{"title":"KOMUNIKASI PARIWISATA DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN PUBLIK PASCA PANDEMI COVID-19 DI KOTA SINGKAWANG","authors":"Dea Varanida","doi":"10.24198/responsive.v5i4.44441","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Wabah penyakit corona virus (Covid-19) ditetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang telah meresahkan dan telah menyebar ke hampir seluruh negara termasuk Indonesia. Sektor pariwisaa menjadi salah satu bagian yang terkena dampak signifikan akan pandemi ini. Berbagai kebijakan serta himbauan telah diupayakan oleh pemerintah baik pusat hingga daerah. Maka dari itu peneliti mengkaji penerapan komunikasi pariwisata terhadap kebijakan pemerintah untuk pencegahan virus COVID-19 di Kota Singkawang. Konsep teori dalam penelitian ini adalah terkait implementasi kebijakan yang di dalamnya terdapat komunikasi sebagai kunci dari proses kebijakan tersebut. Jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dianggap dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai upaya akan sektor pariwisata di Kota Singkawang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan komunikasi pariwisata terkait pengambilan keputusan kebijakan pasca pandemi Covid-19 di Kota Singkawang menerapkan strategi komunikasi publiknya yaitu mengedepankan pilar-pilar komunikasi dalam pariwisata, Upaya ini dibangun kesamaan pemahaman tentang berbagai hal yang berkaitan dengan berbagai bidang termasuk kesehatan. Berbagai penanganan telah diupayakan dalam bentuk macam-macam saluran komunikasi dalam pelaksanaan kebijakan publik. Persiapan komunikasi publik diikuti dengan penyampaian yang baik, secara langsung maupun melalui media sosial. Implementasi kegiatan pariwisata membutuhkan peran komunikasi dalam memnetukan kebijakan publik yaitu transmisi, konsistensi serta kejelasan agar menghasilkan komunikasi yang efektif.","PeriodicalId":83248,"journal":{"name":"The Responsive community : rights and responsibilities","volume":"52 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"The Responsive community : rights and responsibilities","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/responsive.v5i4.44441","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Wabah penyakit corona virus (Covid-19) ditetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang telah meresahkan dan telah menyebar ke hampir seluruh negara termasuk Indonesia. Sektor pariwisaa menjadi salah satu bagian yang terkena dampak signifikan akan pandemi ini. Berbagai kebijakan serta himbauan telah diupayakan oleh pemerintah baik pusat hingga daerah. Maka dari itu peneliti mengkaji penerapan komunikasi pariwisata terhadap kebijakan pemerintah untuk pencegahan virus COVID-19 di Kota Singkawang. Konsep teori dalam penelitian ini adalah terkait implementasi kebijakan yang di dalamnya terdapat komunikasi sebagai kunci dari proses kebijakan tersebut. Jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dianggap dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai upaya akan sektor pariwisata di Kota Singkawang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan komunikasi pariwisata terkait pengambilan keputusan kebijakan pasca pandemi Covid-19 di Kota Singkawang menerapkan strategi komunikasi publiknya yaitu mengedepankan pilar-pilar komunikasi dalam pariwisata, Upaya ini dibangun kesamaan pemahaman tentang berbagai hal yang berkaitan dengan berbagai bidang termasuk kesehatan. Berbagai penanganan telah diupayakan dalam bentuk macam-macam saluran komunikasi dalam pelaksanaan kebijakan publik. Persiapan komunikasi publik diikuti dengan penyampaian yang baik, secara langsung maupun melalui media sosial. Implementasi kegiatan pariwisata membutuhkan peran komunikasi dalam memnetukan kebijakan publik yaitu transmisi, konsistensi serta kejelasan agar menghasilkan komunikasi yang efektif.