{"title":"Penafsiran Politik Kolonel Bakri Syahid dalam \"Al-Huda: Tafsir Qur'an Basa Jawi\"","authors":"N. Maarif","doi":"10.47776/islamnusantara.v3i1.64","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Alquran itu kitab terbuka, yang bisa didekati oleh siapapun dengan latar belakang apapun dan untuk kepentingan apapun. Sisi sosial-kemasyarakatan dan aktivitas pembaca akan mewarnai tafsirannya. Kian dekat seorang mufassir dengan lingkaran kekuasaan misalnya, maka karya tafsirnya (dipastikan) kian pro status quo. Tafsir karya Kolonel Bakri Syahid berjudul \"al-Huda: Tafsir Qur'an Basa Jawi\", seorang mufassir militer, apresiatif terhadap kebijakan Orba; menyokong Negara Demokrasi Pancasila, BIN/BAKIN, UUD 1945, Pelita 1 s.d. V, ABRI/TNI, negara relijius yang “bukan negara agama dan bukan negara sekuler”, pembangunan dan ketahanan nasional, juga ibadah politik, ibadah ideologi dan ibadah militer. Ini menguatkan tesis political reading of scripture-nya Tim Gorringe, abuse of quranic verses-nya Azyumardi Azra, juga political interpretation of the qur’a>n-nya Stefan Wild. Inilah corak baru dalam penafsiran: al-lawn al-siyasi (corak politik).","PeriodicalId":334035,"journal":{"name":"ISLAM NUSANTARA:Journal for the Study of Islamic History and Culture","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ISLAM NUSANTARA:Journal for the Study of Islamic History and Culture","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47776/islamnusantara.v3i1.64","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Alquran itu kitab terbuka, yang bisa didekati oleh siapapun dengan latar belakang apapun dan untuk kepentingan apapun. Sisi sosial-kemasyarakatan dan aktivitas pembaca akan mewarnai tafsirannya. Kian dekat seorang mufassir dengan lingkaran kekuasaan misalnya, maka karya tafsirnya (dipastikan) kian pro status quo. Tafsir karya Kolonel Bakri Syahid berjudul "al-Huda: Tafsir Qur'an Basa Jawi", seorang mufassir militer, apresiatif terhadap kebijakan Orba; menyokong Negara Demokrasi Pancasila, BIN/BAKIN, UUD 1945, Pelita 1 s.d. V, ABRI/TNI, negara relijius yang “bukan negara agama dan bukan negara sekuler”, pembangunan dan ketahanan nasional, juga ibadah politik, ibadah ideologi dan ibadah militer. Ini menguatkan tesis political reading of scripture-nya Tim Gorringe, abuse of quranic verses-nya Azyumardi Azra, juga political interpretation of the qur’a>n-nya Stefan Wild. Inilah corak baru dalam penafsiran: al-lawn al-siyasi (corak politik).