{"title":"Implementasi Pendidikan Karakter Pada Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Inklusi SD Negeri Wirosaban","authors":"Forma Heny Asdaningsih, V. Erviana","doi":"10.12928/jimp.v2i1.4916","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sekolah inklusi memiliki layanan pendidikan yang sama dengan sekolah regular pada umumnya yaitu antara anak normal dan ABK ditampung dalam kelas yang sama. Sehingga perlu adanya karakter yang bagi ABK. Tujuan penelitian adalah a) mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan karakter percaya diri dan mandiri pada ABK di sekolah inklusi SD Negeri Wirosaban. b) mengetahui faktor pengambat dan pendukung pelaksanaan pendidikan karakter pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah inklusi SD Negeri Wirosaban. Jenis penelian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian yaitu kepala sekolah, guru kelas, Guru Pendamping Khusus (GPK), dan waka kurikulum. Objek penelitian yaitu peran sekolah dalam melaksanakan pendidikan karakter bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dilihat dari kurikulum, sarana dan prasarana serta peran guru, strategi yang digunakan guru, faktor pendukung dan penghambat implementasi karakter percaya diri dan mandiri kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, dokumentasi, dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan sekolah dalam melaksanakan pendidikan karakter pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yaitu menggunakan kurikulum regular yang telah di modifikasi sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sarana dan prasarana dalam menanamkan karakter pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah inklusi cukup baik. Latar belakang pendidikan guru pun sesuai dengan bidangnya masing-masing. Adapun strategi pelaksanaan karakter percaya diri dan mandiri yaitu melalui kegiatan pembelajaran, pemberian motivasi, bimbingan langsung, pembiasan, dan keteladanan. Faktor pendukung dalam melaksanakan karakter percaya diri dan mandiri yaitu kurikulum atau RPP yang digunakan guru kelas, tenaga pendidik, sarana dan prasarana, interaksi, serta lingkungan sekolah. Faktor penghambat yaitu Guru Pendamping Khusus (GPK) tidak memiliki kemampuan dalam membuat RPP, karakateristik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan normal yang bermacam-macam.\nSekolah inklusi memiliki layanan pendidikan yang sama dengan sekolah regular pada umumnya yaitu antara anak normal dan ABK ditampung dalam kelas yang sama. Sehingga perlu adanya karakter yang bagi ABK. Tujuan penelitian adalah a) mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan karakter percaya diri dan mandiri pada ABK di sekolah inklusi SD Negeri Wirosaban. b) mengetahui faktor pengambat dan pendukung pelaksanaan pendidikan karakter pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah inklusi SD Negeri Wirosaban. Jenis penelian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian yaitu kepala sekolah, guru kelas, Guru Pendamping Khusus (GPK), dan waka kurikulum. Objek penelitian yaitu peran sekolah dalam melaksanakan pendidikan karakter bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dilihat dari kurikulum, sarana dan prasarana serta peran guru, strategi yang digunakan guru, faktor pendukung dan penghambat implementasi karakter percaya diri dan mandiri kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, dokumentasi, dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan sekolah dalam melaksanakan pendidikan karakter pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yaitu menggunakan kurikulum regular yang telah di modifikasi sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sarana dan prasarana dalam menanamkan karakter pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah inklusi cukup baik. Latar belakang pendidikan guru pun sesuai dengan bidangnya masing-masing. Adapun strategi pelaksanaan karakter percaya diri dan mandiri yaitu melalui kegiatan pembelajaran, pemberian motivasi, bimbingan langsung, pembiasan, dan keteladanan. Faktor pendukung dalam melaksanakan karakter percaya diri dan mandiri yaitu kurikulum atau RPP yang digunakan guru kelas, tenaga pendidik, sarana dan prasarana, interaksi, serta lingkungan sekolah. Faktor penghambat yaitu Guru Pendamping Khusus (GPK) tidak memiliki kemampuan dalam membuat RPP, karakateristik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan