Paria Sebagai Sumber Ide Motif Bordir pada Busana Pesta

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan hasil jadi penerapan hiasan bordir dari stilasi tumbuhan paria pada busana pesta wanita. Menggunakan metode Double Model yang terdiri dari Discover, Define, Develop and Deliver. Sebagai awal pembahasan penulis memilih sumber ide Paria, yang merupakan tokoh Putri Samba Paria dari cerita rakyat daerah Mandar, Sulawesi Barat. Putri Samba Paria tinggal disebuah gubuk didalam hutan, disekitar gubuk tersebut dikelilingi tumbuhan Paria. Tahap berikutnya menentukan desain dan kriteria desain sesuai sumber ide, dan akan dibahas pada tahap Define dengan teori FEA (function, aesthetic, expressive). Dengan memilih hiasan bordir, terinspirasi dari tanaman paria yang distilasi kedalam bentuk baru. Busana pesta ini memiliki fungsi sebagai busana yang dikenakan pada acara pesta siang. Siluet yang diterapkan pada busana pesta yakni siluet I dengan model rok mermaid, untuk menunjukkan kesan feminim. Hasil dapat terlihat dari desain busana pesta yang mewah, kain yang berkualitas yaitu kain satin halus dan ringan, kemewahan terpancar dari kain yang berkilau. Hiasan dan bahan dari hiasan juga memiliki bentuk dan jenis yang berkualitas. Dilihat dari proses busana yang diwujudkan memiliki proses eksklusif. Dari hasil tersebut diperlukannya tingkat eksplorasi yang kreatif dan inovatif lagi dalam mewujudkan ragam hias untuk melestarikan budaya yang ada di Indonesia. This study aims to describe the results of applying embroidered decorations from pariah plant distillation to women's party fashion. Using the Double Model method consisting of Discover, Define, Develop and Deliver. At the beginning of the discussion, the author chose the source of paria ideas, which is the figure of Putri Samba Paria from the folklore of Mandar, West Sulawesi. Princess Samba Paria lives in a hut in the forest, around a place surrounded by Paria plants. The next stage determines the design and design criteria according to the source of the idea and will be discussed in the Define phase with FEA theory (function, aesthetic, expressive). By choosing embroidered decoration inspired by pariah plants that are distilled into a new form. This party fashion functions as a fashion worn at the day party event. The silhouette applied to the party fashion is a silhouette with a mermaid skirt model to show the impression of femininity. The results can be seen in the luxurious party fashion design, quality fabrics, delicate and light satin fabrics, and luxury radiated from sparkling fabrics. Decorations and materials from decorations also have a quality shape and type. Judging from the fashion process, that is realized has a complete circle. From these results, a creative and innovative level of exploration is needed again in learning ornamental varieties to preserve the existing culture in Indonesia.