{"title":"Analisis Minimalisasi Biaya Antibiotik Pada Pasien Pneumonia Di RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin Periode Januari-Desember 2021","authors":"Desy Agustina, Saftia Aryzki, Subhannur Rahman","doi":"10.33859/jpcs.v3i2.246","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"
 
 
 
 Latar belakang:Pneumonia merupakan infeksi parenkim paru akut yang menjadi penyakit penyebab kematian kedua pada anak setelah diare. Biaya pengobatan antibiotik pada pneumonia anak pada tahun 2015 diperkirkan US$109 juta pertahun. Perbedaan biaya pada antibiotik serta biaya lainnya yang dikeluarkan pasien menyebabkan perlunya analisis farmakoekonomi dengan metode analisis minimalisasi biaya
 Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terapi antibiotik yang minimal pada pasien pneumonia balita di RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin antara ampicillin dan ceftriaxon .
 Metode:Penelitan retrospektif dengan rancangan penelitian Cross Sectional melalui rekam medik dan rincian pembiayaan pasien pada periode Januari - Desember 2021. Analisis data statistik yang digunakan adalah uji Independent T-Test dan Mann Whitney. Jumlah sampel dalam penelitian yaitu sebesar 33 pasien pneumonia pada balita dengan usia 0-10 tahun
 Hasil:Hasil penelitan untuk rata-rata total biaya perawatan pasien selama rawat inap dengan karakteristik biaya pasien meliputi biaya obat, biaya rawat inap, biaya visite dokter, biaya konsultasi, biaya pelayanan gizi, biaya tindakan keperawatn dan biaya penunjang lainnya adalah Rp 1.872.469 untuk ampicillin dan Rp 1.709.564 untuk ceftraixon dengan nilai p < 0.05 untuk biaya obat yang berarti ada perbedaan signifikan sedangkan biaya lainnya memiliki p > 0.05 yang memiliki arti tidak ada perbedaan signifikan antara kedua obat tersebut
 Kesimpulan:Terapi antibiotik yang minimal pada pengobatan pneumonia anak rawat inap adalah ceftriaxone dengan rata-rata biaya Rp 1.709.564 dibandingjan engan ampicilim yaitu dengan total rata-rata Rp 1.872.469 dan terdapat perbedaan biaya yang signifikan dianatara kedua obat tersebut.
 
 Kata Kunci:Ampicilin, Analisis Minimalisasi Biaya, Ceftriaxon, Pneumonia Balita
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
","PeriodicalId":16730,"journal":{"name":"Journal of Pharmaceutical Health Care and Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":1.2000,"publicationDate":"2023-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Pharmaceutical Health Care and Sciences","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33859/jpcs.v3i2.246","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"PHARMACOLOGY & PHARMACY","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar belakang:Pneumonia merupakan infeksi parenkim paru akut yang menjadi penyakit penyebab kematian kedua pada anak setelah diare. Biaya pengobatan antibiotik pada pneumonia anak pada tahun 2015 diperkirkan US$109 juta pertahun. Perbedaan biaya pada antibiotik serta biaya lainnya yang dikeluarkan pasien menyebabkan perlunya analisis farmakoekonomi dengan metode analisis minimalisasi biaya
Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terapi antibiotik yang minimal pada pasien pneumonia balita di RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin antara ampicillin dan ceftriaxon .
Metode:Penelitan retrospektif dengan rancangan penelitian Cross Sectional melalui rekam medik dan rincian pembiayaan pasien pada periode Januari - Desember 2021. Analisis data statistik yang digunakan adalah uji Independent T-Test dan Mann Whitney. Jumlah sampel dalam penelitian yaitu sebesar 33 pasien pneumonia pada balita dengan usia 0-10 tahun
Hasil:Hasil penelitan untuk rata-rata total biaya perawatan pasien selama rawat inap dengan karakteristik biaya pasien meliputi biaya obat, biaya rawat inap, biaya visite dokter, biaya konsultasi, biaya pelayanan gizi, biaya tindakan keperawatn dan biaya penunjang lainnya adalah Rp 1.872.469 untuk ampicillin dan Rp 1.709.564 untuk ceftraixon dengan nilai p < 0.05 untuk biaya obat yang berarti ada perbedaan signifikan sedangkan biaya lainnya memiliki p > 0.05 yang memiliki arti tidak ada perbedaan signifikan antara kedua obat tersebut
Kesimpulan:Terapi antibiotik yang minimal pada pengobatan pneumonia anak rawat inap adalah ceftriaxone dengan rata-rata biaya Rp 1.709.564 dibandingjan engan ampicilim yaitu dengan total rata-rata Rp 1.872.469 dan terdapat perbedaan biaya yang signifikan dianatara kedua obat tersebut.
Kata Kunci:Ampicilin, Analisis Minimalisasi Biaya, Ceftriaxon, Pneumonia Balita