Figo Pebrian Diandra, Adinda Tri Hapsari, B. Santoso
{"title":"Fenomena Culture Shock pada Mahasiswa Perantauan di Yogyakarta","authors":"Figo Pebrian Diandra, Adinda Tri Hapsari, B. Santoso","doi":"10.47233/jkomdis.v4i2.1874","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \nThe phenomenon of culture shock is a common experience among students who migrate to Yogyakarta for higher education. This study aims to understand the culture shock experienced by these students, focusing on their adaptation processes and strategies. Using qualitative methods, including interviews with three migrant students, the research identifies the challenges they face due to differences in language, social norms, and daily customs. The results show that culture shock significantly affects their academic performance, mental health, and overall satisfaction. Strategies such as learning local customs, seeking social support, and participating in cultural orientation programs are essential for effective adaptation. This study contributes to developing strategies to mitigate culture shock and improve educational quality in Yogyakarta. \nAbstrak \nFenomena culture shock adalah pengalaman umum di kalangan mahasiswa yang merantau ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami culture shock yang dialami oleh mahasiswa perantauan, dengan fokus pada proses dan strategi adaptasi mereka. Menggunakan metode kualitatif, termasuk wawancara dengan tiga mahasiswa perantauan, penelitian ini mengidentifikasi tantangan yang mereka hadapi akibat perbedaan bahasa, norma sosial, dan kebiasaan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa culture shock secara signifikan mempengaruhi kinerja akademis, kesehatan mental, dan kepuasan hidup mereka. Strategi seperti mempelajari adat istiadat lokal, mencari dukungan sosial, dan berpartisipasi dalam program orientasi budaya sangat penting untuk adaptasi yang efektif. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan strategi untuk mengurangi culture shock dan meningkatkan kualitas pendidikan di Yogyakarta.","PeriodicalId":503295,"journal":{"name":"JKOMDIS : Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Media Sosial","volume":" 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JKOMDIS : Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Media Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47233/jkomdis.v4i2.1874","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract
The phenomenon of culture shock is a common experience among students who migrate to Yogyakarta for higher education. This study aims to understand the culture shock experienced by these students, focusing on their adaptation processes and strategies. Using qualitative methods, including interviews with three migrant students, the research identifies the challenges they face due to differences in language, social norms, and daily customs. The results show that culture shock significantly affects their academic performance, mental health, and overall satisfaction. Strategies such as learning local customs, seeking social support, and participating in cultural orientation programs are essential for effective adaptation. This study contributes to developing strategies to mitigate culture shock and improve educational quality in Yogyakarta.
Abstrak
Fenomena culture shock adalah pengalaman umum di kalangan mahasiswa yang merantau ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami culture shock yang dialami oleh mahasiswa perantauan, dengan fokus pada proses dan strategi adaptasi mereka. Menggunakan metode kualitatif, termasuk wawancara dengan tiga mahasiswa perantauan, penelitian ini mengidentifikasi tantangan yang mereka hadapi akibat perbedaan bahasa, norma sosial, dan kebiasaan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa culture shock secara signifikan mempengaruhi kinerja akademis, kesehatan mental, dan kepuasan hidup mereka. Strategi seperti mempelajari adat istiadat lokal, mencari dukungan sosial, dan berpartisipasi dalam program orientasi budaya sangat penting untuk adaptasi yang efektif. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan strategi untuk mengurangi culture shock dan meningkatkan kualitas pendidikan di Yogyakarta.