (IKR) yang ditetapkan oleh BAPPENAS. Sedangkan data yang digunakan digunakan adalah APBD kota Makassar tahun 2011-2015. Hasil penelitian menunjukkan rasio kemandirian keuangan daerah yang memperoleh hasil rata-rata sebesar 50,60% atau berada pada pola hubungan partisipatif. Rasio derajat desentralisasi fiskal dan rasio indeks kemampuan rutin yang menunjukkan kemampuan keuangan daerah cukup baik, yaitu sebesar 30,92% dan 37,42%. Pada rasio keserasian, pengeluaran belanja rutin lebih besar dibandingkan dengan belanja pembangunan. Konstribusi PAD terhadap APBD sebesar 31,03%. Dengan melihat hasil analisis tersebut, perkembangan kemampuan keuangan Kota Makassar tahun 2011-2015 dianggap cukup baik.Kata kunci : Rasio, Keuangan, Kinerja, KemandirianKorespondensi : muhnur@unismuh.ac.id