Tradisi “Sapparan” Sebagai Bentuk Akulturasi Budaya Daerah dan Islam di Kabupaten Probolinggo

Herwati
{"title":"Tradisi “Sapparan” Sebagai Bentuk Akulturasi Budaya Daerah dan Islam di Kabupaten Probolinggo","authors":"Herwati","doi":"10.53627/jam.v9i1.4804","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Criticism of modernists who think negatively of the Selametan tradition, it is necessary that positive spiritual values ​​be re-appeared in the Selametan series and tradition. The \"Sapparan\" tradition carried out by the majority of rural Muslim communities in Probolinggo district is a religious tradition that has been passed down from generation to generation as a form of cultural acculturation from the ancestors. The \"Sapparan\" tradition is expected to be a solution in creating a harmonious and peaceful Muslim community in Probolinggo Regency. The \"Sapparan\" tradition is also a means of maintaining and developing Islamic traditions that still exist today. The purpose of this research is to reveal; The first is the \"Sapparan\" tradition as a form of acculturation of culture and Islam. Second, the function of the \"Sapparan\" tradition in the life of the people of Probolinggo Regency. The research method used in this research is a qualitative research method through a phenomenological approach. The results (findings) of this study are first, the \"Sapparan\" tradition is a religious tradition for the Muslim community as a form of acculturation of culture and Islam. Second, as a means of friendship between villagers who teach togetherness and harmony and create peace. Third, as a community Islamic motivation, the implementation is only once a year, in which there are readings of istighosah, tahlil, sholawat julus, sholawat qiyam and prayer for the month of shofar with the aim of being given safety and launching fortune by Allah SWT. \nAbstrak:Kritik terhadap kaum modernis yang beranggapan negatif terhadap tradisi Selametan, maka perlu kiranya nilai-nilai spirtual positif dimuculkan kembali dalam rangkaian dan tradisi Selametan. Tradisi “Sapparan” yang dilakukan oleh mayoritas masyarakat Muslim pedesaan kabupaten Probolinggo merupakan tradisi keagamaan yang diwariskan secara turun temurun sebagai bentuk akulturasi budaya dari nenek moyang. Tradisi “Sapparan” diharapkan menjadi solusi dalm menciptakan masyarakat Muslim di Kabupaten Probolinggo rukun dan damai.  Tradisi “Sapparan” juga menjadi sarana dalam mempertahankan dan mengembangkan tradisi keIslaman yang tetap eksis hingga saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap; pertama Tradisi “Sapparan” sebagai bentuk akulturasi budaya dan Islam. Kedua, Fungsi tradisi “Sapparan” dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Probolinggo. Metde penelelin yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif melalui pendekatan fenomenologi. Hasil (temuan) penelitian ini adalah pertama, Tradisi “Sapparan” merupakan tradisi keagamaan bagi Masyarakat muslim sebagai bentuk akulturasi budaya dan Islam. Kedua, sebagai sarana silaturrahmi antar warga desa yang mengajarkan kebersamaan dan kerukunan serta menciptakan kedamian. Ktiga, sebagai  motivasi keIslaman masyarakat pelaksanaannya hanya 1 tahun sekali, didalamnya terdapat bacaan istighosah, tahlil, sholawat julus, sholawat qiyam dan doa bulan shofar dengan tujuan agar diberi keselamatan dan dilancarkan rejekinya oleh ALAH SWT.","PeriodicalId":32196,"journal":{"name":"ALMURABBI Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ALMURABBI Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53627/jam.v9i1.4804","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstract: Criticism of modernists who think negatively of the Selametan tradition, it is necessary that positive spiritual values ​​be re-appeared in the Selametan series and tradition. The "Sapparan" tradition carried out by the majority of rural Muslim communities in Probolinggo district is a religious tradition that has been passed down from generation to generation as a form of cultural acculturation from the ancestors. The "Sapparan" tradition is expected to be a solution in creating a harmonious and peaceful Muslim community in Probolinggo Regency. The "Sapparan" tradition is also a means of maintaining and developing Islamic traditions that still exist today. The purpose of this research is to reveal; The first is the "Sapparan" tradition as a form of acculturation