{"title":"WHO MARRIES WHOM MATTERS: KESAMAAN PENDIDIKAN ORANGTUA DAN BERAT BADAN SAAT LAHIR DI INDONESIA","authors":"M. Johanna, Omas Bulan Samosir","doi":"10.7454/eki.v8i2.6840","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/eki.v8i2.6840","url":null,"abstract":"Terlepas dari upaya yang berkelanjutan dan komitmen untuk mengurangi bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), secara global, insiden BBLR mengalami stagnasi. Studi ini menggunakan faktor gabungan dari variabel pendidikan ibu dan suami/ pasangan dalam mengurai kompleksitas kejadian BBLR. Penelitian ini menggunakan data sekunder SDKI 2017 dengan metode analisis regresi logistik multilevel dalam melihat hubungan antara kesamaan pendidikan orangtua dengan berat badan bayi saat lahir di tingkat individu dan komunitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang memiliki suami/ pasangan dengan pendidikan yang setara dan merupakan pendidikan tinggi (≥SMA sederajat) memiliki kecenderungan yang lebih rendah dalam mendapati BBLR dibandingkan ibu yang memiliki pasangan dengan ketidaksamaan pendidikan. Selain itu, ibu yang memiliki pasangan dengan pendidikan yang setara dengan karakteristik pendidikan rendah memiliki kecenderungan yang lebih tinggi dalam melahirkan BBLR dibandingkan kelompok ibu lainnya. Variabel responden yang antara lain sebagai penghuni desa, tinggal di lingkungan atau komunitas dengan persentase rata-rata kemiskinan ekstrim yang tinggi, dan mengalami masalah terkait jarak menuju fasilitas kesehatan, berasosiasi terhadap kelahiran bayi dengan berat lahir rendah. Pentingnya komitmen terkait pendidikan, penekanan pada pemenuhan jumlah kunjungan prenatal, serta strategi intervensi Gerakan Scalling Up Nutrition (SUN) perlu ditingkatkan guna menekan jumlah kelahiran bayi dengan berat lahir rendah.","PeriodicalId":427313,"journal":{"name":"Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia","volume":"9 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140374998","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Harimat Hendrawan, Elfys Ferdynan, J. Junaedi, Halimah Mardani, Nadhila Adhani, Nirwan Maulana, S. Suparmi, Tety Tejayanti, Trihono Trihono
{"title":"MENAKAR KESIAPAN PUSKESMAS DALAM PENUNTASAN PENANGANAN PENYAKIT: ANALISA DATA RISET FASILITAS KESEHATAN 2019","authors":"Harimat Hendrawan, Elfys Ferdynan, J. Junaedi, Halimah Mardani, Nadhila Adhani, Nirwan Maulana, S. Suparmi, Tety Tejayanti, Trihono Trihono","doi":"10.7454/eki.v8i1.6222","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/eki.v8i1.6222","url":null,"abstract":"Penanganan penyakit yang seharusnya dapat tuntas ditangani di puskesmas menjadi sangat penting terkait pembayaran Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan (KBPKP) dan salah satu indikatornya adalah Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik (RRNS). Tujuan penelitian ini mengidentifikasi kemampuan puskesmas dalam penanganan penyakit-penyakit yang ditetapkan dalam Kepmenkes nomor 514 tahun 2015. Penelitian ini menggunakan data Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes) tahun 2019 dengan jumlah observasi sebanyak 9831 Puskesmas. Analisis dilakukan dengan membandingkan kesesuaian ketersediaan alat, laboratorium, serta obat-obatan dengan ketetapan yang ada. Kesiapan puskesmas dalam pemenuhan ketuntasan penanganan penyakit berbeda menurut aspek geografis, status akreditasi dan pengelolaan keuangannya. Puskesmas yang berada di Pulau Jawa, berstatus terakreditasi, dan memiliki pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) memiliki kesiapan penanganan penyakit yang lebih baik. Pemenuhan ketuntasan penyakit masih mengalami kendala dalam hal ketersediaan dan kecukupan peralatan, pemeriksaan penunjang, dan obat-obatan di puskesmas. Oleh sebab itu, perlu dilakukan sinkronisasi dan penguatan regulasi penetapan jenis penyakit yang harus dapat ditangani secara tuntas di puskesmas; meninjau kembali jenis penyakit yang dapat ditangani; serta melengkapi syarat minimal ketersediaan alat, kemampuan laboratorium, dan ketersediaan obat-obatan.","PeriodicalId":427313,"journal":{"name":"Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia","volume":"07 