Ners MudaPub Date : 2022-08-20DOI: 10.26714/nm.v3i2.6305
Saidatul Umah, A. Samiasih
{"title":"Meningkatkan kualitas tidur anak penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut dengan terapi pijat bayi","authors":"Saidatul Umah, A. Samiasih","doi":"10.26714/nm.v3i2.6305","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/nm.v3i2.6305","url":null,"abstract":"Proses pematangan otak terjadi ketika bayi tidur. anak yang kurang tidur akan menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga anak mudah sakit. Saat ini berbagai terapi untuk mengatasi masalah tidur bayi sudah banyak dikembangkan, salah satu cara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tidur bayi yaitu dengan pijatan bayi yang membantu merangsang kekebalan, sehingga bisa membantu melawan infeksi. Sentuhan dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan adanya kontak tubuh yang berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi. Metode penulisan yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu menggambarkan tentang proses keperawatan dengan memfokuskan pada salah satu masalah penting dalam kasus yang dipilih yaitu asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan pola tidur. Kriteria responden dalam studi kasus ini yaitu anak balita usia 2 – 4 tahun. Sampel yang diambil berjumlah 2 anak dengan dilakukan intervensi pemijatan selama 10 – 15 menit. Pengumpulan data menggunakan rekam medik, wawancara, observasi serta peran aktif dalam pemberian asuhan keperawat Responden 2 Alat yang digunakan adalah lembar observasi pemantauan tidur dan terjaga anak. Setelah dilakukan intervensi pada kedua responden dapat di gambarkan bahwasanya respon kedua anak setelah dilakukan pemijatan bayi pada ke dua anak terjadi peningkatan kualitas tidur dari sebelum dilakukan pemijatan rata-rata terjadi kenaikan 2 jam lama tidur malam dan intensitas terbangun terjadi penurunan rata-rata 2 kali saat tidur malam. Responden anak dengan masalah keperawatan gangguan pola tidur akan sangat efektif untuk meningkatkan kualitas tidur dengan intervensi pemijatan bayi yang di berikan 1 jam sebelum tidur. Aplikasi pemijatan bayi pada anak agar bisa di terapkan pada semua responden anak yang kesulitan saat tidur.","PeriodicalId":132569,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132246723","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ners MudaPub Date : 2022-08-20DOI: 10.26714/nm.v3i2.6260
Rahmalia Maharningtyas, Dewi Setyawati
{"title":"Penerapan kompres air hangat untuk menurunkan suhu tubuh pada anak dengan demam typhoid","authors":"Rahmalia Maharningtyas, Dewi Setyawati","doi":"10.26714/nm.v3i2.6260","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/nm.v3i2.6260","url":null,"abstract":"Typhoid merupakan infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella enterica serovar typhi (S typhi). Hipertermi atau demam adalah keadaan dimana seorang individu mengalami peningkatan suhu tubuh di atas 37,8oC peroral atau 38,8oC per rektal karena faktor eksternal. Demam pada anak biasanya perawat melakukan tindakan salah satunya yaitu dengan kompres air hangat. Tujuannya untuk mengetahui penurunan suhu tubuh dengan pemberian kompres air hangat. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan mengaplikasikan kompres air hangat selama 15 menit pada daerah pembuluh darah besar seperti axila. Sampel yang diambil 2 orang dan dikelola secara bertahap dan teratur. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi serta peran aktif dalam pemberian asuhan keperawatan. Alat yang digunakan adalah thermometer dan alat tulis. Setelah dilakukan tindakan kompres air hangat kepada 2 pasien selama 3 hari mendapatkan hasil bahwa suhu tubuh responden mengalami penurunan hingga mencapai normal. Kompres air hangat mampu menurunkan suhu tubuh pada anak dengan demam typhoid.","PeriodicalId":132569,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132838424","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ners MudaPub Date : 2022-08-20DOI: 10.26714/nm.v3i2.8266
