Sutanto Prasetyo Angkoso, A. Rahmanto, Yulius Slamet
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS INFORMASI PELAYANAN BIDANG AKADEMIK KEPADA MAHASISWA","authors":"Sutanto Prasetyo Angkoso, A. Rahmanto, Yulius Slamet","doi":"10.24198/JMK.V1I2.9563","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JMK.V1I2.9563","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":251017,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Komunikasi","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114601148","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI FENOMENOLOGI TENTANG KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANGGOTA KOMUNITAS ANAK INDIGO INDONESIA","authors":"M. Fauzan, Lucy Pujasari Supratman","doi":"10.24198/JMK.V1I2.11684","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JMK.V1I2.11684","url":null,"abstract":"Tuhan menciptakan setiap manusia dengan sempurna, namun tidak dapat dipungkir bahwa ada manusia yang terlahir tidak sempurna dalam bentuk fisik maupun mental. Hal tersebut dapat menjadi sebuah kekurangan ataupun kelebihan bagaimana cara kita memaknai dirinya sendiri, sama halnya seperti anak indigo. Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mengguraikan konsep diri anggota komunitas anak indigo dalam melakukan komunikasi antarpribadi. Penelitian ini dikaitan dengan orientasi motif masa lalu, masa kini, dan masa akan datang. Informan yang terlibat dalam penelitian ini ada lima anak indigo yang tergabung Komunitas Anak Indigo (KAI). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis data fenomenologi Van Kaam. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa anggota Komunitas Anak Indigo menilai dirinya memiliki konsep diri positif dan negatif yang terbentuk berdasarkan pengalaman interaksi dalam oritentasi masa lalu, masa kini, dan masa akan datang. Anggota Komunitas Anak Indigo (KAI) menilai keberadaan mereka dalam Komunitas Anak Indigo (KAI) mengalami perubahan ke arah yang lebih baik dari berbagai aspek kehidupan pribadi para anggota Komunitas Anak Indigo (KAI).","PeriodicalId":251017,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Komunikasi","volume":"156 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123095372","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KOMUNIKASI TERAPEUTIK CLINICAL INSTRUCTOR DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT","authors":"Ane Herfira, Lucy Pujasari Supratman","doi":"10.24198/jmk.v1i2.11697","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jmk.v1i2.11697","url":null,"abstract":"Clinical Instructor atau pembimbing klinik adalah seorang perawat professional yang terpilih yang ahli dalam praktek klinik keperawatan. Seorang Clinical Instructor memiliki jobdesk yang salah satunya adalah membimbing dan mengarahkan peserta didik. Peserta didik yang dimaksud dalam hal ini adalah mahasiswa yang sedang melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada rumah sakit tersebut. Sesuai dengan jobdesk tersebut, seorang Clinical Instructor harus memiliki pengetahuan yang lebih dalam bidangnya, yaitu kesehatan khususnya keperawatan. Berdasarkan pra penelitian yang dilakukan peneliti, peneliti mensurvey secara langsung bahwa terdapat perbedaan antara pemahaman teori dengan praktik komunikasi terapeutik di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Perbedaan teori dan praktek yang terjadi adalah tentang hubungan komunikasi terapeutik. Dengan adanya kesalahpahaman ini maka teori tentang komunikasi terapeutik dan hubungan terapeutik ini akan terus menerus salah pemahaman kedepannya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus. Data dari penelitian ini diperolah dari hasil wawancara, observasi dan juga dokumentasi. Informan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara snowball sampling. Peneliti bertemu dengan satu clinical instructor untuk dijadikan informan. Informan berikutnya didapatkan dari rekomendari yang diberikan oleh informan pertama. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemahaman dan penerapan komunikasi terapeutik oleh clinical instructor di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat ini dirasa masih kurang. Beberapa clinical instructor masih ada yang kurang memahami tentang teknik komunikasi non-terapeutik, komunikasi paraverbal dan juga tentang hubungan terapeutik. Selain itu untuk penerapan teknik komunikasi non-terapeutik dan komunikasi verbal dirasa masih kurang maksimal. Komunikasi non-terapeutik dikatakan seperti komunikasi seperti biasa atau untuk di rumah sakit tersebut sering disebut dengan istilah komunikasi sosial.","PeriodicalId":251017,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Komunikasi","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122252817","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MANAJEMEN KOMUNIKASI DI CALL CENTER TELKOM 147 KOTA SEMARANG","authors":"Aditiya Rezananda","doi":"10.24198/JMK.V2I1.11816","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JMK.V2I1.11816","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":251017,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Komunikasi","volume":"93 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131616672","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KONSEP DIRI SISWI-SISWI PENYANDANG TUNARUNGU DAN TUNAWICARA SLB NEGERI CICENDO BANDUNG","authors":"Dina Khairani","doi":"10.24198/jmk.v2i1.12038","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jmk.v2i1.12038","url":null,"abstract":"Dalam komunikasi interpersonal, konsep diri seseorang akan mempengaruhi tingkah lakunya. Dari tingkah laku ini, kita dapat melihat apakah seseorang tersebut memiliki konsep diri positif ataukah memiliki konsep diri negatif. Pengamatan untuk mengetahui kecenderungan positif atau negatif dari konsep diri dilakukan kepada siswi-siswi penyandang tunarungu dan tunawicara SLB Negeri Cicendo Bandung menggunakan metode penelitian kualitatif, studi deskriptif. Data primer didapatkan melalui observasi terang-terangan dan tersamar, dan wawancara semiterstruktur kepada informan kunci dan significant others. