Rendi Syakti, Liman Liman, Khaira Nova, Erwanto Erwanto
{"title":"PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG MAGGOT BLACK SOLDIER FLY (BSF) PADA RANSUM BASAL TERHADAP PERFORMA AYAM KAMPUNG UNGGUL BALITNAK (KUB) FASE STARTER","authors":"Rendi Syakti, Liman Liman, Khaira Nova, Erwanto Erwanto","doi":"10.23960/jrip.2024.8.1.067-074","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari subtitusi terbaik tepung maggot black soldier fly (BSF) pada level berbeda dalam ransum terhadap konsumsi ransum, pertambahan berat tubuh, dan konversi ransum ayam kampung unggul balitnak (KUB). Penelitian ini dilaksanakan pada 4 Februari -- 4 Maret 2023 selama 4 minggu bertempat di kandang ayam Labuhan Dalam, Tanjung Senang, Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan yang masing-masing ulangan terdiri dari 6 ekor ayam KUB. Perlakuan yang di berikan adalah ransum basal sebagai kontrol (P0); ransum basal 95% dengan subtitusi tepung maggot BSF 5% (P1); ransum basal 90% dengan subtitusi tepung maggot BSF 10%(P2); ransum basal 85% dengan subtitusi tepung maggot BSF 15% (P3). Data yang diperoleh dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA) pada taraf 5%, apabila hasil analisis ragam nyata maka di lanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) untuk mendapatkan performa penggunaan maggot terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi tepung maggot BSF pada ransum basal berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi ransum, pertambahan berattubuh (PBT). Konversi ransum, dan income over feed cost (IOFC) ayam KUB fase starter. Pemberian ransum basal dengan subtitusi tepung maggot BSF sebesar15% (P3) signifikan dalam meningkatan konsumsi ransum, pertambahan berat tubuh, dan mampu menurunkan konversi ransum. Namun, tidak memberikan nilai IOFC terbaik. Nilai IOFC terbaik terdapat pada perlakuan ransum basal (P0) yaitu tanpa penambahan tepung maggot.","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"95 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23960/jrip.2024.8.1.067-074","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari subtitusi terbaik tepung maggot black soldier fly (BSF) pada level berbeda dalam ransum terhadap konsumsi ransum, pertambahan berat tubuh, dan konversi ransum ayam kampung unggul balitnak (KUB). Penelitian ini dilaksanakan pada 4 Februari -- 4 Maret 2023 selama 4 minggu bertempat di kandang ayam Labuhan Dalam, Tanjung Senang, Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan yang masing-masing ulangan terdiri dari 6 ekor ayam KUB. Perlakuan yang di berikan adalah ransum basal sebagai kontrol (P0); ransum basal 95% dengan subtitusi tepung maggot BSF 5% (P1); ransum basal 90% dengan subtitusi tepung maggot BSF 10%(P2); ransum basal 85% dengan subtitusi tepung maggot BSF 15% (P3). Data yang diperoleh dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA) pada taraf 5%, apabila hasil analisis ragam nyata maka di lanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) untuk mendapatkan performa penggunaan maggot terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi tepung maggot BSF pada ransum basal berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi ransum, pertambahan berattubuh (PBT). Konversi ransum, dan income over feed cost (IOFC) ayam KUB fase starter. Pemberian ransum basal dengan subtitusi tepung maggot BSF sebesar15% (P3) signifikan dalam meningkatan konsumsi ransum, pertambahan berat tubuh, dan mampu menurunkan konversi ransum. Namun, tidak memberikan nilai IOFC terbaik. Nilai IOFC terbaik terdapat pada perlakuan ransum basal (P0) yaitu tanpa penambahan tepung maggot.