{"title":"PELAKSANAAN TUGAS KADER TUBERKULOSIS DI KABUPATEN BADUNG TAHUN 2019","authors":"N. Anggraeni, Made Pasek Kardiwinata","doi":"10.24843/ach.2020.v07.i01.p06","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/ach.2020.v07.i01.p06","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Upaya pengendalian secara pasif oleh petugas kesehatan masih belum dapat menekan angka tuberkulosis di Kabupaten Badung. Dibutuhkan adanya kegiatan penemuan kasus secara aktif serta pendampingan pasien selama menjalani pengobatan lengkap yang lebih optimal, tidak hanya dari petugas pemegang program namun juga dibutuhkan peran serta dari masyarakat, salah satunya adalah dengan memanfaatkan tenaga kader. Keberhasilan pelaksanaan tugas kader memiliki peran penting dalam membangun kerja sama dengan petugas kesehatan untuk menekan kejadian tuberkulosis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan tugas kader TB di Kabupaten Badung tahun 2019. Desain penelitian ini adalah observasional cross-sectional deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh kader TB yang ada di Kabupaten Badung berjumlah 50 orang. Data diperoleh dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan tugas kader TB masih kurang yang disebabkan oleh kurangnya keterlibatan kader TB dalam pendampingan pengobatan. Diantara pelaksanaan tugas yang kurang tersebut, dijumpai temuan bahwa kader TB yang berjenis kelamin laki-laki, memiliki pekerjaan selain sebagai kader TB serta memiliki tingkat pengetahuan baik, cenderung memiliki pelaksanaan tugas yang baik. Disarankan bagi instansi terkait dalam perekrutan kader selanjutnya agar lebih memprioritaskan kader berjenis kelamin laki-laki dikarenakan kebanyakan tugas dari kader TB berada di luar ruangan. \u0000Kata Kunci : Pelaksanaan tugas, Kader, TB \u0000ABSTRACT \u0000Passive control efforts by health workers still cannot reduce the rate of tuberculosis in Badung Regency. Active case-finding activities are needed as well as mentoring patients while undergoing more optimal complete treatment, not only from program officers but also from the community's participation, one of which is to use community TB workers. The successful implementation of work perfomance community TB workers has a very important role in building cooperation with health workers to reduce the incidence of tuberculosis. This study aims to determine the Implementation of Work Perfomance Community TB Workers in Badung Regency 2019. The design of this study was cross-sectional observational descriptive. The sample in this study was that all tuberculosis cadres in Badung Regency gathered 50 people. Data obtained by interview techniques using questionnaires. The results showed that the implementation of TB cadre assignments was still lacking caused by the involvement of TB cadres in treatment assistance. Among the implementation of these lacking tasks, found the finding that TB cadres who are male, have jobs other than as TB cadres and have a good level of knowledge, need to have good implementation tasks. Furthermore, further submissions for male cadres greater than the TB cadre assignments were outdoors. \u0000Key Word : Job, cadre, TB","PeriodicalId":158666,"journal":{"name":"ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH","volume":"5 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132482744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Made Mas Dwi Purwaningrat, Pande Putu Januraga, P. A. Indrayathi
{"title":"HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN ATAS PELAYANAN YANG DIBERIKAN OLEH DOKTER RESIDEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2017","authors":"Ni Made Mas Dwi Purwaningrat, Pande Putu Januraga, P. A. Indrayathi","doi":"10.24843/ach.2017.v04.i02.p01","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/ach.2017.v04.i02.p01","url":null,"abstract":"ABSTRAKSalah satu faktor yang paling mempengaruhi kepercayaan pasien adalah kualitas pelayanan yang diberikan, dimana pentingnya karakteristik pasien sebagai penentu utama pembentukan persepsi terhadap suatu pelayanan di rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik pasien terhadap tingkat kepercayaan pasien atas pelayanan yang diberikan oleh dokter residen. Penelitian ini dilakukan di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUP Sanglah Denpasar. Desain penelitian menggunakan rancangan Cross Sectional analitik kuantitatif. Sampel diambil dengan teknik consecutive sampling sebanyak 109 responden. Analisis data dilakukan dengan uji statistik Chi Square Fisher Exact’s untuk melihat hubungan karakteristik pasien terhadap tingkat kepercayaan atas pelayanan yang diberikan oleh dokter residen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara karakteristik pendidikan pasien (p=0,014) dan karakteristik umur (p=0,043) dengan tingkat kepercayaan pasien atas pelayanan dokter residen. Tetapi tidak ada hubungan antara jenis kelamin (p=0,104) dan pekerjaan (p=0,751) dengan tingkat kepercayaan pasien atas pelayanan dokter residen. Karakteristik umur responden rata-rata 42,02 pada kelompok umur ? 