Dhia Ramadhani Wijayanti, W. Warsono
{"title":"Penerapan buerger allen exercise meningkatkan perfusi perifer pada penderita diabetes melitus tipe II","authors":"Dhia Ramadhani Wijayanti, W. Warsono","doi":"10.26714/nm.v3i2.8266","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/nm.v3i2.8266","url":null,"abstract":"Diabetes Melitus adalah penyakit menahun (kronis) berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan gula darah melebihi batas normal. Kaki diabetis dengan ulkus menjadi salah satu komplikasi tersering dari sekian banyak komplikasi yang dapat dialami penyandang Diabetes. Kaki diabetis diawali dengan munculnya tanda dan gejala resiko gangguan perfusi perifer. Masalah ini tidak hanya berdampak terhadap fisik namun juga dapat berdampak terhadap kualitas hidup penderita Diabetes. Penatalaksanaan farmakologis disertai dengan penatalaksanaan non farmakologis berupa perubahan pola perilaku seperti pemberian aktivitas fisik Buerger Allen Exercise dapat dilakukan penderita Diabetes dirumah secara mandiri. Buerger Allen Exercise adalah latihan gerak bervariasi pada tungkai bawah dengan memanfaatkan gaya gravitasi yang dilakukan secara bertahap dan teratur. Gangguan darah ke perifer dapat diketahui melalui pemeriksaan Angkle-Brachial Index. Studi kasus ini bertujuan untuk menilai pengaruh Buerger Allen Exercise terhadap penurunan resiko perfusi perifer dengan penilaian Ankle Brachial Index (ABI) pada penderita Diabetes Melitus tipe 2. Studi kasus dengan mengaplikasikan evidence based practice nursing Buerger Allen Exercise pada dua kasus kelolaan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi klien diabetes tipe II dengan pengobatan teratur, skor nilai angkle-brachial indeks (ABI) 0,4 – 0,89, berumur 40-60 tahun baik laki-laki maupun perempuan dan mengikuti seluruh program latihan yang telah disetujui bersama. Buerger Allen Exercise dilakukan sebanyak 6 kali selama 6 hari dengan durasi 15 menit, pengukuran menggunakan stetoskop dan sphmomanometer sebelum dan sesudah pemberian latihan. Hasil studi menunjukan adanya peningkatan nilai Angkle-Brachial Index selama 6 hari pada studi kasus 1 dengan rata-rata peningkatan sebesar 4,1 dan pada studi kasus 2 rata-rata peningkatan sebesar 5,8. Variasi gerakan dan gaya grafitasi pada Buerger Allen Exercise mampu untuk memperbaiki dan meningkatkan sirkulasi darah hingga ke perifer ditandai dengan peningkatan nilai Angkle-Brachial Index","PeriodicalId":132569,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"207 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121737712","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ners MudaPub Date : 2022-08-20DOI: 10.26714/nm.v3i2.9395
Uun Rahmatilah, Ari Yanto, Khoiriyah Khoiriyah
{"title":"Gambaran volume tidal pasien yang terpasang ventilator dengan close suction","authors":"Uun Rahmatilah, Ari Yanto, Khoiriyah Khoiriyah","doi":"10.26714/nm.v3i2.9395","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/nm.v3i2.9395","url":null,"abstract":"Pasien yang terpasang ventilasi mekanik dan endotrachealtube (ETT) dapat mengalami hambatan mekanisme batuk alami. Untuk mengeluarkan sekret diperlukan bantuan tindakan suction. Salah satu tindakan suction yang dapat dilakukan yaitu dengan close suction. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui penurunan tidal volume setelah dilakukan tindakan close suction. Metode studi kasus ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan. Subjek studi kasus berjumlah 1 pasien yang berjenis kelamin laki-laki berusia 52 tahun di ruang ICU RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran. Pengukuran tidal volume sebelum dan sesudah dilakukan close suction selama 15 detik sebanyak 6 kali selama 3 hari. Sebelum dilakukan tindakan suction dilakukan hiperoksigenasi. Hasil studi kasus setelah dilakukan tindakan close suction menunjukan adanya penurunan tidal volume. Close suction mampu menurunkan tidal volume karena saat dilakukan tindakan suction di mana selang suction di masukan ke dalam ETT dan mulut pasien kemudian dilakukan penarikan/pengeluaran sekret dan dilakukan penghisapan lendir tidak hanya lendir yang terhisap, tetapi suplai oksigen yang masuk ke saluran napas juga ikut terhisap sehingga tidal volume pasien juga mengalami penurunan. Diharapkan perawat mampu menerapkan close suction pada pasien dengan gangguan bersihan jalan napas untuk meningkatkan oksigenasi","PeriodicalId":132569,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126447449","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ners MudaPub Date : 2022-08-20DOI: 10.26714/nm.v3i2.8240
