Pengaruh Suhu Ruang Simpan dan Perlakuan Pasca Penyimpanan terhadap Mutu dan Produktivitas Umbi Benih Bawang Merah (Allium cepa L. group Aggregatum)

Alvita Sekar Sarjani, E. Palupi, M. R. Suhartanto, Y. A. Purwanto
{"title":"Pengaruh Suhu Ruang Simpan dan Perlakuan Pasca Penyimpanan terhadap Mutu dan Produktivitas Umbi Benih Bawang Merah (Allium cepa L. group Aggregatum)","authors":"Alvita Sekar Sarjani, E. Palupi, M. R. Suhartanto, Y. A. Purwanto","doi":"10.29244/JHI.9.2.111-121","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACTThe fluctuative price of shallot in Indonesia is mainly due to discontinuous supply. Shallot is usually planted three times a year. Lack of supply occurs during July to October. Therefore, the produce need to be stored to ensure its availability during off season, not only for consumption but also as seed bulb for the following planting season. The research was aimed to maintain the quality of seed bulbs during twelve weeks storage and to evaluate productivity of the seed bulbs after storage. Shallot seed bulbs of Bima Brebes was used for the research that was devided into two steps. The first step was arranged in nested design, in which seed bulb was stored at 0 0C, 5 0C, 10 0C and ambient temperature nested into storage period i.e 0, 3, 6, 9 and 12 weeks with four replications. The second step was evaluation of productivity of the seed bulbs that was arranged in nested design. The seed bulbs, after being stored at diferent condition, was subjected to different acclimatization treatments i.e. gradual increase of temperatures for 3 days and direct change to ambient temperature for one day, to devernalize the seed bulbs and replicated our times. The results showed that the dormant period of shallot seed bulbs lasted for 8 weeks after harvest (6 week after storage) as indicated by germination and vigor index of >90%. The termination of dormancy coincided with a rise in GA, IAA and cytokines as well as ABA. Storing the seed bulbs for 3 months in 5 0C could maintain its viability and vigor >90%, with 9.8% of total damage and 15.6% of weight loss. The seed bulbs grew normally and produced 30.2 g of bulb per plant. The percentage of flowering plant of gradually acclimatized seed bulbs previously stored at 5 0C (10.3%) was not significantly different from those directly acclimatized at ambient temperature (12%).Keywords: ABA, cytokinin, dormancy, GA, weight lossABSTRAKPenyebab utama fluktuasi harga bawang merah di pasar adalah ketersediaan umbi bawang merah yang tidak stabil. Di daerah sentra produksi, bawang merah ditanam tiga kali dalam setahun. Bulan Juli sampai Oktober adalah periode hasil panen rendah. Penyimpanan umbi merupakan salah satu upaya untuk menjamin ketersediaannya di luar musim panen, tidak hanya untuk konsumsi tetapi juga memastikan ketersediaan umbi sebagai benih pada musim tanam selanjutnya. Penelitian ini bertujuan mempertahankan kualitas benih umbi selama 12 minggu disimpan dan mengevaluasi produktivitasnya setelah penyimpanan. Bahan yang digunakan adalah benih umbi bawang merah varietas Bima Brebes. Penelitian dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama adalah penyimpanan benih umbi dirancang dalam nested design yang mana benih umbi disimpan pada suhu 0 0C, 5 0C, 10 0C dan suhu ruang tersarang pada waktu penyimpanan yang terdiri atas 0, 3, 6, 9 dan 12 minggu dan diulang empat kali. Tahap kedua adalah evaluasi produktivitas benih umbi setelah disimpan dirancang dalam nested design. Umbi yang telah disimpan (12 minggu) pada masing-masing kondisi simpan diberi perlakuan aklimatisasi, yaitu suhu berjenjang (3 hari) dan suhu ruang langsung (1 hari), untuk mencegah pembungaan. Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali (ulangan tersarang pada aklimatisasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih umbi mengalami dormansi sampai 8 minggu setelah panen (6 minggu setelah simpan), ditandai dengan daya berkecambah dan indeks vigor di atas 90%. Berakhirnya dormansi benih umbi bersamaan dengan peningkatan kandungan giberelin, auksin, dan sitokinin mengimbangi peningkatan asam absisat. Penyimpanan benih selama 12 minggu pada suhu 5 0C dapat mempertahankan viabilitas dan vigor di atas 90% dengan kerusakan (umbi bertunas, chilling injury, hampa atau busuk) sebesar 9.8% dan susut bobot sebesar 15.6%. Setelah disimpan selama 12 minggu benih dapat tumbuh normal dan memproduksi 30.2 g umbi per tanaman. Aklimatisasi suhu berjenjang umbi benih yang telah disimpan pada suhu 5 0C menghasilkan persentase pembungaan (10.3%) yang tidak berbeda nyata dengan aklimatisasi suhu ruang langsung (12%).Kata kunci: ABA, dormansi, GA, sitokinin, susut bobot","PeriodicalId":410060,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura Indonesia","volume":"131 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hortikultura Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/JHI.9.2.111-121","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

ABSTRACTThe fluctuative price of shallot in Indonesia is mainly due to discontinuous supply. Shallot is usually planted three times a year. Lack of supply occurs during July to October. Therefore, the produce need to be stored to ensure its availability during off season, not only for consumption but also as seed bulb for the following planting season. The research was aimed to maintain the quality of seed bulbs during twelve weeks storage and to evaluate productivity of the seed bulbs after storage. Shallot seed bulbs of Bima Brebes was used for the research that was devided into two steps. The first step was arranged in nested design, in which seed bulb was stored at 0 0C, 5 0C, 10 0C and ambient temperature nested into storage period i.e 0, 3, 6, 9 and 12 weeks with four replications. The second step was evaluation of productivity of the seed bulbs that was arranged in nested design. The seed bulbs, after being stored at diferent condition, was subjected to different acclimatization treatments i.e. gradual increase of temperatures for 3 days and direct change to ambient temperature for one day, to devernalize the seed bulbs and replicated our times. The results showed that the dormant period of shallot seed bulbs lasted for 8 weeks after harvest (6 week after storage) as indicated by germination and vigor index of >90%. The termination of dormancy coincided with a rise in GA, IAA and cytokines as well as ABA. Storing the seed bulbs for 3 months in 5 0C could maintain its viability and vigor >90%, with 9.8% of total damage and 15.6% of weight loss. The seed bulbs grew normally and produced 30.2 g of bulb per plant. The percentage of flowering plant of gradually acclimatized seed bulbs previously stored at 5 0C (10.3%) was not significantly different from those directly acclimatized at ambient temperature (12%).Keywords: ABA, cytokinin, dormancy, GA, weight lossABSTRAKPenyebab utama fluktuasi harga bawang merah di pasar adalah ketersediaan umbi bawang merah yang tidak stabil. Di daerah sentra produksi, bawang merah ditanam tiga kali dalam setahun. Bulan Juli sampai Oktober adalah periode hasil panen rendah. Penyimpanan umbi merupakan salah satu upaya untuk menjamin ketersediaannya di luar musim panen, tidak hanya untuk konsumsi tetapi juga memastikan ketersediaan umbi sebagai benih pada musim tanam selanjutnya. Penelitian ini bertujuan mempertahankan kualitas benih umbi selama 12 minggu disimpan dan mengevaluasi produktivitasnya setelah penyimpanan. Bahan yang digunakan adalah benih umbi bawang merah varietas Bima Brebes. Penelitian dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama adalah penyimpanan benih umbi dirancang dalam nested design yang mana benih umbi disimpan pada suhu 0 0C, 5 0C, 10 0C dan suhu ruang tersarang pada waktu penyimpanan yang terdiri atas 0, 3, 6, 9 dan 12 minggu dan diulang empat kali. Tahap kedua adalah evaluasi produktivitas benih umbi setelah disimpan dirancang dalam nested design. Umbi yang telah disimpan (12 minggu) pada masing-masing kondisi simpan diberi perlakuan aklimatisasi, yaitu suhu berjenjang (3 hari) dan suhu ruang langsung (1 hari), untuk mencegah pembungaan. Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali (ulangan tersarang pada aklimatisasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih umbi mengalami dormansi sampai 8 minggu setelah panen (6 minggu setelah simpan), ditandai dengan daya berkecambah dan indeks vigor di atas 90%. Berakhirnya dormansi benih umbi bersamaan dengan peningkatan kandungan giberelin, auksin, dan sitokinin mengimbangi peningkatan asam absisat. Penyimpanan benih selama 12 minggu pada suhu 5 0C dapat mempertahankan viabilitas dan vigor di atas 90% dengan kerusakan (umbi bertunas, chilling injury, hampa atau busuk) sebesar 9.8% dan susut bobot sebesar 15.6%. Setelah disimpan selama 12 minggu benih dapat tumbuh normal dan memproduksi 30.2 g umbi per tanaman. Aklimatisasi suhu berjenjang umbi benih yang telah disimpan pada suhu 5 0C menghasilkan persentase pembungaan (10.3%) yang tidak berbeda nyata dengan aklimatisasi suhu ruang langsung (12%).Kata kunci: ABA, dormansi, GA, sitokinin, susut bobot
储存环境的温度和储存对洋葱籽的质量和生产力的影响(Allium cepa L. Aggregatum)
【摘要】印尼大葱价格波动的主要原因是供应不连续。大葱通常一年种三次。供应不足发生在7月至10月。因此,需要将农产品储存起来,以确保其在淡季时的可用性,不仅可供消费,还可作为下一个种植季节的种球。本研究的目的是在贮藏12周内保持种球的质量,并评价贮藏后种球的生产能力。研究中使用了Bima Brebes的葱球茎,研究分为两个步骤。第一步采用巢式设计,将种球在0℃、50℃、100℃和环境温度下进行巢式贮藏,贮藏期分别为0、3、6、9、12周,共4个重复。第二步是对嵌套设计种球的生产效率进行评价。将球茎在不同条件下保存后,进行逐渐升温3 d,直接改变环境温度1 d的不同驯化处理,使球茎去化,并进行复育。结果表明:采后8周(贮藏后6周)青葱球茎休眠,萌发率和活力指数均>90%;休眠结束与GA、IAA和细胞因子以及ABA的升高同时发生。球茎在50℃条件下贮存3个月,其活力和活力维持率>90%,总损失率为9.8%,失重率为15.6%。种球生长正常,每株球茎产量为30.2克。在50℃贮藏条件下逐渐驯化的球茎开花植株比例(10.3%)与直接驯化的球茎开花植株比例(12%)差异不显著。关键词:ABA,细胞分裂素,休眠,GA,减重Di daerah sentra producksi, bawang merah ditanam tiga kali dalam setahun。Bulan Juli sampai十月adalah时期hasil panen rendah。Penyimpanan umbi merupakan salah satu upaya untuk menjamin ketersedidannya di luar穆斯林panen, tidak hanya untuk konsumsi tetapi juga memastikan ketersedidan umbi sebagai beni padi穆斯林tanam selanjutya。Penelitian ini bertujuan的成员pertahankan kualitas在umbi selama的12个明谷(minggu disimpan)和mengevaluasi生产力(nya setelah penyimpanan)。巴汉羊迪古纳坎阿达拉赫在umbi巴旺merah品种Bima Brebes。Penelitian dibagi dalam dua tahap。Tahap pertama adalah penyimpanan benbi dirancang dalam嵌套设计yang mana beni disimpan pada suhu 0℃,5℃,10℃dansuhu run tersarang pada waktu penyimpanan yang terdiri ata 0、3、6、9丹12明谷丹diulang empat kali。本文研究了基于嵌套设计的生产效率评价方法。Umbi yang telah disimpan(12明谷)padmasing -masing kondisi simpan diberi perlakuan aklimatisasi, yitu suhu berjenjang (3 hari) dansuhu ruang langsung (1 hari), untuk menegah pembungaan。我是说:“我是说,我是说,我是说,我是说。”Hasil penelitian menunjukkan bahih umbi mengalami dormansi sampai 8 minggu setelah panen (6 minggu setelah simpan), ditandai dengan daya berkcambah danks活力指数为90%。Berakhirnya dormansi benumbi bersamaan dengan peningkatan kandungan giberelin, auksin, dansitokinin mengimbangi peningkatan asam absat。Penyimpanan benh selama 12 minggu pada suhu 5 0C dapat成员pertahankan的存活率和活力指数为90%,dunan kerusakan (umbi bertunas, chilling injury, hampa atau busuk) sebesar为9.8%,susut bobot sebesar为15.6%。Setelah disimpan selama 12明谷,正常丹产量为30.2 g / tanman。Aklimatisasi suhu berjenjang umbi benh yang telah disimpan pada suhu 50c menghasilkan perentase pembungaan (10.3%) yang tidak berbeda nyata dengan Aklimatisasi suhu ruang langsung(12%)。Kata kunci: ABA, dormansi, GA, sitkinin, susut bobot
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信