Determinan Sosial Ekonomi Rumah Tangga dari Balita Stunting di Indonesia: Analisis Data Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2014

Dini Indrastuty, P. Pujiyanto
{"title":"Determinan Sosial Ekonomi Rumah Tangga dari Balita Stunting di Indonesia: Analisis Data Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2014","authors":"Dini Indrastuty, P. Pujiyanto","doi":"10.7454/EKI.V3I2.3004","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakStunting merupakan masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Stunting pada balita memiliki risiko pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktifitas yang dalam jangka panjang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Ketika dewasa, anak yang menderita stunting rentan menderita penyakit tidak menular. Ini menyebabkan pengeluaran pemerintah dalam hal pembiayaan jaminan kesehatan nasional terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan faktor sosial ekonomi rumah tangga dari balita stunting. Studi ini menggunakan data sekunder Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2014 dengan desain studi cross sectional dan aplikasi model logit ekonometrik. Jumlah observasi yang menjadi sampel analisis dalam penelitian ini sebesar 3.794 balita dalam skala nasional. Hasil penelitian menunjukkan kejadian balita stunting memiliki hubungan signifikan dengan status pekerjaan ibu, tempat tinggal, sanitasi dan status ekonomi. Ibu yang lebih banyak meluangkan waktu dan memperhatikan gizi anak, tempat tinggal balita yang dapat menjangkau fasilitas layanan kesehatan, akses sanitasi yang baik, status ekonomi keluarga, intervensi pemerintah yang tepat, dan peran lintas sektor dan tatanan masyarakat berdampak dalam penanganan masalah stunting di Indonesia. Abstract Stunting is a chronic nutritional problem in infants characterized by shorter stature compared to their age. Stunting in toddlers has risk at the level of intelligence, vulnerability to disease, lowering productivity which in the long run can hamper economic growth. When adults, children who suffer from stunting are prone to non-communicable diseases. This causes government spending in terms of financing national health insurance to continue to increase. This study aims to analyze the determinants of household socioeconomic factors of stunting toddlers. It used the secondary data of the Indonesian Family Life Survey (IFLS) in 2014 with cross-sectional study design and the application of an econometric logit model. The number of observations as a sample in this study amounted to 3,794 toddlers on a national scale. The results showed the incidence of stunting toddlers had a significant relationship with the employment status of mothers, shelter, sanitation and economic status. Mothers who spend more time and pay attention to child nutrition, toddlers who can reach health care facilities, access to good sanitation, family economic status, proper government intervention, and the role of cross-sector and community order have an impact on the handling of stunting problems in Indonesia.","PeriodicalId":427313,"journal":{"name":"Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia","volume":"133 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"11","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.7454/EKI.V3I2.3004","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 11

Abstract

AbstrakStunting merupakan masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Stunting pada balita memiliki risiko pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktifitas yang dalam jangka panjang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Ketika dewasa, anak yang menderita stunting rentan menderita penyakit tidak menular. Ini menyebabkan pengeluaran pemerintah dalam hal pembiayaan jaminan kesehatan nasional terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan faktor sosial ekonomi rumah tangga dari balita stunting. Studi ini menggunakan data sekunder Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2014 dengan desain studi cross sectional dan aplikasi model logit ekonometrik. Jumlah observasi yang menjadi sampel analisis dalam penelitian ini sebesar 3.794 balita dalam skala nasional. Hasil penelitian menunjukkan kejadian balita stunting memiliki hubungan signifikan dengan status pekerjaan ibu, tempat tinggal, sanitasi dan status ekonomi. Ibu yang lebih banyak meluangkan waktu dan memperhatikan gizi anak, tempat tinggal balita yang dapat menjangkau fasilitas layanan kesehatan, akses sanitasi yang baik, status ekonomi keluarga, intervensi pemerintah yang tepat, dan peran lintas sektor dan tatanan masyarakat berdampak dalam penanganan masalah stunting di Indonesia. Abstract Stunting is a chronic nutritional problem in infants characterized by shorter stature compared to their age. Stunting in toddlers has risk at the level of intelligence, vulnerability to disease, lowering productivity which in the long run can hamper economic growth. When adults, children who suffer from stunting are prone to non-communicable diseases. This causes government spending in terms of financing national health insurance to continue to increase. This study aims to analyze the determinants of household socioeconomic factors of stunting toddlers. It used the secondary data of the Indonesian Family Life Survey (IFLS) in 2014 with cross-sectional study design and the application of an econometric logit model. The number of observations as a sample in this study amounted to 3,794 toddlers on a national scale. The results showed the incidence of stunting toddlers had a significant relationship with the employment status of mothers, shelter, sanitation and economic status. Mothers who spend more time and pay attention to child nutrition, toddlers who can reach health care facilities, access to good sanitation, family economic status, proper government intervention, and the role of cross-sector and community order have an impact on the handling of stunting problems in Indonesia.
缺乏症是幼儿的慢性营养问题,其特点是个子比同龄孩子短。幼儿发育不良的风险在于智力水平,易患疾病,降低长期阻碍经济增长的生产力。成年后,发育不良的儿童更容易患上非传染性疾病。这使得政府在国家安全融资方面的支出持续增加。本研究旨在分析幼儿发育迟缓的社会经济因素。该研究采用2014年印尼家庭生活调查(IFLS)的辅助数据,采用跨部门研究设计和公制逻辑计量应用模型。本研究的分析样本的观测人数为3794人。研究表明,蹒跚学步的发育不良事件与母亲的工作、住所、卫生和经济地位有显著关系。更多的时间和关心儿童营养的母亲、能够接触到卫生保健设施、良好的卫生通道、家庭经济状况、适当的政府干预以及社会跨部门和秩序的婴儿住房,都影响了印尼应对发育问题的能力。火山碎屑是一种罕见的营养问题,由较短的稳定水平所产生。滴水不洗的人有智能、脆弱疾病、长期生产失业性的风险,这可能会破坏经济增长。当孩子们感到疲劳时,他们会求助于非通讯疾病。这一原因是政府在经济上花了资金,以增加国民健康保险。这是一项调查,分析住家决心的家庭成员,找出最重要的发育不良因素。2014年,印尼家庭生活调查(IFLS)的第二数据用于跨部门研究设计和逻辑经济应用模型。在这个研究中,美国观察家的数字是对3.794移民的样本。结果表明,这些发育迟缓的人的身份与母亲、避难所、卫生和经济地位的雇员有重要关系。那些花更多时间照顾儿童、为营养不良的母亲、能够接触到健康援助、家庭经济地位、适当的政府干预、跨部门和社区秩序的母亲,都影响了印尼的发育问题。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信