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan kunci tidak dapat dinyatakan secara utuh memiliki konsep diri positif maupun konsep diri negatif, karena saat memenuhi satu ciri-ciri konsep diri positif, belum tentu seseorang memenuhi semua ciri-ciri konsep diri positif, dan jika salah satu ciri-ciri konsep diri positif tidak terpenuhi, belum tentu semua ciri-ciri konsep diri positif tidak dapat terpenuhi.","PeriodicalId":251017,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Komunikasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130561245","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemasaran empatik sebagai strategi komunikasi merek di masa pandemi Covid-19","authors":"Yuliani Dewi Risanti, Renata Anisa, P. Prihandini","doi":"10.24198/jmk.v5i2.32745","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jmk.v5i2.32745","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":251017,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Komunikasi","volume":"131 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128342564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efektivitas strategi komunikasi pemasaran celebrity endorsement di Instagram terhadap generasi Z","authors":"Nadia Febriani","doi":"10.24198/jmk.v5i2.27682","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jmk.v5i2.27682","url":null,"abstract":"Celebrity endorsement is one of the marketing communication strategies used by brands or companies, involving well-known person and their social media status to promote a product or service by content review as a promotional campaign to their followers. Recent articles said that Generation Z as the dominant consumer has different characteristics from the previous generation which no longer believes the form of endorsement as promotional messages. This study aims to find out and prove the perceptions of Generation Z (born in 1995-2010) for the effectivity of the celebrity endorsement marketing strategy. The method used in this study is a mixed method sequential explanatory strategy which conducts the quantitative data collection and continued by qualitative data results analysis. The sample conducts 100 students from Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran whose born at 2000-2002. The result showed that Generation Z’s evaluation of the effectiveness of using the form of celebrity endorsement is relatively low. Several reason concludes that endorsement forms contains monotonous and non-creative content creation, incompetence of the celebrity endorsement that did not match the brand categories & values, the reviews that are not actually based by daily using, the overcontent of endorsement post, and the bad visuals quality. Generation Z also suggested some of the good celebrity endorsement practices such as @joviadhiguna, @rezachandika, @ ojmo, @agunghapsah, and so on.","PeriodicalId":251017,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Komunikasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129928066","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi fenomenologi tentang motif dan aturan pertemanan virtual di kalangan pengguna Twitter","authors":"I. Lestari, Yun Fitrahyati Laturrakhmi","doi":"10.24198/jmk.v5i2.29290","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jmk.v5i2.29290","url":null,"abstract":"Berbagai diskusi keilmuan telah mengkonfirmasi bahwa kehadiran new media berdampak secara signifikan terhadap bagaimana komunikasi digunakan untuk membangun dan memelihara hubungan. Demikian pula pada konteks hubungan pertemanan yang tidak lagi bergantung pada komunikasi offline face-to-face dan melibatkan identitas riil individu di dalamnya untuk dapat terbangun dan terjaga keberlangsungannya. Hasil literature review menunjukkan bahwa studi-studi tentang hubungan pertemanan lebih banyak berfokus pada bagaimana hubungan dibangun dan dipelihara, sedangkan studi yang mengarah pada bagaimana aturan dibangun di dalam hubungan pertemanan masih relatif terbatas. Di sisi lain, aturan (rules) merupakan salah satu komponen penting dalam menentukan bagaimana hubungan berjalan atau bahkan terputus. Mencermati kondisi tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengeksplorasi dan mendeskripsikan bagaimana bentuk aturan pada hubungan pertemanan (close-friendship) yang dibangun melalui akun virtual anonim di media sosial twitter serta kaitannya dengan motif yang mendasari dibangunnya hubungan tersebut. Di bawah kerangka konsep fenomenologi sosial, penelitian ini melibatkan empat wanita yang merupakan pengguna twitter dengan akun anonim. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui twitter dengan akun anonim, masing-masing informan telah membangun hubungan friendship of reciprocity dengan mutual-nya sebab di dalam hubungan tersebut telah muncul mutual positive regards melalui adanya kepercayaan, dukungan emosional, dan keberbagian minat. Ditemukan pula bahwa perbedaan motif yang mendasari dibangunnya hubungan pertemanan dengan akun anonim tersebut memunculkan bentuk aturan yang berbeda. Berdasarkan penelitian ini, rekomendasi yang diberikan untuk penelitian selanjutnya yaitu perlunya melakukan eksplorasi terhadap aturan dalam jenis hubungan cross-sex friendship relationship maupun romantic relationship yang dibangun melalui akun anonim pada media sosial.","PeriodicalId":251017,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Komunikasi","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122722897","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemasaran produk UMKM melalui media sosial dan e-commerce","authors":"Putri Trulline","doi":"10.24198/jmk.v5i2.32746","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jmk.v5i2.32746","url":null,"abstract":"In the crisis that occurred in 1998, the actors of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) were not significantly affected and even became a support in maintaining national economic stability. However, during the Covid-19 pandemic, all sectors felt the impact, including MSME players who felt the impact the most. The presence of social media and e-commerce can certainly help MSME players to be able to survive and market their products during the Covid-19 pandemic. This study aims to determine how MSME actors use social media and e-commerce to market their products during the Covid-19 pandemic. The method used in this research is a qualitative descriptive method, data collection techniques are carried out by interviews, observation, focus group discussions and literature studies, the key informants in this study are SMEs in the culinary field in several cities in West Java, Gojek account executives and academics. The results showed that the culinary sector MSME actors have started using social media such as Instagram and e-commerce such as Gofood and GrabFood to market their products, some MSMEs have even mastered various features on social media such as Instagram which are intended for business, resource MSME players have become one of the factors that determine how social media and e-commerce can be managed properly which has implications for the possibility of an increase in turnover, good management of social media and e-commerce is also recognized by MSME actors to increase sales turnover in the midst of a pandemic. the current Covid-19.","PeriodicalId":251017,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Komunikasi","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131053015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Konstruksi makna proses kreatif pada kreator di biro iklan","authors":"T. K. Wirakusumah","doi":"10.24198/jmk.v5i2.33020","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jmk.v5i2.33020","url":null,"abstract":"Artikel dengan judul konstruksi makna proses kreatif pada kreator di biro iklan bermaksud untuk memahami makna yang dikonstruksi oleh kreator iklan tentang proses kreatif yang mereka alami ketika membuat karya iklan. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah bagaimana kreator iklan mengkonstruksi proses kreatif yang mereka alami ketika bekerja membuat karya iklan menurut pandangan mereka sendiri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan tradisi fenomenologi. Subjek penelitian yang dipilih adalah kreator iklan di Bandung dan Jakarta sebanyak 12 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam. Sejumlah pertanyaan yang diajukan dibuat dalam bentuk daftar pertanyaan terbuka dan berlangsung dalam suasana informal. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tahapan yang lazim dilewati dalam pembuatan iklan di biro iklan adalah mengumpulkan informasi, menggunakan informasi, melakukan brainstorming, mengembangkan gagasan, melakukan review, eksekusi, artworking, presentasi, dan produksi. Dalam tahapan-tahapan pembuatan iklan yang dilalui oleh informan, ternyata proses kreatif yang berlangsung dalam diri informan tidak hanya terpusat pada salah satu tahap saja tapi tersebar pada semua tahapan dengan corak rangsangan yang khas. Kreator Iklan telah mengembangkan proses kreatif mereka berdasarkan berbagai jenis rangsang; yaitu proses kreatif berdasarkan rangsang rujukan data, proses kreatif berdasarkan rangsang pengalaman lama, proses kreatif berdasarkan rangsang pertukaran gagasan dan argumentasi, proses kreatif berdasarkan rangsang pengalaman baru, proses kreatif berdasarkan rangsang tidak terduga, proses kreatif berdasarkan rangsang kendala teknis, dan proses kreatif berdasarkan rangsang kompromi dengan klien. Saat kreativitas berproses, faktor eksternal seperti lingkungan kerja dan waktu ternyata memberikan dukungan pada kinerja kreatif para kreator. ","PeriodicalId":251017,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Komunikasi","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133126801","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}