Alifia Ingesti Augin, Edy Soesanto
{"title":"Penurunan tekanan darah pasien hipertensi menggunakan terapi rendam kaki air hangat dengan campuran garam dan serai","authors":"Alifia Ingesti Augin, Edy Soesanto","doi":"10.26714/nm.v3i2.8240","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/nm.v3i2.8240","url":null,"abstract":"Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah lanjut usia terbanyak di dunia, pada tahun 2014, jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia sebanyak 18,781 juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya akan mencapai 36 juta jiwa dan hipertensi juga menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Pengobatan hipertensi dapat dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis. Salah satu terapi non farmakologis yang dapat digunakan untuk mengurangi hipertensi adalah dengan terapi rendam air hangat dengan campuran garam dan serai. Studi ini bertujuan untuk mengetahui Terapi Rendam Kaki Air Hangat Dengan Campuran Garam Dan Serai Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Metode yang digunakan adalah desain deskriptif dengan studi kasus asuhan keperawatan menggunakan terapi rendam kaki air hangat dengan campuran garam dan serai pada pasien hipertensi. Responden yang diambil sebanyak dua pasien lanjut usia. Pengambilan data menggunakan Sphygnomanometer digital. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan terapi rendam kaki air hangat dengan campuran garam dan serai selama 1 kali dalam seminggu dalam waktu 10 menit. Setelah diberikan terapi terdapat penurunan tekanan darah pada kedua responden dengan nilai rata-rata penurunan nilai sistole 7,28 dan nilai diastole 12,48. Penerapan terapi rendam kaki air hangat dengan campuran garam dan serai efektif dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.","PeriodicalId":132569,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132230499","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ners MudaPub Date : 2022-04-29DOI: 10.26714/nm.v3i1.9088
Suci Mirdania Halimah, Pawestri Pawestri
{"title":"Pijat Endhorphin dan Sugesti Meningkatkan Produksi ASI pada Ibu Post Sectio Caessaria","authors":"Suci Mirdania Halimah, Pawestri Pawestri","doi":"10.26714/nm.v3i1.9088","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/nm.v3i1.9088","url":null,"abstract":"Ibu post SC dengan komplikasi membutuhkan perawatan intensif sehingga mengakibatkan ibu terpisah dengan bayinya. Kondisi ini menimbulkan masalah pada stimulasi awal pada pemberian Air Susu Ibu (ASI) sehingga bayi beresiko kekurangan asupan ASI karena produksi ASI berkurang. Metode dalam karya ilmiah ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan studi kasus melalui asuhan keperawatan. Kriteria inklusi pada studi kasus ini adalah; (1) Pasien dengan kesadaran komposmentis/tidak dianastesikan; (2) Bisa diposisikan miring; (3) Payudara tidak ada masalah. Pasien tersebut diberikan pijat endhorphin dan sugesti selama 30 menit setiap harinya serta diberikan 3 hari berturut-turut dan dihitung ASI secara kumulatif menggunakan gelas ukur setiap harinya. Pemijatan dilakukan 2 kali dalam sehari yaitu pada jam 07.00 WIB dan jam 08.00 WIB. Kecemasan yang muncul pada ibu dievaluasi menggunakan hamilton anxiety ratting scale (HARS). Terjadi peningkatan ASI pada kedua kasus kelolaan dengan rata-rata 135 ml dan penurunan kecemasan dengan rata-rata 8,5. Peningkatan ASI adalah terbentuknya hormon endhorphin