{"title":"Strategi Komunikasi Di Era Revolusi Digital (Kajian Fenomena Pengemis Online Media Sosial Tiktok)","authors":"Edo Galasro Limbong, Rizki Saga Putra","doi":"10.30998/g.v3i1.1916","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk mengungkap strategi komunikasi para pengemis online terkait fenomena maraknya kegiatan mengemis online pada platform media sosial Tiktok. Mengemis online dalam hal ini mengumpulkan sebanyak mungkin gift dalam bentuk bunga mawar, beruang, dan sebagainya. Gift diterima pada saat pengguna akun tersebut melakukan siaran langsung. Namun, untuk dapat melakukan siaran langsung tersebut harus memiliki pengikut minimal 1000 orang.Strategi komunikasi khususnya manajemen kesan yang secara visual dominan terlihat dalam melaksanakan kegiatan mengemis online pada saat siaran langsung di TikTok. penelitian ini juga akan melihat gambaran teknis pengemis online ini untuk mencapai 1.000 pengikut sebagai syarat wajib untuk mereka bisa mengadakan siaran langsung dan mendapatkan gift. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi fenomenologi agar mendapat gambaran meyeluruh dari onjek penelitian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pengemis online ini sengaja menampakkan kekurangan mereka baik secara fisik maupun finansial ssecara visual sebagai bentuk panggung depannya ketika melakukan siaran langsung seperti bentuk tubuh yang tidak sempurna, latar belakang rumah tidak layak huni, hingga penyakit yang diderita. Penggunaan kata-kata “orang baik” dan doa yang menyertai menyiratkan pendekatan rasa iba kerap kali digunakan dalam memberi apresiasi sekaligus persuasi agar penonton lainnya ikut memberikan gift. ","PeriodicalId":301512,"journal":{"name":"GANDIWA Jurnal Komunikasi","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"GANDIWA Jurnal Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30998/g.v3i1.1916","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk mengungkap strategi komunikasi para pengemis online terkait fenomena maraknya kegiatan mengemis online pada platform media sosial Tiktok. Mengemis online dalam hal ini mengumpulkan sebanyak mungkin gift dalam bentuk bunga mawar, beruang, dan sebagainya. Gift diterima pada saat pengguna akun tersebut melakukan siaran langsung. Namun, untuk dapat melakukan siaran langsung tersebut harus memiliki pengikut minimal 1000 orang.Strategi komunikasi khususnya manajemen kesan yang secara visual dominan terlihat dalam melaksanakan kegiatan mengemis online pada saat siaran langsung di TikTok. penelitian ini juga akan melihat gambaran teknis pengemis online ini untuk mencapai 1.000 pengikut sebagai syarat wajib untuk mereka bisa mengadakan siaran langsung dan mendapatkan gift. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi fenomenologi agar mendapat gambaran meyeluruh dari onjek penelitian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pengemis online ini sengaja menampakkan kekurangan mereka baik secara fisik maupun finansial ssecara visual sebagai bentuk panggung depannya ketika melakukan siaran langsung seperti bentuk tubuh yang tidak sempurna, latar belakang rumah tidak layak huni, hingga penyakit yang diderita. Penggunaan kata-kata “orang baik” dan doa yang menyertai menyiratkan pendekatan rasa iba kerap kali digunakan dalam memberi apresiasi sekaligus persuasi agar penonton lainnya ikut memberikan gift.