{"title":"国防卫生系统(Siskeshanneg)政策在海军牙科研究所(Ladokgi)对Covid-19大流行事实威胁的执行情况分析","authors":"Sugeng Winarno, Ganesha Wandawa, Suhardjo Sitam","doi":"10.24198/pjdrs.v5i2.33356","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Sistem Kesehatan Pertahanan Negara (Siskeshanneg) adalah totalitas sumber daya bidang kesehatan yang dapat digunakan secara terarah dan terpadu untuk menghadapi ancaman bidang kesehatan. Pandemi COVID-19 merupakan manifestasi ancaman bidang kesehatan yang memerlukan Siskeshanneg untuk menghadapinya. Hingga saat ini implementasi kebijakan ini masih terjadi permasalahan sehingga mempengaruhi kesiapsiagaan institusi dalam menghadapi suatu bencana. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kesiapsiagaan Ladokgi R.E. Martadinata dalam menyiapkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan menjamin keselamatan pasien pada masa pandemik COVID-19. Metode: Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam observasi dan penelaahan dokumen. Pemilihan informan melalui teknik purposive sampling. Validasi data dilakukan triangulasi terhadap sumber metode dan teori. Hasil: Gambaran proses implementasi Siskeshanneg di Ladokgi R.E. Martadinata memperlihatkan komunikasi menggunakan jaring fungsi komando sumber daya bidang personel kekuatannya berkurang bidang anggaran dilakukan refocusing pada kegiatan terkait penanggulangan COVID-19 pemenuhan sarana dan prasarana ruangan sesuai protokol kesehatan dan pembagian zonasi struktur birokrasi tidak terfragmentasi serta disposisi pimpinan dan anggota berkomitmen penuh dan sesuai perintah. Faktor penghambat meliputi penyiapan sarana dan prasarana membutuhkan waktu 3 bulan kecemasan pada sebagian anggota dan pasien takut terpapar COVID-19. serta harga logistik kesehatan yang melambung. Simpulan: Ladokgi R.E. Martadinata dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan mempertahankan mutu dan keselamatan pasien selama pandemik COVID-19 dengan menerapkan komunikasi fungsi komando refocusing anggaran struktur birokrasi tidak terfragmentasi serta disposisi pimpinan dan anggota berkomitmen tinggi hambatan kecemasan diatasi dengan edukasi kepada anggota maupun pasien. Introduction: The National Defense Health System (Siskeshanneg) is the totality of health sector resources that can be used in a directed and integrated manner to deal with threats in the health sector. The COVID-19 pandemic is a manifestation of a health sector threat that requires the National Defense Health System implementation. However, until now implementation of this policy is still experiencing problems that affect institutions' preparedness in the face of a disaster. This study was aimed to describe the preparedness of RE Martadinata Naval Dentistry Institute (Ladokgi) to prepare quality health services and ensure patient safety during the COVID-19 pandemic. Methods: The study used a qualitative descriptive method. Collecting data through in-depth interviews observation and document review. Selection of informants through purposive sampling technique. Data validation was carried out by triangulation of sources, methods and theories. Results: An overview of the National Defense Health System implementation process in RE Martadinata Naval Dentistry Institute shows that communication was performed through command function network;personnel resources were reduced in strength;the budget aspect was refo-cused on activities related to COVID-19 prevention;fulfilment of room facilities and infrastructure according to health protocols and zoning distribution;the bureaucratic structure has not fragmented and the disposition of leaders and staffs was fully committed and according to orders. Inhibiting factors included the preparation of facilities and infrastructure that takes three months, some staff and patients’ anxiety about being exposed to COVID-19 and soaring health logistics prices. Conclusions: RE Martadinata Naval Dentistry Institute can provide health services by maintaining quality and patient safety during the COVID-19 pandemic by implementing command function communication budget refocusing integrated bureaucratic structure and disposition of highly committed leaders and staff. The anxiety barriers are overcome by educating staff and patients.","PeriodicalId":394272,"journal":{"name":"Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis implementasi kebijakan Siskeshanneg menghadapi ancaman faktual pandemi Covid-19 di Ladokgi R.E. MartadinataAnalysis of the National Defense Health System (Siskeshanneg) policy implementation on the Covid-19 pandemic factual threat at RE Martadinata Naval Dentistry Institute (Ladokgi)\",\"authors\":\"Sugeng Winarno, Ganesha Wandawa, Suhardjo Sitam\",\"doi\":\"10.24198/pjdrs.v5i2.33356\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pendahuluan: Sistem Kesehatan Pertahanan Negara (Siskeshanneg) adalah totalitas sumber daya bidang kesehatan yang dapat digunakan secara terarah dan terpadu untuk menghadapi ancaman bidang kesehatan. Pandemi COVID-19 merupakan manifestasi ancaman bidang kesehatan yang memerlukan Siskeshanneg untuk menghadapinya. Hingga saat ini implementasi kebijakan ini masih terjadi permasalahan sehingga mempengaruhi kesiapsiagaan institusi dalam menghadapi suatu bencana. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kesiapsiagaan Ladokgi R.E. Martadinata dalam menyiapkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan menjamin keselamatan pasien pada masa pandemik COVID-19. Metode: Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam observasi dan penelaahan dokumen. Pemilihan informan melalui teknik purposive sampling. Validasi data dilakukan triangulasi terhadap sumber metode dan teori. Hasil: Gambaran proses implementasi Siskeshanneg di Ladokgi R.E. Martadinata memperlihatkan komunikasi menggunakan jaring fungsi komando sumber daya bidang personel kekuatannya berkurang bidang anggaran dilakukan refocusing pada kegiatan terkait penanggulangan COVID-19 pemenuhan sarana dan prasarana ruangan sesuai protokol kesehatan dan pembagian zonasi struktur birokrasi tidak terfragmentasi serta disposisi pimpinan dan anggota berkomitmen penuh dan sesuai perintah. Faktor penghambat meliputi penyiapan sarana dan prasarana membutuhkan waktu 3 bulan kecemasan pada sebagian anggota dan pasien takut terpapar COVID-19. serta harga logistik kesehatan yang melambung. Simpulan: Ladokgi R.E. Martadinata dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan mempertahankan mutu dan keselamatan pasien selama pandemik COVID-19 dengan menerapkan komunikasi fungsi komando refocusing anggaran struktur birokrasi tidak terfragmentasi serta disposisi pimpinan dan anggota berkomitmen tinggi hambatan kecemasan diatasi dengan edukasi kepada anggota maupun pasien. Introduction: The National Defense Health System (Siskeshanneg) is the totality of health sector resources that can be used in a directed and integrated manner to deal with threats in the health sector. The COVID-19 pandemic is a manifestation of a health sector threat that requires the National Defense Health System implementation. However, until now implementation of this policy is still experiencing problems that affect institutions' preparedness in the face of a disaster. This study was aimed to describe the preparedness of RE Martadinata Naval Dentistry Institute (Ladokgi) to prepare quality health services and ensure patient safety during the COVID-19 pandemic. Methods: The study used a qualitative descriptive method. Collecting data through in-depth interviews observation and document review. Selection of informants through purposive sampling technique. Data validation was carried out by triangulation of sources, methods and theories. Results: An overview of the National Defense Health System implementation process in RE Martadinata Naval Dentistry Institute shows that communication was performed through command function network;personnel resources were reduced in strength;the budget aspect was refo-cused on activities related to COVID-19 prevention;fulfilment of room facilities and infrastructure according to health protocols and zoning distribution;the bureaucratic structure has not fragmented and the disposition of leaders and staffs was fully committed and according to orders. Inhibiting factors included the preparation of facilities and infrastructure that takes three months, some staff and patients’ anxiety about being exposed to COVID-19 and soaring health logistics prices. Conclusions: RE Martadinata Naval Dentistry Institute can provide health services by maintaining quality and patient safety during the COVID-19 pandemic by implementing command function communication budget refocusing integrated bureaucratic structure and disposition of highly committed leaders and staff. The anxiety barriers are overcome by educating staff and patients.\",\"PeriodicalId\":394272,\"journal\":{\"name\":\"Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students\",\"volume\":\"54 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-10-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24198/pjdrs.v5i2.33356\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/pjdrs.v5i2.33356","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
引言:国防卫生系统(Siskeshanneg)是一种健康资源的总和,可以精确而统一地用于应对卫生威胁。COVID-19大流行是一种健康威胁的表现,需要Siskeshanneg来应对。到目前为止,这一政策的实施仍然是个问题,影响着机构应对灾难的准备。本研究旨在说明Ladokgi R.E. martata在COVID-19大流行期间为病人提供高质量的医疗服务和安全。方法:采用描述性质的方法进行研究。通过深入的观察和研究文档来收集数据。通过采样技术选择线人。数据验证是对方法和理论的来源进行三角测量。结果:实施过程的画面在Ladokgi R . E . Martadinata Siskeshanneg展示了指挥通信使用网的资源力量人员减少预算领域refocusing对活动做了相关对策COVID-19工具和基础设施实现健康按照惯例和分区分配房间不支离破碎和管理的技术官僚结构和成员致力于充分和井然有序。抑制因子包括准备工具和基础设施需要3个月的焦虑,患者害怕暴露于COVID-19。健康物流的价格飞涨。结论:在COVID-19大灾难期间,Ladokgi R.E. martata可以通过对病人进行教育和治疗来保持病人的质量和安全。简介:《国家防卫健康体系》是《健康学区》的全部资源,可以用于在健康部门中处理威胁。COVID-19 pandemic是要求国家防御健康系统实施的威胁区域的宣言。However,在这项政策的实施之前,它仍经历着机构在灾难面前面临的影响问题。这项研究可以在COVID-19大恐慌中描述再生尊严研究所的准备工作。研究方法:研究使用了一种合格的解释方法。透过深部接受数据审查和文档审查。透过采样技术获取信息。数据验证是由sources、方法和理论三角考虑的。Results:《概览》(National Defense卫生系统的implementation的过程在RE Martadinata海军研究所节目那•communication是performed无论是指挥功能网络;personnel资源是reduced在拼搏,aspect的预算是对COVID-19 refo-cused on活动相关的预防;fulfilment室facilities基础设施弥足Health屁股和zoning distribution;《bureaucratic vesalius已经不是fragmented和领袖disposition》这份工作完全承诺并履行其职责。这需要三个月的时间,一些员工和病人对暴露于COVID-19和健康后勤保障措施的焦虑。决定:RE martata海军牙科研究所可以提供健康服务焦虑的障碍会受到神职人员和病人的教育。