yang dihasilkan karena rasa nyaman dari pijat endhorphin dan terapi sugesti yang kemudian merangsang oksitosin sehingga produksi asi meningkat, selain itu hormon endhorphin menimbulkan rasa nyaman sehingga kecemasan berkurang. Pijat endhorphin dan sugesti terbukti efektif meningkatkan produksi ASI dan menurunkan kecemasan pasien SC dengan komplikasi yang dirawat di ICU.","PeriodicalId":132569,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"156 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115743988","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ners MudaPub Date : 2022-04-29DOI: 10.26714/nm.v3i1.6268
Diah Aulia Nofiasari, Tri Hartiti
{"title":"Penurunan frekuensi nafas pada anak penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut menggunakan terapi inhalasi uap panas dengan minyak kayu putih","authors":"Diah Aulia Nofiasari, Tri Hartiti","doi":"10.26714/nm.v3i1.6268","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/nm.v3i1.6268","url":null,"abstract":"Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah, yang memiliki tanda gejala khas seperti hidung tersumbat/flu, batuk, edema mukosa hidung dan hipersekresi mukus yang menyebabkan bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan nafas. Terapi inhalasi uap panas dengan minyak kayu putih mampu mengatasi bersihan jalan nafas tidak efektif. Uap panas yang dihirup dapat melonggarkan/memperlebar jalan nafas, dan minyak kayu putih memiliki kandungan eucalyptol (cineole), khasiatnya sebagai pengencer lendir yang menyumbat saluran pernafasan, anti inflamasi, dan penekan batuk. Metode studi kasus adalah Deskriptif dengan pendekatan Evidance Based Practice dengan 2 responden yang dilaksanakan selama 3 hari. Hasil menunjukkan bahwa kedua responden mengalami penurunan frekuensi nafas setelah pemberian terapi inhalasi uap panas dengan minyak kayu putih. Cara kerja terapi uap panas dengan minyak kayu putih dihirup dan masuk ke dalam tubuh dengan mudah akan melewati paru-paru dan dialirkan ke pembuluh darah melalui alveoli, meningkatkan konsumsi oksigen, denyut nadi meningkat, mengendurkan otot pernafasan, membuka pori-pori, setelah itu terjadi pengeluaran cairan/lendir yang menyumbat saluran pernafasan, setelah itu evaluasi tindakan yang didapatkan terjadi penurunan frekuensi nafas. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mengukur suhu air 42 ºc -44ºc sebelum terapi dan melakukan pengkajian lengkap pada jalan napas: pola, kedalaman, usaha, serta irama nafas.","PeriodicalId":132569,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"694 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116115428","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ners MudaPub Date : 2022-04-29DOI: 10.26714/nm.v3i1.6231
Nurmita G A Agustini, Mariyam Mariyam
{"title":"Penerapan terapi mendongeng menggunakan boneka tangan dalam menurunkan nyeri pada anak Acute Lympoblastic Leukemia","authors":"Nurmita G A Agustini, Mariyam Mariyam","doi":"10.26714/nm.v3i1.6231","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/nm.v3i1.6231","url":null,"abstract":"Kondisi nyeri penderita leukemia biasanya terjadi pada tulang/sendi dan perut, dimana rasa nyeri dapat mempengaruhi emosional, fisik, kognitif dan sosial anak. Nyeri yang dirasakan anak jika tidak diatasi akan membuat anak menjadi cenderung tidak kooperatif dan menolak prosedur tindakan yang akan dilakukan, sehingga dapat memperlambat proses penyembuhan. Terapi mendongeng menggunakan boneka tangan mampu menurunkan nyeri pada responden. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui penurunan nyeri pada pasien dengan diagnosa medis Acute Lympoblastic Leukemia (ALL) setelah diberikan intervensi. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan. Subjek studi kasus adalah pasien dengan diagnosa medis ALL usia pra sekolah post kemoterapi. Subjek studi kasus berjumlah 2 responden dengan kriteria inklusi dan ekslusi.Pengkajian nyeri menggunakan FLACC Scaleuntuk mengukur tingkat nyeri responden dan terapi mendongeng diberikan kurang lebih selama 10 menit setiap hari selama 3 hari berturut-turut. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa kedua responden mengalami penurunan nyeri setelah dilakukan terapi mendongeng menggunakan boneka tangan selama 3 hari. Terapi mendongeng menggunakan boneka tangan mampu menurunkan nyeri anak dengan ALL. ","PeriodicalId":132569,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"279 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122690698","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ners MudaPub Date : 2022-04-29DOI: 10.26714/nm.v3i1.8320
