{"title":"Kombinasi Algoritma Spatial Autocorrelation G* dan Algoritma C5.0 untuk Deteksi Daerah Rawan Longsor di Pulau Jawa","authors":"Yerymia Alfa Susetyo","doi":"10.24002/JBI.V9I2.1706","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Java Island is also an island with a high frequency of landslide natural disaster. Various efforts have been made to minimize the disaster risk, including the model compilation of early disaster detection at the areas with landslide potential. This research aims to develop an early warning model for landslide potential areas using Spatial Autocorrelation combined with Machine Learning Algorithm based on attributes of landslide causes. The first step is to classify areas in Java Island into a landslide hotspot and landslide coldspot using spatial autocorrelation G * algorithm. This algorithm revealed 124 polygons of sub-district in Java as landslide hotspots. The next step is building machine learning model using C5.0 method for hotspot and coldspot areas. In this research, we utilize landslide-causing attributes i.e. rainfall, land cover, area slope, soil type, and land movement. The hotspot model showed that landslide distribution focuses on land cover attributes. Meanwhile, for the coldspot area model, there is no focus of landslide distribution on one attribute. Furthermore, the accuracy level of hotspot model are 84.61% and 71.66% for coldspot model. Keywords: Landslide, Machine Learning, Spatial Autocorrelation, C5.0, G*.Abstrak. Pulau Jawa merupakan pulau dengan frekuensi bencana alam tanah longsor yang tinggi. Untuk meminimalkan resiko bencana, dilakukan penyusunan model komputasi deteksi dini daerah potensi longsor. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun model deteksi daerah potensi longsor menggunakan Spatial Autocorrelation yang dikombinasikan dengan algoritma Machine Learning berbasis data variabel-variabel pemicu longsor. Tahap pertama yang dilakukan adalah mengklasifikasikan daerah-daerah di Pulau Jawa sebagai daerah hotspot longsor dan coldspot longsor menggunakan algoritma spatial autocorrelation G*. Dihasilkan 124 poligon kecamatan di pulau Jawa sebagai daerah hotspot longsor. Setelah diklasifikasikan, dibangun model machine learning menggunakan metode C5.0. Atribut-atribut pemicu longsor yang digunakan untuk membangun machine learning adalah curah hujan, tutupan lahan, kelerengan, jenis tanah, dan gerakan tanah. Hasil yang diperoleh dari model hotspot terlihat distribusi longsor memusat pada atribut tutupan lahan dan menghasilkan akurasi model 84.61%. Untuk model coldspot area tidak terlihat adanya pemusatan pada satu atribut pemicu longsor, akurasi untuk model ini adalah 71.66%. Kata Kunci: Longsor, Machine Learning, Spatial Autocorrelation, C5.0, G*.","PeriodicalId":381749,"journal":{"name":"Jurnal Buana Informatika","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Buana Informatika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24002/JBI.V9I2.1706","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Abstract. Java Island is also an island with a high frequency of landslide natural disaster. Various efforts have been made to minimize the disaster risk, including the model compilation of early disaster detection at the areas with landslide potential. This research aims to develop an early warning model for landslide potential areas using Spatial Autocorrelation combined with Machine Learning Algorithm based on attributes of landslide causes. The first step is to classify areas in Java Island into a landslide hotspot and landslide coldspot using spatial autocorrelation G * algorithm. This algorithm revealed 124 polygons of sub-district in Java as landslide hotspots. The next step is building machine learning model using C5.0 method for hotspot and coldspot areas. In this research, we utilize landslide-causing attributes i.e. rainfall, land cover, area slope, soil type, and land movement. The hotspot model showed that landslide distribution focuses on land cover attributes. Meanwhile, for the coldspot area model, there is no focus of landslide distribution on one attribute. Furthermore, the accuracy level of hotspot model are 84.61% and 71.66% for coldspot model. Keywords: Landslide, Machine Learning, Spatial Autocorrelation, C5.0, G*.Abstrak. Pulau Jawa merupakan pulau dengan frekuensi bencana alam tanah longsor yang tinggi. Untuk meminimalkan resiko bencana, dilakukan penyusunan model komputasi deteksi dini daerah potensi longsor. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun model deteksi daerah potensi longsor menggunakan Spatial Autocorrelation yang dikombinasikan dengan algoritma Machine Learning berbasis data variabel-variabel pemicu longsor. Tahap pertama yang dilakukan adalah mengklasifikasikan daerah-daerah di Pulau Jawa sebagai daerah hotspot longsor dan coldspot longsor menggunakan algoritma spatial autocorrelation G*. Dihasilkan 124 poligon kecamatan di pulau Jawa sebagai daerah hotspot longsor. Setelah diklasifikasikan, dibangun model machine learning menggunakan metode C5.0. Atribut-atribut pemicu longsor yang digunakan untuk membangun machine learning adalah curah hujan, tutupan lahan, kelerengan, jenis tanah, dan gerakan tanah. Hasil yang diperoleh dari model hotspot terlihat distribusi longsor memusat pada atribut tutupan lahan dan menghasilkan akurasi model 84.61%. Untuk model coldspot area tidak terlihat adanya pemusatan pada satu atribut pemicu longsor, akurasi untuk model ini adalah 71.66%. Kata Kunci: Longsor, Machine Learning, Spatial Autocorrelation, C5.0, G*.
摘要。爪哇岛也是滑坡自然灾害频发的岛屿。为尽量减少灾害风险,已作出各种努力,包括在有滑坡可能的地区编制早期灾害探测模型。本研究旨在基于滑坡成因属性,利用空间自相关与机器学习算法相结合,建立滑坡潜在区域预警模型。首先利用空间自相关G *算法将爪哇岛区域划分为滑坡热点区和滑坡冷点区。该算法将爪哇124个街道多边形作为滑坡热点。下一步是使用C5.0方法对热点和冷点区域建立机器学习模型。在这项研究中,我们利用了导致滑坡的属性,即降雨、土地覆盖、面积坡度、土壤类型和土地运动。热点模型表明,滑坡分布集中在土地覆盖属性上。同时,对于冷点区域模型,滑坡分布没有集中在某一属性上。热点模型的精度为84.61%,冷点模型的精度为71.66%。关键词:滑坡,机器学习,空间自相关,C5.0, G*. abstract爪哇岛,爪哇岛,爪哇岛,爪哇岛,爪哇岛,爪哇岛,爪哇岛Untuk minimalkan resiko bencana, dilakukan penusunan模型komputasi检测到的是一个潜在的长。空间自相关杨dikombinasikan dengan算法基于机器学习的数据变量-变量模型。Tahap pertama yang dilakukan adalah mengklasifikasikan daerah-daerah Pulau爪哇sebagai daerah热点longsor dan冷点longsor menggunakan算法空间自相关G*。Dihasilkan 124 poligon kecamatan di pulau Jawa sebagai daerah hotspot longsor。Setelah diklasifikasikan, dibangun机器学习模型menggunakan方法C5.0。机器学习adalah curah hujan, tutupan lahan, kelerengan, jenis tanah, dan gerakan tanah。哈西尔杨(hail yang) diperoleh dari模型热点terlih分布较长,图图潘拉罕(tutupan lahan),孟哈西尔坎(menghasilkan akurasi)模型84.61%。Untuk模型冷点区域的温度为71.66%;Untuk模型冷点区域的温度为71.66%;Kata Kunci: Longsor,机器学习,空间自相关,C5.0, G*。