Analisis implementasi kebijakan Siskeshanneg menghadapi ancaman faktual pandemi Covid-19 di Ladokgi R.E. MartadinataAnalysis of the National Defense Health System (Siskeshanneg) policy implementation on the Covid-19 pandemic factual threat at RE Martadinata Naval Dentistry Institute (Ladokgi)
Pendahuluan: Sistem Kesehatan Pertahanan Negara (Siskeshanneg) adalah totalitas sumber daya bidang kesehatan yang dapat digunakan secara terarah dan terpadu untuk menghadapi ancaman bidang kesehatan. Pandemi COVID-19 merupakan manifestasi ancaman bidang kesehatan yang memerlukan Siskeshanneg untuk menghadapinya. Hingga saat ini implementasi kebijakan ini masih terjadi permasalahan sehingga mempengaruhi kesiapsiagaan institusi dalam menghadapi suatu bencana. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kesiapsiagaan Ladokgi R.E. Martadinata dalam menyiapkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan menjamin keselamatan pasien pada masa pandemik COVID-19. Metode: Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam observasi dan penelaahan dokumen. Pemilihan informan melalui teknik purposive sampling. Validasi data dilakukan triangulasi terhadap sumber metode dan teori. Hasil: Gambaran proses implementasi Siskeshanneg di Ladokgi R.E. Martadinata memperlihatkan komunikasi menggunakan jaring fungsi komando sumber daya bidang personel kekuatannya berkurang bidang anggaran dilakukan refocusing pada kegiatan terkait penanggulangan COVID-19 pemenuhan sarana dan prasarana ruangan sesuai protokol kesehatan dan pembagian zonasi struktur birokrasi tidak terfragmentasi serta disposisi pimpinan dan anggota berkomitmen penuh dan sesuai perintah. Faktor penghambat meliputi penyiapan sarana dan prasarana membutuhkan waktu 3 bulan kecemasan pada sebagian anggota dan pasien takut terpapar COVID-19. serta harga logistik kesehatan yang melambung. Simpulan: Ladokgi R.E. Martadinata dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan mempertahankan mutu dan keselamatan pasien selama pandemik COVID-19 dengan menerapkan komunikasi fungsi komando refocusing anggaran struktur birokrasi tidak terfragmentasi serta disposisi pimpinan dan anggota berkomitmen tinggi hambatan kecemasan diatasi dengan edukasi kepada anggota maupun pasien. Introduction: The National Defense Health System (Siskeshanneg) is the totality of health sector resources that can be used in a directed and integrated manner to deal with threats in the health sector. The COVID-19 pandemic is a manifestation of a health sector threat that requires the National Defense Health System implementation. However, until now implementation of this policy is still experiencing problems that affect institutions' preparedness in the face of a disaster. This study was aimed to describe the preparedness of RE Martadinata Naval Dentistry Institute (Ladokgi) to prepare quality health services and ensure patient safety during the COVID-19 pandemic. Methods: The study used a qualitative descriptive method. Collecting data through in-depth interviews observation and document review. Selection of informants through purposive sampling technique. Data validation was carried out by triangulation of sources, methods and theories. Results: An overview of the National Defense Health System implementation process in RE Martadinata Naval Dentistry Institute shows that communication was performed through command function network;personnel resources were reduced in strength;the budget aspect was refo-cused on activities related to COVID-19 prevention;fulfilment of room facilities and infrastructure according to health protocols and zoning distribution;the bureaucratic structure has not fragmented and the disposition of leaders and staffs was fully committed and according to orders. Inhibiting factors included the preparation of facilities and infrastructure that takes three months, some staff and patients’ anxiety about being exposed to COVID-19 and soaring health logistics prices. Conclusions: RE Martadinata Naval Dentistry Institute can provide health services by maintaining quality and patient safety during the COVID-19 pandemic by implementing command function communication budget refocusing integrated bureaucratic structure and disposition of highly committed leaders and staff. The anxiety barriers are overcome by educating staff and patients.