{"title":"蜂蜜补充素降低儿童的咳嗽频率与支气管肺炎","authors":"Anni Himma Millati, Vivi Yosafianti","doi":"10.26714/nm.v3i1.6220","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Gejala umum yang sering dirasakan balita dengan bronkopneumonia adalah batuk. Intervensi keperawatan mandiri yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah batuk yaitu diantaranya dengan terapi komplementer madui, karena suplementasi madu dapat mengurangi atau menurunkan frekuensi batuk pada anak yang mengalami infeksi saluran nafas dengan Bronkopneumonia di Ruang Ayyub 3 Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus asuhan keperawatan menggunakan rancangan one group pre and post test yang dilakukan pada 2 responden. sebelum diberikan suplementasi madu responden 1 dan responden 2 mengalami frekuensi batuk berat yang diukur dengan menggunakan lembar observasi selama 3 hari sedangkan setelah diberikan suplementasi madu responden 1 dan responden 2 mengalami tidak batuk yang diukur dengan menggunakan lembar observasi selama 3 hari ditandai dengan responden tidak pernah mengalami batuk pada hari pertama sampai dengan hari ketiga frekuensi batuk mengalami penurunan. Efektifitas pemberian madu terhadap penurunan frekuensi batuk pada responden 1 dan responden 2 dengan bronkopneumonia sudah teratasi","PeriodicalId":132569,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Suplementasi madu menurunkan frekuensi batuk pada anak dengan bronkopneumonia\",\"authors\":\"Anni Himma Millati, Vivi Yosafianti\",\"doi\":\"10.26714/nm.v3i1.6220\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Gejala umum yang sering dirasakan balita dengan bronkopneumonia adalah batuk. Intervensi keperawatan mandiri yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah batuk yaitu diantaranya dengan terapi komplementer madui, karena suplementasi madu dapat mengurangi atau menurunkan frekuensi batuk pada anak yang mengalami infeksi saluran nafas dengan Bronkopneumonia di Ruang Ayyub 3 Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus asuhan keperawatan menggunakan rancangan one group pre and post test yang dilakukan pada 2 responden. sebelum diberikan suplementasi madu responden 1 dan responden 2 mengalami frekuensi batuk berat yang diukur dengan menggunakan lembar observasi selama 3 hari sedangkan setelah diberikan suplementasi madu responden 1 dan responden 2 mengalami tidak batuk yang diukur dengan menggunakan lembar observasi selama 3 hari ditandai dengan responden tidak pernah mengalami batuk pada hari pertama sampai dengan hari ketiga frekuensi batuk mengalami penurunan. Efektifitas pemberian madu terhadap penurunan frekuensi batuk pada responden 1 dan responden 2 dengan bronkopneumonia sudah teratasi\",\"PeriodicalId\":132569,\"journal\":{\"name\":\"Ners Muda\",\"volume\":\"20 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-04-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Ners Muda\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26714/nm.v3i1.6220\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ners Muda","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26714/nm.v3i1.6220","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Suplementasi madu menurunkan frekuensi batuk pada anak dengan bronkopneumonia
Gejala umum yang sering dirasakan balita dengan bronkopneumonia adalah batuk. Intervensi keperawatan mandiri yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah batuk yaitu diantaranya dengan terapi komplementer madui, karena suplementasi madu dapat mengurangi atau menurunkan frekuensi batuk pada anak yang mengalami infeksi saluran nafas dengan Bronkopneumonia di Ruang Ayyub 3 Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus asuhan keperawatan menggunakan rancangan one group pre and post test yang dilakukan pada 2 responden. sebelum diberikan suplementasi madu responden 1 dan responden 2 mengalami frekuensi batuk berat yang diukur dengan menggunakan lembar observasi selama 3 hari sedangkan setelah diberikan suplementasi madu responden 1 dan responden 2 mengalami tidak batuk yang diukur dengan menggunakan lembar observasi selama 3 hari ditandai dengan responden tidak pernah mengalami batuk pada hari pertama sampai dengan hari ketiga frekuensi batuk mengalami penurunan. Efektifitas pemberian madu terhadap penurunan frekuensi batuk pada responden 1 dan responden 2 dengan bronkopneumonia sudah teratasi