of culture and Islam. Second, the function of the "Sapparan" tradition in the life of the people of Probolinggo Regency. The research method used in this research is a qualitative research method through a phenomenological approach. The results (findings) of this study are first, the "Sapparan" tradition is a religious tradition for the Muslim community as a form of acculturation of culture and Islam. Second, as a means of friendship between villagers who teach togetherness and harmony and create peace. Third, as a community Islamic motivation, the implementation is only once a year, in which there are readings of istighosah, tahlil, sholawat julus, sholawat qiyam and prayer for the month of shofar with the aim of being given safety and launching fortune by Allah SWT. Abstrak:Kritik terhadap kaum modernis yang beranggapan negatif terhadap tradisi Selametan, maka perlu kiranya nilai-nilai spirtual positif dimuculkan kembali dalam rangkaian dan tradisi Selametan. Tradisi “Sapparan” yang dilakukan oleh mayoritas masyarakat Muslim pedesaan kabupaten Probolinggo merupakan tradisi keagamaan yang diwariskan secara turun temurun sebagai bentuk akulturasi budaya dari nenek moyang. Tradisi “Sapparan” diharapkan menjadi solusi dalm menciptakan masyarakat Muslim di Kabupaten Probolinggo rukun dan damai.  Tradisi “Sapparan” juga menjadi sarana dalam mempertahankan dan mengembangkan tradisi keIslaman yang tetap eksis hingga saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap; pertama Tradisi “Sapparan” sebagai bentuk akulturasi budaya dan Islam. Kedua, Fungsi tradisi “Sapparan” dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Probolinggo. Metde penelelin yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif melalui pendekatan fenomenologi. Hasil (temuan) penelitian ini adalah pertama, Tradisi “Sapparan” merupakan tradisi keagamaan bagi Masyarakat muslim sebagai bentuk akulturasi budaya dan Islam. Kedua, sebagai sarana silaturrahmi antar warga desa yang mengajarkan kebersamaan dan kerukunan serta menciptakan kedamian. Ktiga, sebagai  motivasi keIslaman masyarakat pelaksanaannya hanya 1 tahun sekali, didalamnya terdapat bacaan istighosah, tahlil, sholawat julus, sholawat qiyam dan doa bulan shofar dengan tujuan agar diberi keselamatan dan dilancarkan rejekinya oleh ALAH SWT.
“萨帕兰”传统作为地区文化和伊斯兰教的一种文化形式
摘要:批判现代主义对《塞拉美坦》传统的否定,有必要在《塞拉美坦》系列和《塞拉美坦》传统中重新出现积极的精神价值。Probolinggo地区大多数农村穆斯林社区奉行的“Sapparan”传统是一种代代相传的宗教传统,是祖先文化适应的一种形式。“Sapparan”传统有望成为在Probolinggo摄政建立一个和谐和平的穆斯林社区的解决方案。“Sapparan”传统也是维持和发展伊斯兰传统的一种手段,这些传统至今仍然存在。本研究的目的是揭示;首先是“萨帕拉”传统作为一种文化与伊斯兰教的文化适应形式。第二,“萨帕拉”传统在普罗林戈摄政时期人民生活中的作用。本研究采用的研究方法是通过现象学方法进行质的研究。本研究的结果(发现)是:首先,“萨帕兰”传统是穆斯林社区的一种宗教传统,是一种文化与伊斯兰教的文化适应形式。第二,作为村民之间友谊的一种方式,教导团结和谐,创造和平。第三,作为一种社区伊斯兰动机,每年只实施一次,其中有istighosah, tahlil, sholawat julus, sholawat qiyam的阅读和为羊角月祈祷,目的是获得安拉SWT的安全和发射财富。摘要:Kritik terhadap kaum modernis yang beranggapan negative terhadap tradisi Selametan, maka perlu kiranya nilai-nilai精神positive dimuculkan kembali dalam rangkaian dan tradisi Selametan。Tradisi " Sapparan " yang dilakukan oleh mayoritas masyarakat穆斯林pedesaan kabupaten问题,去merupakan Tradisi keagamaan yang diwariskan secara tura turun sebagai bentuk akturasi budaya dari neneek moyang。Tradisi " Sapparan " diharapkan menjadi solusi dalm menciptakan masyarakat Muslim di Kabupaten probinginggo rukun dan damai。Tradisi " Sapparan " juga menjadi sarana dalam成员pertahankan dan mengembangkan Tradisi keysan yang tetap eksis ingga saat ini。图juan penelitian ini adalah untuk mengungkap;pertama Tradisi " Sapparan " sebagai bentuk akturasi budaya dan Islam。Kedua, funsi tradisi " Sapparan " dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Probolinggo。mede penelelin yang digunakan dalam peneltian ini adalah mede penelian quality . melalui penelan phenomenologii。Hasil (temuan) penelitian ini adalah pertama, Tradisi“Sapparan”merupakan Tradisi keagamaan bagi Masyarakat穆斯林sebagai bentuk akturasi budaya dan伊斯兰教。Kedua, sebagai sarana silaturrahmi antar warga desa yang mengajarkan kebersamaan an kerukunan serta menciptakan kedamian。Ktiga, sebagai motivasi keIslaman masyarakat pelaksanaannya hanya 1 tahun sekali, didalamnya terdapat bacaan istighosah, tahlil, sholawat julus, sholawat qiyam dan doa bulan shofar dengan tujuan agar diberi keselamatan dan dilancarkan rejekinya oleh swah。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
12
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信