Deddy Ramadhan, Akhmad Mustofa
{"title":"Penurunan Gula Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Terapi Senam Kaki Diabetes","authors":"Deddy Ramadhan, Akhmad Mustofa","doi":"10.26714/nm.v3i1.8320","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/nm.v3i1.8320","url":null,"abstract":"Diabetes melitus terjadi diakibatkan karena adanya penurunan sensitivitas terhadap insulin (resistensi insulin) atau karena penurunan kadar produksi hormon insulin dalam tubuh. Diabetes melitus perlu penatalaksanaan yang baik agar tidak menimbulkan komplikasi seperti serangan jantung, stroke, dan infeksi kaki yang parah. Salah satu pilar penatalaksanaan diabetes secara nonfarmakologi adalah dengan melakukan latihan fisik atau olahraga, salah satu terapi yang dapat dilakukan yaitu terapi senam kaki diabetes. Tujuan studi kasus ini adalah penerapan senam kaki diabetik terhadap kadar gula darah dalam asuhan keperawatan pasien diabetes melitus tipe 2. Metode studi kasus ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan. Subjek studi kasus melibatkan 2 klien dengan diagnosa medis diabetes melitus tipe 2. Subjek studi kasus diambil secara acak sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Alat yang digunakan untuk mengukur kadar gula darah adalah glukometer dan panduan terapi senam kaki diabetes. Pengambilan data kadar gula darah dilakukan sebelum dan sesudah diberikan terapi senam kaki diabetes. Setelah diberikan terapi senam kaki diabetes sebanyak 6 pertemuan selama 2 minggu didapatkan hasil adanya penurunan kadar gula darah pada klien diabetes melitus tipe 2 dengan rata-rata sebesar 28 mg/dl. Terapi senam kaki diabetes efektif menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2.","PeriodicalId":132569,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128606541","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ners MudaPub Date : 2022-04-29DOI: 10.26714/nm.v3i1.9394
Indah Larasati, Eni Hidayati
{"title":"Relaksasi genggam jari pada pasien post operasi","authors":"Indah Larasati, Eni Hidayati","doi":"10.26714/nm.v3i1.9394","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/nm.v3i1.9394","url":null,"abstract":"Teknik relaksasi genggam jari (finger hold) merupakan teknik relaksasi yang sangat sederhana dan mudah dilakukan oleh siapapun. Tindakan yang bisa dilakukan untuk mengurangi nyeri dapat diatasi dengan terapi non farmakalogi salah satunya dengan Relaksasi genggam jari. Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan pada relaksasi genggam jari terhadap penurunan nyeri post operasi laparatomy. Desain studi kasus ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan dengan responden berjumlah dua orang. Relaksasi genggam jari dilakukan selama 3 hari dengan waktu 15 menit dengan frekuuensi pemberian terapi 1 kali/hari. Pengukuran skala nyeri dilakukan sebelum dan sesudah melakukan Relaksasi gengam jari. Alat ukur skala nyeri menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). studi kasus ini menunjukan setelah dilakukan Relaksasi genggam jari pada pasien I dan II yang mengalami nyeri post operasi laparatomy didapatkan hasil adanya perubahan skala nyeri dari skala nyeri sedang menjadi skala nyeri ringan. Pemberian Relaksasi genggam jari efektif untuk menurunkan skala nyeri post operasi laparatomy.","PeriodicalId":132569,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122310337","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}