45 tahun, jenis kelamin perempuan, pasien lebih banyak berpendidikan SMA/SMK dan berstatus bekerja. Pasien memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi atas pelayanan dokter residen (82,57%). Ada hubungan antara karakteristik pendidikan dan karakteristik umur dengan tingkat kepercayaan pasien atas pelayanan dokter residen. Untuk mencapai target kepercayaan pelanggan, dapat dilakukan dengan menjelaskan pelayanan yang diberikan oleh dokter residen kepada pasien yang memiliki umur lanjut usia serta berpendidikan rendah.Kata Kunci : Kepercayaan Pasien, Rumah Sakit, Karakteristik \u0000ABSTRACTPatient’s Trust is one factors that influences the quality of services provided by hospital. In order to determine the level of patient trust, hospital needs to comprehend the characteristic of patients for decision making related to services provides by the hospital. The purpose of this study was to find out the relationship of patient characteristic towards level of trust for the service provided by resident doctors. This research was conducted in class III inpatient room at Sanglah Hospital Denpasar. This study is a cross sectional with quantitative approach. Samples were taken by consecutive sampling technique with 109 respondents. Data analysis was performed with Chi Square Exact’s Statistical Test to find out the relationship of patient characteristics toward level of trust in the services provided by resident doctors. Patient characteristic in this study include age, sex, education, and occupation. Study found that 90 respondents (82,57%) had high level of trust in the services provided by resident doctors .There was a relationship between the characteristics of patient education (p=0.014) and age characteristics (p=0.043) with the level of patient trust in t","PeriodicalId":158666,"journal":{"name":"ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127675531","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEAKTIFAN PESERTA POSYANDU LANSIA MENGIKUTI POSYANDU LANSIA DESA SUDIMARA DAN DESA GUBUG KABUPATEN TABANAN 2019","authors":"N. Saadah, D. Lubis","doi":"10.24843/ach.2019.v06.i02.p06","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/ach.2019.v06.i02.p06","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Meningkatkan derajat kesehatan lansia merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh pemerintah. Salah satu upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan lansia adalah posyandu lansia. Perilaku peserta posyandu lansia berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan ditentukan oleh tiga faktor. Di antara ketiga faktor tersebut, faktor dukungan keluarga sangat penting karena sebagai faktor penguat dari perilaku seseorang. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan keaktifan peserta posyandu lansia mengikuti posyandu lansia di desa Sudimara dan Gubug kabupaten Tabanan 2019. Variabel dependent penelitian ini adalah dukungan keluarga yang terdiri dari sub variable dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasional. Variabel independen penelitian ini adalah keaktifan peserta posyandu lansia. Desain penelitian ini menggunakan crossectional. Populasi adalah seluruh lansia yang tercatat di 2 desa yaitu Desa Sudimara dan Desa Gubug berjumlah 113 lansia. Data dianalisis dengan uji chi square dan diolah dengan menggunakan software komputer. Responden mendapat dukungan baik dari keluarganya secara emosional dan penghargaan, instrumental, dan juga dukungan informasional. Responden dalam penelitian ini aktif mengikuti kegiatan posyandu lansia yaitu sebanyak 73 responden (64,6%). Hubungan dukungan keluarga secara umum tidak berpengaruh secara statistik dengan keaktifan peserta posyandu lansia (p=0,319; 95%CI OR= 0,683-3,215; OR=1,48). \u0000Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Emosional, Instrumental, Informasional, Lansia.","PeriodicalId":158666,"journal":{"name":"ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115678054","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Putu Candra Semara Putri, Desak Putu Yuli Kurniati
{"title":"DETERMINAN PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN SEKS PADA ANAK USIA DINI DI DESA KUTAMPI KALER TAHUN 2019","authors":"Putu Candra Semara Putri, Desak Putu Yuli Kurniati","doi":"10.24843/ach.2019.v06.i02.p08","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/ach.2019.v06.i02.p08","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Maraknya kasus kekerasan seksual pada anak menunjukkan pentingnya sebuah tindakan pencegahan berupa pemberian pendidikan seks sejak usia dini yang bertujuan untuk mengurangi resiko anak mengalami tindakan kekerasan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku ibu dalam memberikan pendidikan seks pada anak usia dini di desa Kutampi Kaler tahun 2019. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2019 di lingkungan desa Kutampi Kaler dengan menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dimana sampel yang digunakan adalah ibu yang memiliki anak usia dini berumur 3-5 tahun di lingkungan desa Kutampi Kaler yang berjumlah 73 responden. Data yang diperoleh merupakan data primer yang didapat dari hasil pengisian kuesioner oleh responden. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara perilaku ibu dalam memberikan pendidikan seks pada anak usia dini dengan pengetahuan, persepsi dan tingkat pendidikan. Tidak ada hubungan antara perilaku ibu dalam memberikan pendidikan seks pada anak usia dini dengan sosial ekonomi, Paparan sumber informasi dan pengalaman pendidikan seks ibu. \u0000Kata kunci : pendidikan seks, peran ibu, anak usia dini","PeriodicalId":158666,"journal":{"name":"ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH","volume":"140 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116476722","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI RUMAH SAKIT UMUM, KOTA DENPASAR","authors":"Kadek Eni Dwiari, Partha Muliawan","doi":"10.24843/ach.2019.v06.i02.p02","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/ach.2019.v06.i02.p02","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Rumah sakit merupakan suatu industri jasa dengan berbagai potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja, sehingga diperlukan upaya meminimalisir risiko bahaya di rumah sakit dengan pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS). Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan cross-sectional, bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan K3RS. Penelitian dilakukan di satu rumah sakit umum yang terletak di Kota Denpasar pada bulan Maret 2019. Sampel penelitian ini berjumlah 187 responden yang dipilih dengan teknik proportionate stratified random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 53,48% responden mengaku melaksanakan K3RS yang baik. Hasil uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan antara jenis kelamin, sikap, kebijakan, kepemimpinan dan ketersediaan sarana prasarana K3RS terhadap pelaksanaan K3RS (p<0,05). Berdasarkan hasil analisis multivariabel, sikap merupakan faktor individu yang paling signifikan berpengaruh terhadap pelaksanaan K3RS responden (adjusted PR=1,59; 95% CI 1,11-2,30).","PeriodicalId":158666,"journal":{"name":"ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH","volume":"129 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121919719","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TABANAN II TAHUN 2019","authors":"Ida Ayu Karina Diantari, I. M. Sutarga","doi":"10.24843/ach.2019.v06.i02.p04","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/ach.2019.v06.i02.p04","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Presentase kematian akibat diabetes di Indonesia merupakan yang tertinggi kedua setelah Sri Lanka. Salah satu perilaku pengendalian DM yaitu kepatuhan minum obat. Kepatuhan pengobatan yang rendah dapat mengakibatkan peningkatan penyakit komplikasi dan risiko rawat inap. Puskesmas Tabanan II merupakan puskesmas yang memiliki jumlah kunjungan pasien DM tipe 2 terbanyak di Kabupaten Tabanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan minum obat pada pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Tabanan II. Desain penelitian merupakan observasional deskripstif dengan menggunakan rancangan studi cross sectional untuk menggambarkan kepatuhan minum obat pada pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Tabanan II. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode systematic random sampling. Penelitian ini menggunakan analisis inferensial berupa analisis univariat dan analisis bivariat. Sampel dalam penelitian ini yaitu pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Tabanan II. Hasil analisis memperlihatkan bahwa dari 69 responden, 52 responden (75,36%) dikategorikan patuh dan 17 responden (24,64%) sisanya dikategorikan tidak patuh. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, jenis obat yang dikonsumsi, lama menderita DM, dan dukungan keluarga. Disarankan agar puskesmas dapat meningkatkan edukasi terkait pentingnya dukungan keluarga kepada keluarga pasien DM tipe 2 agar kepatuhan minum obat dapat meningkat. \u0000Kata Kunci : Diabetes Melitus, Kepatuhan Minum Obat, Dukungan Keluarga","PeriodicalId":158666,"journal":{"name":"ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130919198","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN PERILAKU AMAN BURUH BANGUNAN DI KABUPATEN BADUNG TAHUN 2019","authors":"Kezia Leditia Supardi, Partha Muliawan","doi":"10.24843/ach.2019.v06.i02.p05","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/ach.2019.v06.i02.p05","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Pengawasan merupakan faktor penting yang menguatkan timbulnya perilaku seseorang dalam bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dengan perilaku aman (safety behavior) dalam mencegah kecelakaan kerja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian analitik menggunakan rancangan cross-sectional. Responden pada penelitian ini berjumlah 213 orang yang dipilih dengan metode systematic random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berperilaku tidak aman (51,64%). Terdapat hubungan antara pengawasan K3 (OR=3,21; 95% CI=1,809-5,681; p=0,000) dan pengetahuan keselamatan kerja (OR=1,88; 95% CI=1,049-3,368; p=0,034). Faktor yang paling bermakna dalam mempengaruhi perilaku aman adalah pengawasan K3. Selain itu, responden yang memiliki persepsi pengawasan K3 yang baik maka 3,2 kali akan berperilaku lebih aman dibandingkan responden yang memiliki persepsi pengawasan K3 yang kurang baik. Peneliti menyarankan bagi pekerja untuk selalu menaati peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan, pengawas perlu meningkatkan pengawasan dan melakukan monitoring evaluasi terhadap perilaku pekerja supaya terjadi perubahan perilaku. \u0000Kata Kunci : Perilaku Aman, Pengawasan, Konstruksi","PeriodicalId":158666,"journal":{"name":"ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH","volume":"110 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132798437","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
