{"title":"PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN EVAKUASI DALAM BENCANA DI KAMPUNG AMBONG KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KOTA MANADO","authors":"Oldi Rembet, Nelawati Radjamuda","doi":"10.57214/pengabmas.v3i4.86","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang dilakukan pengabdian ini Provinsi Sulawesi Utara berdasarkan geografis, klimatologis topografis dan sosiologis termasuk daerah rawan bencana di Indonesia. Wilayah Sulawesi Utara (Sulut) termasuk dalam wilayah rawan bencana seperti gempa, tanah longsor dan letusan gunung berapi. Rawan bencana longsor meliputi Sangihe, Sitaro, Manado, Jalan Manado-Tomohon, Jalan Manado-Amurang, Noongan-Ratahan-Belang dan Torosik, Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). Sedangkan kawasan yang terletak pada zona patahan aktif, yaitu sesar Amurang-Belang, sesar Ratatotok, sesar Likupang, sesar Lembeh, sesar Bolaang Mongondow (Bolmong) dan sesar Manado-Kema. Kawasan rawan gelombang tsunami meliputi daerah pesisir pantai dengan elevasi rendah atau berpotensi atau pernah mengalami tsunami yang tersebar di seluruh wilayah provinsi. Kampung Ambong Kecamatan Likupang yang merupakan salah 1 desa yang berada dipesisir pantai, sehingga paling mudah terkena bencana. \nTujuan melakukan pelatihan evakuasi dalam bencana di daerah Kampung Ambong Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara. \n Metode pengabdian dengan langsung melakukan pemaparan materi dan praktek evakuasi dalam bencana di Balai Desa Kampung Abong. Hasil pelatihan menunjukkan adanya tanggapan positif dari peserta yang nampak pada antusiasme tinggi selama mengikuti pelatihan. Pada saat kegiatan praktik, peserta hanya sedikit mengalami kesulitan pada awal praktik sehingga perlu adanya pendampingan dari narasumber dan tim. Namun demikian pada kesempatan praktik selanjutnya para peserta bahkan dapat membantu satu sama lain apabila terdapat peserta yang tertinggal atau belum memahami instruksi yang diberikan oleh narasumber. \n ","PeriodicalId":136102,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.57214/pengabmas.v3i4.86","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar belakang dilakukan pengabdian ini Provinsi Sulawesi Utara berdasarkan geografis, klimatologis topografis dan sosiologis termasuk daerah rawan bencana di Indonesia. Wilayah Sulawesi Utara (Sulut) termasuk dalam wilayah rawan bencana seperti gempa, tanah longsor dan letusan gunung berapi. Rawan bencana longsor meliputi Sangihe, Sitaro, Manado, Jalan Manado-Tomohon, Jalan Manado-Amurang, Noongan-Ratahan-Belang dan Torosik, Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). Sedangkan kawasan yang terletak pada zona patahan aktif, yaitu sesar Amurang-Belang, sesar Ratatotok, sesar Likupang, sesar Lembeh, sesar Bolaang Mongondow (Bolmong) dan sesar Manado-Kema. Kawasan rawan gelombang tsunami meliputi daerah pesisir pantai dengan elevasi rendah atau berpotensi atau pernah mengalami tsunami yang tersebar di seluruh wilayah provinsi. Kampung Ambong Kecamatan Likupang yang merupakan salah 1 desa yang berada dipesisir pantai, sehingga paling mudah terkena bencana.
Tujuan melakukan pelatihan evakuasi dalam bencana di daerah Kampung Ambong Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara.
Metode pengabdian dengan langsung melakukan pemaparan materi dan praktek evakuasi dalam bencana di Balai Desa Kampung Abong. Hasil pelatihan menunjukkan adanya tanggapan positif dari peserta yang nampak pada antusiasme tinggi selama mengikuti pelatihan. Pada saat kegiatan praktik, peserta hanya sedikit mengalami kesulitan pada awal praktik sehingga perlu adanya pendampingan dari narasumber dan tim. Namun demikian pada kesempatan praktik selanjutnya para peserta bahkan dapat membantu satu sama lain apabila terdapat peserta yang tertinggal atau belum memahami instruksi yang diberikan oleh narasumber.