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140377554","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS CASE MIX INDEX PELAYANAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT YANG BEKERJA SAMA DENGAN BPJS KESEHATAN TAHUN 2019-2020","authors":"Anna Tirawani Ambarita, Atik Nurwahyuni","doi":"10.7454/eki.v8i2.6883","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/eki.v8i2.6883","url":null,"abstract":"BPJS Kesehatan mengalami berbagai tantangan dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), termasuk menjalankan sistem rujukan. Menurut temuan National Health Account tahun 2018, biaya belanja kuratif mencapai 69,1%. Case Mix Index (CMI) menjadi tolak ukur kinerja rumah sakit di luar negeri tetapi rumah sakit Indonesia belum menggunakannya. Tahun 2019, BPJS Kesehatan menguji coba CMI pada 30 rumah sakit. Penelitian menggunakan data sampel tahun 2019-2020 berdasarkan provinsi, tipe rumah sakit, dan kepemilikan. Metode yang digunakan yaitu uji anova, T-independen, regresi linear, dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kasus pada tahun 2019-2020. CMI tertinggi berada pada regional 1, rumah sakit A, dan swasta. Nilai koefisien beta proporsi jenis kelamin laki-laki, usia lansia, peserta PBI APBD, dan kelas 1 lebih besar terhadap CMI. CMI rawat inap tahun 2019 berhubungan dengan regional, tipe rumah sakit, kepemilikan rumah sakit, proporsi anak, proporsi produktif, proporsi lansia, proporsi BP, proporsi PBI APBN, proporsi PBI APBD, proporsi PBPU, dan proporsi kelas 1. CMI rawat inap tahun 2020 berhubungan dengan regional, tipe rumah sakit, kepemilikan rumah sakit, proporsi laki-laki, proporsi perempuan, proporsi anak, proporsi produktif, proporsi lansia, proporsi BP, proporsi PBI APBN, proporsi kelas 1, dan proporsi kelas 3. Diharapkan pemerintah mempercepat pemerataan pelayanan kesehatan dan BPJS Kesehatan memonitor CMI rumah sakit.","PeriodicalId":427313,"journal":{"name":"Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia","volume":"27 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140373961","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH KEPEMILIKAN ASURANSI KESEHATAN PADA KELOMPOK MISKIN TERHADAP UTILISASI PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA: SEBUAH STUDI RETROSPEKTIF","authors":"Dian Ira Wanti","doi":"10.7454/eki.v8i2.7273","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/eki.v8i2.7273","url":null,"abstract":"Asuransi kesehatan merupakan salah satu program yang diadakan pemerintah guna mewujudkan masyarakat yang sehat, bermutu, dan produktif. Kepemilikan asuransi kesehatan dari tahun ke tahun terus meningkat, namun peningkatan tersebut tidak dibarengi dengan tingginya utilisasi pelayanan kesehatan baik rawat jalan maupun rawat inap. Penggunaan pelayanan kesehatan yang masih rendah itu mempertanyakan bagaimana pengaruh kepemilikan asuransi kesehatan terhadap utilisasi pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak jaminan kesehatan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Propensity Score Matching. Sampel yang digunakan adalah data IFLS 5 tahun 2014 berupa individu yang menerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang berjumlah 22.500 individu. Dengan menggunakan variabel dependen berupa frekuensi penggunaan rawat jalan dalam 4 minggu terakhir dan frekuensi penggunaan rawat inap dalam 12 bulan terakhir. Penelitian ini menemukan bahwa variabel jaminan kesehatan berpengaruh negatif terhadap pemanfaatan rawat inap dengan tingkat signifikansi 10%. Namun, berpengaruh positif terhadap utilisasi rawat jalan pada tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memiliki jaminan kesehatan dapat meningkatkan pemanfaatan rawat jalan sebesar 14,6% lebih tinggi dibandingkan individu yang tidak memiliki jaminan kesehatan.","PeriodicalId":427313,"journal":{"name":"Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia","volume":"61 24","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140376638","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEMAMPUAN MEMBAYAR IURAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PESERTA PENERIMA BANTUAN IURAN (JKN PBI) KOTA TANGERANG TAHUN 2023","authors":"Darwati Darwati, Pujiyanto Pujiyanto, SKM, M.Kes, Budi