N. Dewi, I. Subrata, Made Pasek Kardiwinata, N. K. Ekawati
{"title":"TINGKAT DEPRESI MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2019","authors":"N. Dewi, I. Subrata, Made Pasek Kardiwinata, N. K. Ekawati","doi":"10.24843/ach.2019.v06.i02.p01","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/ach.2019.v06.i02.p01","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Depresi merupakan penyakit gangguan mental yang ditandai dengan penurunan mood, perasaan bersalah serta menarik diri dari kehidupan sosial. Depresi dapat terjadi pada semua kelompok umur termasuk mahasiswa. Penelitian yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Muhamdiyah Sumatra Utara mendapatkan hasil bahwa mahasiswa yang mengalami depresi dalam menyusun skripsi sebesar 23.80%. Tingginya prevalensi depresi tersebut, serta belum adanya penelitian terkait hal ini di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, menunjukkan bahwa penelitian ini penting dilakukan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat depresi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang menyusun skripsi. Desain penelitian ini adalah cross sectional desktiptif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 mahasiswa yang diukur menggunakan kuisioner BDI II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana sebesar 27.50% mengalami depresi ringan, 11.25% mengalami depresi sedang. Hasil ini menunjukkan bahwa prevalensi depresi mahasiswa yang menyusun skripsi cukup tinggi. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan preventif dan promotif untuk menurunkan kejadian depresi pada mahasiswa.","PeriodicalId":158666,"journal":{"name":"ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128837582","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IMPLEMENTASI PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DARI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN MELALUI SISTEM BANK SAMPAH DI RSU SURYA HUSADHA DENPASAR BALI","authors":"Khairul Hamdi, I. Purnama","doi":"10.24843/ach.2019.v06.i02.p09","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/ach.2019.v06.i02.p09","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Dari hasil observasi implementasi pengelolaan limbah B3 dengan sistem bank sampah pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Kehutanan RI No 56 Tahun 2015 Pasal 38 di RSU Surya Husadha tidak semua jenis limbah B3 bisa dilakukan pengelolaan karena kendala pada sarana dan prasarana, limbah B3 yang bisa dilakukan desinfeksi adalah infusan bekas dan kemasan cairan Hemodialisa. Hasil implementasi pengelolaan limbah B3 dapat menggunakan mekanisme sistem bank sampah sehingga proses pengelolaan dan administrasi tercatat dengan baik. Pemasukan pengelolaan limbah non B3 infusan bekas dan kemasan cairan Hemodialisa dari bulan Desember 2018 sampai dengan April 2019 mencapai Rp2.304.442,-/Bulan tidak sesuai dengan perhitungan estimasi yang mencapai Rp 4.200.000/Bulan karena dipengaruhi dengan jumlah kunjungan. Faktor penghambatan dalam implementasi program ini adalah sumberdaya manusia yang terbatas, sarana dan prasarana belum memadai seperti tidak ada alat pencabut jarum suntik dengan spuit bekas dan tidak tersedia alat penghancur ampul kaca kemasan bekas B3, Uji limbah cair tidak memenuhi baku mutu.Belum adanya pelarut yang sesuai dengan sifat pencemar dan dapat menghilangkan zat pencemar yang dapat dibuktikan secara ilmiah. \u0000Kata Kunci : Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor 56 Tahun 2015, Bank Sampah","PeriodicalId":158666,"journal":{"name":"ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH","volume":"106 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121868057","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGOLAHAN SAMPAH DI TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU-3R (TPST-3R) DESA KESIMAN KERTALANGU KOTA DENPASAR","authors":"Gede Asri Rama, S. Purnama","doi":"10.24843/ach.2017.v04.i01.p02","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/ach.2017.v04.i01.p02","url":null,"abstract":"ABSTRACTOne of the models applied by Denpasar City in waste management is the 3R Integrated Waste Management Site (TPST-3R) in Kesiman Kertalangu Village, Denpasar City. Some obstacles to the implementation of waste management at TPST-3R such as the lack of community participation in waste management. The purpose of this study was to determine the factors that influence the level of community participation in waste management in TPST-3R in Kesiman Kertalangu Village, Denpasar. The design of this study used analytic observational research, using a quantitative approach with a cross sectional design. The place of this study was in TPST-3R in Kesiman Kertalangu Village, Denpasar City, the sample size in this study was 84 heads of households. The results showed that the proportion of community participation in waste management was 38.10%. Factors that significantly influence community participation on waste bank are community knowledge and support from the community leaders (OR = 7.76; 95% CI = 2.19-27.58; p = 0.002) and (OR = 20.26; 95% CI = 5.10-, respectively.Keywords: Waste management, waste bank, level of participation.","PeriodicalId":158666,"journal":{"name":"ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121441710","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}