normal yang bermacam-macam.","PeriodicalId":233764,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL INOVASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.12928/jimp.v2i1.4916","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sekolah inklusi memiliki layanan pendidikan yang sama dengan sekolah regular pada umumnya yaitu antara anak normal dan ABK ditampung dalam kelas yang sama. Sehingga perlu adanya karakter yang bagi ABK. Tujuan penelitian adalah a) mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan karakter percaya diri dan mandiri pada ABK di sekolah inklusi SD Negeri Wirosaban. b) mengetahui faktor pengambat dan pendukung pelaksanaan pendidikan karakter pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah inklusi SD Negeri Wirosaban. Jenis penelian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian yaitu kepala sekolah, guru kelas, Guru Pendamping Khusus (GPK), dan waka kurikulum. Objek penelitian yaitu peran sekolah dalam melaksanakan pendidikan karakter bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dilihat dari kurikulum, sarana dan prasarana serta peran guru, strategi yang digunakan guru, faktor pendukung dan penghambat implementasi karakter percaya diri dan mandiri kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, dokumentasi, dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan sekolah dalam melaksanakan pendidikan karakter pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yaitu menggunakan kurikulum regular yang telah di modifikasi sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sarana dan prasarana dalam menanamkan karakter pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah inklusi cukup baik. Latar belakang pendidikan guru pun sesuai dengan bidangnya masing-masing. Adapun strategi pelaksanaan karakter percaya diri dan mandiri yaitu melalui kegiatan pembelajaran, pemberian motivasi, bimbingan langsung, pembiasan, dan keteladanan. Faktor pendukung dalam melaksanakan karakter percaya diri dan mandiri yaitu kurikulum atau RPP yang digunakan guru kelas, tenaga pendidik, sarana dan prasarana, interaksi, serta lingkungan sekolah. Faktor penghambat yaitu Guru Pendamping Khusus (GPK) tidak memiliki kemampuan dalam membuat RPP, karakateristik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan normal yang bermacam-macam.
Sekolah inklusi memiliki layanan pendidikan yang sama dengan sekolah regular pada umumnya yaitu antara anak normal dan ABK ditampung dalam kelas yang sama. Sehingga perlu adanya karakter yang bagi ABK. Tujuan penelitian adalah a) mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan karakter percaya diri dan mandiri pada ABK di sekolah inklusi SD Negeri Wirosaban. b) mengetahui faktor pengambat dan pendukung pelaksanaan pendidikan karakter pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah inklusi SD Negeri Wirosaban. Jenis penelian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian yaitu kepala sekolah, guru kelas, Guru Pendamping Khusus (GPK), dan waka kurikulum. Objek penelitian yaitu peran sekolah dalam melaksanakan pendidikan karakter bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dilihat dari kurikulum, sarana dan prasarana serta peran guru, strategi yang digunakan guru, faktor pendukung dan penghambat implementasi karakter percaya diri dan mandiri kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, dokumentasi, dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan sekolah dalam melaksanakan pendidikan karakter pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yaitu menggunakan kurikulum regular yang telah di modifikasi sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sarana dan prasarana dalam menanamkan karakter pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah inklusi cukup baik. Latar belakang pendidikan guru pun sesuai dengan bidangnya masing-masing. Adapun strategi pelaksanaan karakter percaya diri dan mandiri yaitu melalui kegiatan pembelajaran, pemberian motivasi, bimbingan langsung, pembiasan, dan keteladanan. Faktor pendukung dalam melaksanakan karakter percaya diri dan mandiri yaitu kurikulum atau RPP yang digunakan guru kelas, tenaga pendidik, sarana dan prasarana, interaksi, serta lingkungan sekolah. Faktor penghambat yaitu Guru Pendamping Khusus (GPK) tidak memiliki kemampuan dalam membuat RPP, karakateristik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan normal yang bermacam-macam.