Hidayat","doi":"10.7454/eki.v8i2.8078","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/eki.v8i2.8078","url":null,"abstract":"Jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) di Kota Tangerang dari pendanaan daerah terus meningkat sekitar 8,85% per tahun. Sebaliknya, jumlah peserta JKN Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) yang membayar iuran secara mandiri mengalami penurunan sekitar 0,7% per tahun sejak 2017-2022. Salah satu implikasi dari fenomena tersebut adalah anggaran daerah untuk membiayai iuran JKN peserta PBI jauh lebih besar dibandingkan dengan anggaran untuk program lainnya. Pada tahun 2020 pembayaran iuran JKN peserta PBI APBD Kota Tangerang sebesar 57,81%, tahun 2021 sebesar 75,32%, dan tahun 2022 sebesar 77,09% dari total anggaran Dinas Kesehatan Kota Tangerang di luar belanja pegawai dan tata kelola pemerintahan. Tujuan penelitian adalah menganalisis kemampuan membayar iuran JKN masyarakat Kota Tangerang tahun 2023 dan variabel yang mempengaruhi. Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan sampel sebanyak 400 orang peserta JKN segmen PBI yang dipilih secara accidental. Pengambilan data dilakukan di dua rumah sakit wilayah Kota Tangerang pada bulan Juni 2023 menggunakan instrumen kuesioner. Rerata kemampuan membayar iuran JKN adalah sebesar Rp 54.904,-/orang/bulan. Sebanyak 61,25% responden memiliki kemampuan membayar iuran JKN Rp 35.000,-/orang/bulan. Terdapat potensi penghematan pengeluaran APBD Kota Tangerang sebesar Rp 92,7 miliar/tahun jika 61,25% peserta JKN PBI APBD yang memiliki kemampuan membayar Rp 35.000,-/orang/bulan dikeluarkan dari kepesertaan PBI. Hasil analisis multivariat menemukan variabel yang dominan mempengaruhi kemampuan membayar iuran JKN adalah pengeluaran non-pangan.","PeriodicalId":427313,"journal":{"name":"Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia","volume":"4 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140374732","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ESTIMASI BIAYA PRODUKTIVITAS YANG HILANG AKIBAT KEMATIAN DINI PASIEN COVID-19 DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING","authors":"Yunik Andriani, S. Sugiyono","doi":"10.7454/eki.v8i2.6294","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/eki.v8i2.6294","url":null,"abstract":"Penyakit COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona 2 (SARS-CoV-2) dengan sindrom masalah pernapasan akut parah. Pandemi virus COVID-19 telah berdampak pada sistem kesehatan dan ekonomi global, termasuk di negara-negara berkembang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan mengestimasi biaya tidak langsung dari produktivitas yang hilang akibat kematian dini pada pasien COVID-19 di RS PKU Muhammadiyah Gamping pada tahun 2021 serta mengetahui karakteristik pasien. Rumah sakit tersebut dipilih menjadi tempat penelitian karena persentase Bed Occupancy Rate (BOR) yang paling tinggi di Kabupaten Sleman pada tahun 2021 yakni mencapai 68,94%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pasien COVID-19 rawat inap di PKU Muhammadiyah Gamping pada tahun 2021 didominasi oleh usia lebih 60 tahun sebanyak 139 (52.26%) pasien dengan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki yakni sebanyak 146 (55%) pasien. Pasien mempunyai nilai rerata rawat inap sebesar 7,56 dengan biaya median sebesar tujuh hari, minimal satu hari dan maksimal 32 hari. Status komorbid pasien yakni sebanyak 195 (73.3) pasien yang terdiagnosa COVID-19 serta memiliki penyakit komorbid dengan persentase paling banyak adalah diabetes melitus sebanyak 96 (36.1) pasien. Hasil ini menunjukkan bahwa biaya produktivitas yang hilang akibat kematian dini pada kasus COVID-19 di RS PKU Muhammadiyah Gamping pada laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh angka kematian dan pendapatan rata-rata yang dominan lebih tinggi pada subjek laki-laki.","PeriodicalId":427313,"journal":{"name":"Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia","volume":"24 26","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140373700","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Zahrina Zahrina, Royasia Vicky Ramadhani, Khairun Nisa’il Hulwah, S. Nurlatifah, Aldi Andalan, Ascobat Gani, Golda Kurniawaty, Ery Setiawan
