{"title":"Kemampuan Spasial dalam Pengkonstruksian Jaring-Jaring Kubus dan Balok","authors":"Shinta Wulandari","doi":"10.25273/jems.v7i1.5289","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Jaring-jaring dapat membantu siswa membuat konsep hubungan antara objek dua dimensi dan tiga dimensi. Namun masih ada ketidakakuratan dalam menyusun jaring-jaring yang disebabkan oleh kemampuan spasial yang lemah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan kemampuan spasial siswa dalam membangun jaring-jaring kubus dan balok. Subjek penelitian adalah empat puluh siswa Sekolah Dasar kelas lima. Dari empat puluh siswa dipilih dua siswa untk diwawancara lebih mendalam terkait penyelesaian tugas jaring-jaring kubus dan balok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan tugas penyusunan jaring-jaring kubus dan balok, subjek menunjukkan kelemahan dalam kemampuan orientasi spasial dan visualisasi spasial. Kelemahan pada orientasi spasial terlihat pada kemampuan subjek untuk melihat objek dari sudut pandang tertentu yaitu dalam mengenali dua jaring-jaring yang kongruen tetapi dianggap tidak kongruen. Sedangkan kelemahan visualisasi spasial nampak pada saat subjek yang tidak dapat membayangkan bahwa jaring-jaring dapat dilipat menjadi kubus dan balok. Nets can help students conceptualize the relationship between two-dimensional and three-dimensional objects. But there are still inaccuracies in composing the webs caused by weak spatial ability. The purpose of this study is to describe the spatial ability of students in constructing cube and beam webs. The research subjects were forty-fifth-grade elementary school students. Of the forty students, two students were chosen to be interviewed more deeply related to the completion of the task of the cube nets and the beam. The results showed that in completing the task of arranging cube and beam nets, the subject showed weaknesses in the ability of spatial orientation and spatial visualization. Weaknesses in spatial orientation are seen in the subject's ability to see objects from a certain point of view, namely in recognizing two nets that are congruent but considered incongruent while the weaknesses of spatial visualization are seen when subjects cannot imagine that the webs can be folded into cubes and blocks.","PeriodicalId":245610,"journal":{"name":"Jurnal Edukasi Matematika dan Sains","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Edukasi Matematika dan Sains","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25273/jems.v7i1.5289","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Jaring-jaring dapat membantu siswa membuat konsep hubungan antara objek dua dimensi dan tiga dimensi. Namun masih ada ketidakakuratan dalam menyusun jaring-jaring yang disebabkan oleh kemampuan spasial yang lemah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan kemampuan spasial siswa dalam membangun jaring-jaring kubus dan balok. Subjek penelitian adalah empat puluh siswa Sekolah Dasar kelas lima. Dari empat puluh siswa dipilih dua siswa untk diwawancara lebih mendalam terkait penyelesaian tugas jaring-jaring kubus dan balok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan tugas penyusunan jaring-jaring kubus dan balok, subjek menunjukkan kelemahan dalam kemampuan orientasi spasial dan visualisasi spasial. Kelemahan pada orientasi spasial terlihat pada kemampuan subjek untuk melihat objek dari sudut pandang tertentu yaitu dalam mengenali dua jaring-jaring yang kongruen tetapi dianggap tidak kongruen. Sedangkan kelemahan visualisasi spasial nampak pada saat subjek yang tidak dapat membayangkan bahwa jaring-jaring dapat dilipat menjadi kubus dan balok. Nets can help students conceptualize the relationship between two-dimensional and three-dimensional objects. But there are still inaccuracies in composing the webs caused by weak spatial ability. The purpose of this study is to describe the spatial ability of students in constructing cube and beam webs. The research subjects were forty-fifth-grade elementary school students. Of the forty students, two students were chosen to be interviewed more deeply related to the completion of the task of the cube nets and the beam. The results showed that in completing the task of arranging cube and beam nets, the subject showed weaknesses in the ability of spatial orientation and spatial visualization. Weaknesses in spatial orientation are seen in the subject's ability to see objects from a certain point of view, namely in recognizing two nets that are congruent but considered incongruent while the weaknesses of spatial visualization are seen when subjects cannot imagine that the webs can be folded into cubes and blocks.
网络可以帮助学生形成二维物体和三维物体之间关系的概念。然而,由易受影响的空间能力造成的网络结构仍有不准确之处。这项研究的目的是描述学生在构建立方体网络和光束方面的空间能力。研究对象是40名五年级小学生。40名学生中有2名学生因完成立方体网络和梁作业而被仔细采访。研究表明,在完成立方体和光束网络任务时,受试者表现出空间定向能力和空间可视化的弱点。空间定向的弱点表现在主体从一个特定的角度看物体的能力上,即识别两个相等但被认为不一致的网络。然而,空间可视化的弱点出现在一个无法想象的对象身上,即网络可以折叠成立方体和光束。篮网可以帮助学生理解二维物体和三维物体之间的关系。但是,计算错误仍然是由软弱的空间能力造成的。这项研究的目的是描述构造立方体和梁束的空间能力。这项研究的题目是45年级小学学生。四名学生,两名学生被选中对立方体篮和梁的完整任务进行更深入的采访。结果表明,这是一个集立方体和梁的任务完成,实验对象在空间方向和空间可视化的能力中展示了weaknesses in arranging cube and beam, The subject showed weaknesses in space orientation and spa可视化的能力。Weaknesses《受检者在迎新”而言,是我见过不在乎去看物体从a确定point of view, namely》和recognizing两个篮网队那是congruent但认为incongruent Weaknesses》当空间visualization看到当subjects是不能想象的腹板可以成为folded进入块和猪鬃块。