{"title":"METODE INQUIRI DALAM MENINGKATKAN KONSEP BERPIKIR MAHASISWA PADA MATERI SISTEM BILANGAN REAL","authors":"S. Sudarsono","doi":"10.33627/SM.V2I2.137","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Fenomena pendidikan di Indonesia, selalu menghadapi kurikulum yang selalu berubah setiap periodenya, sehingga menuntut para pendidik untuk terus menggembangkan ide kreatif terkait cara penyampaian materi yang baik dan benar. Dari kurikulum yang ada sekarang ini, dapat dilihat tingginya ekspektasi pemerintah yang tertuang dalam kurikulum tersebut, berbanding terbalik dengan realita nyata yang ada dilapangan sejauh ini, dimana sekolah menengah dan sekolah tinggi-pun masih mengunakan metode lama yang ditengarai dapat menurunkan standar pendidikan. Hal ini dikarenakan ketidaktepatan pendidik dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran menjadi salah satu faktor penyebab hasil belajar matematika menjadi rendah. Kesulitan peserta didik dalam mempelajari matematika di sekolah, disamping disebabkan oleh sifat abstrak matematika itu sendiri juga disinyalir disebabkan oleh pendidik yang kurang tepat dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran matematika di kelas. Proses belajar mengajar seperti inilah yang tidak mendorong mahasiswa berpikir kritis dan berkreatifitas, hal ini tidak sesuai dengan hakikat pribadi mahasiswa sebagai subjek belajar yang lebih tinggi. Dengan dasar itu, pembelajaran mahasiswa harus membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar, mahasiswa sebagai pusat kegiatan pembelajaran bukan dosen. Apalagi jika dikaitkan dengan era revolusi industri 4.0 dimana manusia dituntut berpikir kritis dengan memanfaatkan media dan teknologi terbarukan abad ini.","PeriodicalId":345597,"journal":{"name":"SUPERMAT (JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA)","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SUPERMAT (JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33627/SM.V2I2.137","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Fenomena pendidikan di Indonesia, selalu menghadapi kurikulum yang selalu berubah setiap periodenya, sehingga menuntut para pendidik untuk terus menggembangkan ide kreatif terkait cara penyampaian materi yang baik dan benar. Dari kurikulum yang ada sekarang ini, dapat dilihat tingginya ekspektasi pemerintah yang tertuang dalam kurikulum tersebut, berbanding terbalik dengan realita nyata yang ada dilapangan sejauh ini, dimana sekolah menengah dan sekolah tinggi-pun masih mengunakan metode lama yang ditengarai dapat menurunkan standar pendidikan. Hal ini dikarenakan ketidaktepatan pendidik dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran menjadi salah satu faktor penyebab hasil belajar matematika menjadi rendah. Kesulitan peserta didik dalam mempelajari matematika di sekolah, disamping disebabkan oleh sifat abstrak matematika itu sendiri juga disinyalir disebabkan oleh pendidik yang kurang tepat dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran matematika di kelas. Proses belajar mengajar seperti inilah yang tidak mendorong mahasiswa berpikir kritis dan berkreatifitas, hal ini tidak sesuai dengan hakikat pribadi mahasiswa sebagai subjek belajar yang lebih tinggi. Dengan dasar itu, pembelajaran mahasiswa harus membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar, mahasiswa sebagai pusat kegiatan pembelajaran bukan dosen. Apalagi jika dikaitkan dengan era revolusi industri 4.0 dimana manusia dituntut berpikir kritis dengan memanfaatkan media dan teknologi terbarukan abad ini.