{"title":"PELAYANAN KESEHATAN PRIMER SEBAGAI GATEKEEPER DAN KEBIJAKAN DISKUSI PEER REVIEW: ANTARA KUALITAS DAN REALITAS UNTUK MENURUNKAN KASUS RUJUKAN NON SPESIALISTIK","authors":"Zahrina Zahrina, Royasia Vicky Ramadhani, Khairun Nisa’il Hulwah, S. Nurlatifah, Aldi Andalan, Ascobat Gani, Golda Kurniawaty, Ery Setiawan","doi":"10.7454/eki.v8i2.5482","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/eki.v8i2.5482","url":null,"abstract":"Hampir 80% sumber dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dibelanjakan dalam klaim di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Keadaan ini mengindikasikan kegagalan fungsi gatekeeper di pelayanan kesehatan primer. Kapitasi berbasis kinerja diterapkan untuk memastikan biaya dan kualitas layanan primer dengan tingkat rujukan non-spesialis (RNS) sebagai salah satu parameter khusus. Kebijakan peer review merupakan diskusi antara BPJS Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Asosiasi Profesi dan Fasilitas kesehatan, Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya (KMKB) provinsi dan cabang serta stakeholder lain yang relevan untuk menentukan diagnosis yang wajib ditangani di FKTP. Hal ini dilakukan untuk mengakomodir dan meningkatkan kemampuan FKTP menangani pasien dan meminimalisir kasus rujukan. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi implementasi diskusi peer review dan menggali lebih dalam kendala, tantangan dan potensi dari kebijakan peer review untuk mengoptimalkan fungsi gatekeeper FKTP. Metode penelitian, yaitu kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam, FGD dan tinjauan literatur. Secara umum kebijakan peer review cukup baik dalam upaya megendalikan kasus rujukan terutama RNS. Namun, hasil evaluasi implementasi kebijakan “diskusi peer review” pada aspek komunikasi adalah masih kurangnya sosialisasi mengenai tata laksana rujukan berjenjang. Sumber daya terutama tenaga, alat dan obat masih belum memadai di FKTP untuk menjalankan kesepakatan peer review. Mekanisme pembayaran menjadi hal penting, misalnya kapitasi menyesuaikan risiko dan kapasitas FKTP ataupun mekanisme insentif. Penetapan PPK pada FKTP, batas dan wewenang medis yang jelas FKTP dan FKRTL. Serta peran, kerjasama dan koordinasi stakeholder perlu ditingkatkan dalam memperkuat prasyarat infrastruktur FKTP.","PeriodicalId":427313,"journal":{"name":"Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia","volume":"59 21","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140376496","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mega Handayani, Laili Rahmatul Ilmi, Zennul Mubarrok
{"title":"EVALUASI PENERAPAN PILOT PROJECT GLOBAL BUDGET SEBAGAI SISTEM PEMBAYARAN KLAIM PADA RSUD WATES","authors":"Mega Handayani, Laili Rahmatul Ilmi, Zennul Mubarrok","doi":"10.7454/eki.v8i1.6370","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/eki.v8i1.6370","url":null,"abstract":"Pembayaran klaim atas layanan kesehatan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan keuangan sebuah rumah sakit. Indonesia telah mengalami beberapa perubahan sistem pembayaran yang berlaku. BPJS Kesehatan memulai studi operasional penerapan sistem pembayaran mixed-method INA-CBGs dan Global Budget sejak tahun 2018 yang terdiri dari tiga tahap di lima kabupaten/kota di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan sistem Global Budget di RSUD Wates sebagai salah satu rumah sakit di Kabupaten Kulon Progo yang menjadi pilot project BPJS-K. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dan pengambilan data dilakukan dengan studi dokumen dan wawancara. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa pada tahun 2021 RSUD Wates mengalami surplus anggaran dan sebaliknya, di tahun 2022 rumah sakit mengalami defisit yang cukup signifikan. Meskipun demikian, efisiensi pembiayaan pelayanan kesehatan di RSUD Wates belum dapat dievaluasi secara keseluruhan dalam pelaksanaan uji coba global budget. Penerapan sistem global budget di RSUD Wates dilakukan pada kondisi yang tidak ideal dimana kondisi pada tahun 2020-2022 terjadi pandemi COVID-19 sehingga data jumlah pasien menjadi kurang relevan sebagai acuan perhitungan anggaran. Selain itu, semua tahapan dalam uji coba belum sepenuhnya dilaksanakan. Koordinasi dan peran dari para pemangku kebijakan diharapkan dapat lebih ditingkatkan agar kompetensi dan efisiensi pelayanan kesehatan rumah sakit menjadi optimal.","PeriodicalId":427313,"journal":{"name":"Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130422582","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DAMPAK GUNCANGAN KESEHATAN TERHADAP KONSUMSI RUMAH TANGGA DI INDONESIA: ADAKAH PERAN ASURANSI KESEHATAN DAN KREDIT MIKRO?","authors":"Rodhiah Umaroh, Listiono Listiono","doi":"10.7454/eki.v8i1.6227","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/eki.v8i1.6227","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh guncangan kesehatan terhadap konsumsi rumah tangga dan bagaimana peran kepemilikan asuransi dan akses kredit mikro dalam menanggulangi dampak gucangan. Variabel utama yansg digunakan sebagai proksi guncangan kesehatan adalah gangguan aktifitas fisik sehari-hari (ADL) yang dialami oleh kepala rumah tangga. Metode evaluasi dampak Propensity Score Matching (PSM) digunakan untuk mengestimasi dampak guncangan kesehatan terhadap konsumsi rumah tangga di Indonesia dengan data Indonesian Family Life Survey (IFLS-5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa guncangan kesehatan secara signifikan berpengaruh terhadap penurunan konsumsi rumah tangga baik pada konsumsi makanan dan bukan makanan. Temuan penting lainnya adalah rumah tangga yang memiliki asuransi kesehatan dan akses pada pinjaman mikro mampu mengurangi dampak negatif dari guncangan kesehatan. Asuransi kesehatan dan akses kredit mikro dapat disimpulkan memiliki peran sebagai coping risk mechanism rumah tangga saat menghadapi krisis guncangan kesehatan.","PeriodicalId":427313,"journal":{"name":"Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia","volume":"262 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132740807","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hanifah Hasnur, Alma Aletta, Febyolla Presilawati, Dedy Saputra
{"title":"Analisis Kinerja FKTP Pemerintah di Era JKN dengan Metode Balanced Scorecard: Studi Kasus di Puskesmas Bandar Baru Tahun 2022","authors":"Hanifah Hasnur, Alma Aletta, Febyolla Presilawati, Dedy Saputra","doi":"10.7454/eki.v8i1.6409","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/eki.v8i1.6409","url":null,"abstract":"Upaya kesehatan di fasilitas kesehatan telah memasuki babak baru di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat ini. Puskesmas Bandar Baru, sebagai salah satu Puskesmas terbesar di Kabupaten Pidie Jaya dengan pendapatan terbesarnya bersumber dari JKN, dituntut untuk memiliki mutu pelayanan kesehatan berkualitas sekaligus mampu melakukan efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) pemerintah dalam hal ini Puskesmas Bandar Baru di era JKN saat ini dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif guna mengumpulkan data primer dan data sekunder untuk perspektif finansial, pelanggan, bisnis internal dan pengembangan. Hasil studi menunjukkan antara lain bahwa Puskesmas Bandar Baru kurang bertumbuh dari perspektif finansial dikarenakan adanya pemekaran puskesmas pembantu di bawahnya. Di sisi lain, Puskesmas tersebut memiliki nilai tingkat ekonominya yang ekonomis (Tek < 100%) di tahun 2019-2020, namun di tahun 2021 tidak ekonomis (Tek =100%). Sementara, nilai tingkat efektivitas-nya tidak efektif (Tev < 100%; 2019-2021), dan nilai tingkat efisiensinya tidak efisien (Tef =100%;2019-2020), dan efisien pada tahun 2021(Tef < 100%). Dari sisi perspektif pelanggan indeks kepuasan terendah pada sarana dan prasarana Puskesmas. Sedangkan, pada perspektif bisnis internal, turn over pegawai tidak tinggi meskipun pelatihan pegawai masih kurang. Diperlukan upaya peningkatan program kesehatan inovatif yang dapat memperbaiki capaian puskesmas, di mana hal ini dalam waktu bersamaan juga dapat meningkatkan jumlah pasien baru guna mencapai pertumbuhan keuangan maksimal Puskesmas Bandar Baru.","PeriodicalId":427313,"journal":{"name":"Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia","volume":"119 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116391309","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}